"Oh iya Sie, selamat berpacaran ria dengan Kak Doyoung ya!"
Gue langsung menatap Dejun dengan tatapan tajam, tatapan yang memiliki arti "mau mati lo sekarang juga?" Tapi Dejun gak menghiraukan tatapan gue, yang ada di pamit sekali lagi sebelum akhirnya bener-bener pulang.
Begitupun dengan Dahyun, dia ikutan pamit lagi sambil menahan tawa lalu mengikuti Dejun keluar rumah.
Gue daritadi memunggungi Doyoung karena gue gak mampu untuk melihatnya sekarang. Kalau tiba-tiba dia ilfeel sama gue gimana? Kalau dia ngiranya gue bilang ke temen-temen gue kalau dia adalah pacar gue gimana? Mau ditaruh dimana ini muka gue?
"Duduk, Sie. Lagi ngapain lo ngeliatin pintu terus? Temen-temen lo udah pada balik." Dia gak tau apa perasaan gue sekarang gimana? Malu man malu!
Tapi akhirnya mau gak mau gue duduk disebelah Doyoung. TV yang ada di ruang tengah udah gak menayangkan film Coco lagi, sekarang filmnya ganti jadi Wreck it Ralph 2, salah satu film kartun kesukaan gue.
"Pacarnya Doyoung kenapa diem aja?" Tanyanya dengan usil. Ada senyum lebar yang menghiasi di wajahnya sekarang.
Buset, dia kenapa malah jadi ngusilin gue sih? Dia tau kan gue malu? Apa nggak? Apa dia tau terus sengaja manggil gue dengan sebutan 'pacarnya Doyoung'.
"Hahahaha iya, 'pacarnya Doyoung' lagi capek nih laper banget." Jawab gue sambil tersenyum paksa dan menggunakan kata 'pacarnya Doyoung' juga. Jangan biarkan Doyoung tau kalau gue lagi nervous.
"Yaudah, 'pacarnya Doyoung' mau makan apa? Yuk makan malem? Gue juga laper."
"Tapi ini udah malem jam 7, gue males banget keluar." Kata gue sambil menjatuhkan kepala gue kebelakang kursi.
"Gue masak aja kalau gitu, asalkan ada bahan-bahan masakannya sih."
Gue langsung menoleh ke dia, "mau masak apa?"
"Tergantung bahannya ada apa."
"Liat aja di kulkas dapur." Mendengar ucapan gue, Doyoung langsung bangkit dari duduknya. Dia emang beneran waktu bilang dia mau masak.
Gue yang tadinya agak males-malesan, ikutan bangkit dari duduk dan menghampiri Doyoung di dapur yang udah membuka kulkas dan mengeluarkan berbagai jenis bahan makanan untuk di masak.
"Mau masak apa?"
"Ini ada bumbu-bumbu untuk bikin japchae, tapi dangmyeon alisan sounnya ada gak?" Tanyanya sambil menatap gue.
Gue jarang banget berada di dapur, apalagi masak. Tapi gue tau dimana letak-letak setiap makanan disimpan, secara, gue kan tukang makan dan suka nyari makanan kalau lagi bosen ^^
Gue membuka laci atas yang berada di sebelah kulkas, dan disitu terlihat kumpulan berbagai jenis mie berkumpul. Mulai dari mie kuah, mie goreng, mie telur, sampai dangmyeon yang Doyoung cari juga tersedia disini.
"Butuh berapa bungkus?"
"5 aja, Sie."
"Banyak banget."
"Emang mba sama bibi lo gak makan?"
"Iya juga sih hehe." Akhirnya gue mengambil 5 bungkus dangmyeon dan menaruhnya di meja konter, bersebelahan dengan bahan-bahan bumbu yang udah Doyoung keluarkan.
"Gue masak juga ya dagingnya." Kata dia sambil mengambil sekotak daging di kulkas yang udah dibumbui oleh mama.
"Tapi itu udah di kasih bumbu, tinggal di panggang atau bakar aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adoring Doyoung | Kim Doyoung
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "What if we give meaning to the things that don't have meaning? We are so desperate looking for an answer until we decided to give meaning to this thing by ourselves." Start 14/04/2019 Finish 19/06/2019 #260 in ff 17/12/19 #269 in kimdoy...