Bugh
Bugh
"Kepala gue kena, anjir!!" Dug. Balok panjang mendarat di kepala Lawan
"Mampus Lo! bangsat" umpat Riki berhasil menumbangkan satu lagi musuh.
Bugh
Bugh
Dua kubu dengan seragam yang berbeda saling baku hantam di halaman sekolah. Padahal ini belum waktunya sekolah sepi karena bel pulang baru saja berbunyi, Otomasi masih banyak murid yang ada di sekitar sekolah.
"Hai, Lex. Pa kabar Lo ?!" Balok panjang menjuntai ke tanah dari genggaman tangan Nico.
Dengan seringai Alex tersenyum miring menatap lawannya. Bagi Alex Nico bukanlah lawan yang sepadan bisa saja ia menghabisi Nico dan anak buah dalam sekejap. Tapi bukan itu yang Alex mau, biar mereka tau siapa lawan mereka ini. Sedikit memberi pelajaran pada anak nakal, lebih seru dari pada langsung menepuk mati seekor nyamuk.
"Segitu takutnya sampe harus bawa senjata" sedangkan Alex terlalu santai kedua tangan di masukkan ke dalam kantong celana.
"Bangsat. Masih aja sombong lo" rahang Nico bergemelutuk menahan amarah.
Muak rasanya melihat ekspresi Alex selalu tampak santai meskipun dalam keadaan apapun. Bahkan Alex tidak pernah merasa takut ataupun merasa salah. Ingin sekali rasanya Nico membuat musuhnya ini ketakutan hingga harus bersujud meminta ampun.
"Woii!! Kalo mau ngobrol di Warkop sono!" Dengan nafas terengah Asep hampir saja tersungkur di antara Nico dan Alex karena dorongan dari lawan.
Perkelahian semakin menjadi saat para ketua geng mereka mulai melancarkan aksinya satu sama lain. Semakin brutal bahkan banyak darah sudah berceceran.
✴️✴️✴️
Di dalam kelas, Mila dan Salsabila masih fokus menyalin tulisan dari papan tulis ke buku.
"Masih banyak Lo?"
"Dikit lagi, Lo ?" Salsabila melirik buku Mila.
"Udah selesai nih"
"Ish. Cepet banget sih Lo"
"Bukan gue yang cepet SALSABILA! tapi Lo nya aja yang lemot"
"Eh congor di jaga" Salsa masih fokus dengan buku tulisnya.
"Dih. Bener kok. Lo mah gercep nya kalo masalah Alex doang"
Seketika tangan Salsabila berhenti menulis.
"Bener hehe" ia memamerkan giginya.
Mila mendengus.
Suara ponsel Salsabila berbunyi tepat saat ia menyelesaikan catatan terakhir.
"Selesai!" Akhirnya setelah seisi kelas kosong Salsa selesai juga nulisnya. Emang dasar lemot
Halo
De, 30 menit lagi Ayah nyampe bandara. Lo ik-
Gue balik sekarang, Bang
Tut.
Salsa merapikan buku-buku nya ke dalam tas.
"Bang Rendra ?"
"Ho'oh"
"30 menit lagi Ayah nyampe bandara katanya" lanjut Salsa.
"Wah .. asikk"
"Lah ngapa Lo yang asik ?" Kening Salsa mengkerut.
"Pasti Ayah Lo bawain hadiah buat gue. Hadiah dari London! Apa lagi yah kira-kira"
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You(COMPLETED)✔️
Fiksi RemajaCOBA DI SCROLL TERUS YAH SOALNYA PART NYA TIBA-TIBA BERANTAKAN GITU. SEBELUM BACA LIAT JUDULNYA DULU DEH PERBAB. BIAR TAU URUTANNYA "yang Lo bisa apaan ?" Salsa tampak berfikir. "Ngejar-ngejar gue doang. Hah!!" "Hmm .. itu juga belum berhasil sih"...