Problem

13 3 0
                                    

~meski aku sendiri,aku bisa menjadi kuat~
{Yusarin-Charllote}

[14.07.19]

SESAMPAI nya di tempat tujuan tepat nya di rumah Rain mobil sport itu berhenti didepan pagar rumah Rain cewek itupun keluar dari mobil kemudian diri nya berbalik.

"Makasih udah antar gue pulang." ucap Rain.

Sean tidak menjawab tapi ia menatap cewek itu dan menatap lengan blazer Rain yang setengahnya sudah terkena darah dari hidung Sean tadi.

"Lengan baju lo, " kata Sean dengan tatapan mengunci kearah Rain.

"O-ohh ini gak apa-apa gue bisa cuci sendiri nanti," ucap Rain sembari tersenyum.

"Oh," ucap Sean acuh. 

Sean menatap Rain datar dan menancapkan gas mobil nya meninggalkan Rain yang masih berdiri melihat mobil itu menjauh dari rumah nya.

"Dasar cowok keras, gak terima kasih lagi padahal gue udah bantu dia tadi," celetuk Rain sebal.

Namun Rain tak memikirkan nya dan segera masuk kedalam rumah nya tak lupa satpam rumah Rain membuka kan pagar untuk cewek itu kemudian Rain tersenyum pada lelaki yang umur nya sekitar 50-an itu.

"Malam pak, seperti biasanya bapak selalu ceria yah," ucap Rain tersenyum.

"Hehe iyalah non, kalau kerja itukan harus semangat," jawab bapak itu sembari menunjukan gigi nya yang masih rapi.

"Oke deh, semangat pak kerja nya Rain mau masuk dulu," ucap Rain seraya berjalan.

"Iya non," ucap satpam itu menganggukkan kepala.

Rain berjalan memasuki rumah nya yang sepi itu dan ia melihat ke sekeliling namun tak ada tanda-tanda kakak nya Rain pun menghela nafas dan berlari menuju tangga sebab kamar Rain berada di lantai atas namun pergerakan nya terhenti karena ia di kejutkan dengan suara kakak nya.

"Dari mana lo?" tanya Winter melipatkan kedua tangan di dadanya.

Mampus gue. Batin Rain.

"Rain, gue tanya sama lo, perlu gue teriakin di telinga lo?" kata Winter tenang.

"K-kakak.. N-ngagetin aja ih," ucap Rain asal.

"Bukan itu jawaban yang gue mau." kata Winter.

Rain bersusah payah menelan saliva nya kaki nya kini gemetaran ia tahu ini bukan pertama kali nya Winter marah pada nya namun kali ini aura nya sungguh berbeda Rain tak pernah pulang selarut ini kecuali ada kerja kelompok.

"G-gue dari sekolah lah, emang dari mana lagi?" ucap Rain.

"Emang sekolah lo pulang jam segini yah?kalo gitu gue harus protes sama kepala sekolah lo," kata Winter tetap tenang.

"Jangan kak!,"

"Kenapa?"

"G-gue emang dari sekolah cuman tadikan hujan jadi gue agak lama pulang nya,"

"Kenapa lo gak hubungin gue Rainn,"

"Gue udah nelfon kok tapi lo nya aja gak angkat,"

"Kok gue gak tau,"

"Mana gue tau!"

"Tapi.. Lo pulang bareng siapa?"

Rain membeku sejenak ia tak tahu bagaimana menjelaskannya pada Winter jelas-jelas raut wajah kakak nya itu menunjukan ketidaksenangan mengetahui adik nya pulang bersama orang lain kecuali Alleta. Gilden saja Winter masih tidak suka jika Rain di antar oleh nya.

[FOREVER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang