Jeonni pov
Hari ini hari minggu, tepatnya tanggal 30 Mei. Sehun mengadakan pesta dirumahnya, entahlah mengapa dia mengadakannya saat salju masih turun.
Seharusnya ia mengadakannya minggu depan. saat itu mungkin salju akan berhenti. Tapi... mungkin jika diadakan minggu depan aku tak bisa datang.
Karena sehari setelahnya aku akan dibawa kekamar yang dingin, sudah sangat lama aku tak merasakannya. Appa selalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi dia tak bisa menghukumku, ditambah dengan perginya Appa ke LA.
Appa hanya pulang setahun sekali. Kalau pun Appa pulang Eomma selalu ada disisiku, menemaniku supaya Appa tak bisa membawaku ke kamar dingin itu. Tapi sekarang entahlah... aku merasa Eomma tak akan berbuat seperti itu kali ini.
Aku sangat menyayanginya. Tapi kenapa tuhan selalu mempermainkan kehidupanku ? Sebegitu salahnyakah anak dari seorang pelacur ?
💊💉💊
Sehun pov
Semua sudah tertata dengan rapih untuk malam nanti. Aku juga sudah membeli cincin tunangannya.
Tinggal menjemput gadis itu dan semua selesai..
Aku mengeluarkan ponselku dan menelpone gadis itu.
Tut.. tut..
"Yeoboseo ? Ah, apa kau sudah siap ?"
"Ah nee, aku sudah siap!"
"Aku akan menjemputmu"
"Sehun.."
"Ya ?"
Aku sedikit bingung dengan suaranya yang terdengar lirih.
"Bisakah kita pergi ketoko parfum dulu ?"
"Ohh.. baiklah.."
Setelahnya kami mematikan ponsel secara sepihak. Haha.. apakah dia akan memintaku membelikan parfum ?
Cih... gadis murahan!
💊💉💊
Jeonni pov
"Ayolah berhenti..."
Tubuhku rasanya sangat lemas, berkali-kali darah keluar dari mulutku. Tubuhku menyeondong kearah kloaset sera tanganku yang mencoba memijat kepala yang terasa pusing.
Saat semua sudah membaik, aku mencoba keluar dari toilet. "Hah..." tanganku aku usap pada mulut, aku takut darah masih tersisia disana.
"Sedang mencoba berpura-pura ?"
Refleks kepalaku mengangkat menatap pria tinggi didepanku. Aku melihatnya, tatapan kosong, dan... tangan berdarah ?
"Huh ?"
"Aku tahu kau berpura-pura dengan sakit jantung. Berhati-hatilah, aku akan menyumpahimu lebih parah nanti." Ujarnya.
Sekarang yang bisa kulakukan hanya tersenyum, jika aku membantah tuduhan itu akan semakin jelas.
"Ya.. aku tahu. Maaf.."
Chanyeol oppa. Pria tadi adalah Oppa. Dia hanya berdehem lalu masuk ke toilet setelah menyenggol bahuku kasar. Semua kukira akan baik-baik saja setelah pertengkaran kemarin, tapi sepertinya akan menjadi lebih buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLER • OSH [TAMAT]
Fanfiction[ ORIGINAL VERSION ] [TAHAP REVISI ADA DI ETALASE] [🔞] Intinya, Sehun itu pondasinya. Chanyeol itu kekuatannya. [Up tergantung kalian!] [HANYA VISUALISASI] 🔔 Diwajibkan vomment! [12/02/2019 - 14/12/2019] [Tahap Revisi]