Episode 03 "Where is our friend?"

65 4 0
                                    

Ucapan selamat datang dari Tuan Aylward Devian telah membuat banyak budak merasakan berbagai hal. Senang, merasa aman, kebingungan, dan ketakutan.
Setelah beberapa saat Tuan Aylward Devian meninggalkan ruangan terlihat para pelayan mulai mengatur posisi disamping para budak dan sepertinya seorang yang penting berdiri di depan.

Ketua Pelayan: berdirilah kalian semua, aku adalah ketua pelayan di tempat ini, dan aku yang akan membagikan tugas tugas kepada kalian apa yang harus kalian semua kerjakan di tempat ini.

Ketua Pelayan pun mengatur para budak budak tersebut dengan memberikan mereka tugas apa yang harus mereka kerjakan di tempat itu. Pada awalnya dibagi menjadi 2 kelompok, dan dari kelompok tersebut juga terbagi beberapa kelompok sesuai dengan pekerjaan yang telah di berikan. Sebuah kelompok terdapat 4 orang.
Vi berkelompok dengan 3 orang budak lainnya. Yaitu budak pria01, budak pria02, dan budak wanita01 mereka mendapatkan tugas. Sepertinya tugas yang akan diberikan tidaklah pasti dan akan terus berubah ubah, jadi setiap budak diwajibkan bisa melakukan segala pekerjaan yang akan diberikan.

Ketua pelayan: baiklah, semua kelompok telah terbentuk. Dan mulai hari ini kalian akan langsung berkerja. Para pelayan senior akan menujukkan tempat dan cara kalian akan bekerja.

*terjadi obrolan di kelompok Vi*
Budak pria02: baiklah karna kita telah menjadi kelompok lebih baik kita mengenal satu sama lain. Namaku adalah Degra umurku 20 tahun. Aku adalah seorang penebang pohon, jadi aku sudah biasa melakukan pekerjaan berat. Kalau ada pekerjaan berat serahkan saja padaku
Budak wanita01: N-namaku adalah Violet Umur 22 tahun. Aku bisa melakukan beberapa hal pekerjaan rumah dan juga untuk kedepan mohon bantuannya.
Budak pria01: namaku eldian umur 27 tahun, aku tak memiliki kelebihan apapun tolong jangan membebani diriku.
Vi: Namaku Vi umur 25 tahun. Itu saja.

*seorang pelayan senior datang*
Pelayan senior: mari ikut denganku akan ku tunjukkan tempat kalian bekerja.

Vi dan kelompoknya mengikuti pelayan senior, setelah sampai di tujuan si pelayan senior menjelaskan pekerjaan yang akan mereka lakukan.
Selesai menjelaskan si pelayan senior pun pergi dan kelompok Vi mulai bekerja.

*Violet memanggil Vi, Degra, dan Eldian*
Degra: ada apa memanggil kami berkumpul?
Violet: anu, sepertinya ada yang aneh. Tuan Aylward Devian berkata "Lindungi aku maka aku akan melindungi kalian". Bukankah itu sangat aneh? Padahal kita hanyalah budak tapi apa maksudnya melindungi kita? *karna perkataan Vi, Violet pun ikut meragukan Tuan Aylward Devian*
Degra: hmm, jadi begitu ya pemikiranmu. Bagaimana menurutmu Vi?
Vi: aku juga berpikir demikian, mungkin saja dia coba membuat kita seperti memiliki harapan dan menghacurkan harapan tersebut, mungkin itu bagian dari ritual membuat kita para budak menjadi tumbal. lebih baik jalani saja hal ini terlebih dahulu dan secara perlahan menyelidiki tempat ini.
Degra: yosh, baiklah kalau begitu
Violet: mm, aku mengerti
Eldian: *ketakutan* untuk masalah ini kalian saja. Aku tak ingin terlibat, ku mohon jangan libatkan aku.
Degra: *marah, meremas kerah baju bagian depan milik eldian* oy sialan, apa maksudmu?! Dasar pengecut!
Vi: Degra! Hentikan!
Degra: tcchh!!
Vi: aku tak memaksa siapa pun ikut dalam hal ini, karna ini beresiko tinggi. Jadi lakukanlah jika kalian ingin. Itu saja, mari lanjutkan perkerjaan.

Setelah itu kelompok Vi, Violet, Degra, kecuali Eldian karna takut dengan resiko yang akan terjadi mereka mulai berkerja sambil menyelidiki tempat dan orang orang di kediaman itu.
Setelah beberapa hari menyelidiki akhirnya mereka memutuskan untuk mengumpulkan informasi yang telah di dapat dari penyelidikan.
Dan mereka pun memutuskan untuk membicarakannya di dalam sebuah gudang, satu persatu mereka memasuki gudang dalam waktu yang berbeda agar tidak terlihat mencurigakan. Dimulai dari Violet, kemudian Degra, kemudian Eldian, lalu terakhir Vi dan memastikan tidak ada yang melihat mereka memasuki gudang tersebut.

*Vi memasuki gudang, menutup pintu*
Vi: *melihat sekitar* sepertinya semuanya sudah disini ya.
Eldian: K-Kalian, bukankah lebih baik kalian menghentikan semua ini. Jika ketahuan kita semua dalam bahaya. *Dengan nada ketakutan berusaha menghentikan tidakan Vi dan lainnya*
Vi: Eldian, tenanglah. Lebih baik kau berjaga di luar dan memberikan tanda jika ada yang mendekat atau memasuki gudang.
Eldian: *menundukkan kepala kecewa* mm, baiklah. *keluar dari gudang*
Vi: baiklah, mari kita melanjutkan pembicaraan. Informasi apa yang kalian dapatkan?
Violet: anu, terjadi keanehan. Aktivitas para budak yang biasa terlihat bekerja disana sini mulai manjadi sepi, sepertinya jumlah para budak sudah berkurang semenjak kita bertemu pertama kali di ruangan besar itu.
Vi: mm, aku mengetahui hal itu. Aku mendengar pembicaraan budak lainnya. Sepertinya ada beberapa kelompok yang menghilang, mereka dipanggil ke suatu tempat dan tidak pernah kembali.
Degra: Oh, soal itu sepertinya berhubungan dengan informasi yang aku dapatkan. Beberapa hari yang lalu aku melihat beberapa orang budak diantar oleh para pelayan untuk menemui Tuan Aylward Devian, dan mereka terlihat menggunakan pakaian yang bagus beserta seperti membawa bungkusan barang barang.
Violet: *terkejut* Mungkinkah?!
Degra: *heran kebingungan* Ada apa?
Vi: Ya, mungkin saja mereka sudah dijadikan tumbal.
Degra: *terkejut* Tumbal untuk keabadian? Apakah yang kau perkirakan selama ini adalah kebenaran?!
*semua terdiam sesaat*
Vi: Sepertinya kita sudah terlalu lama disini, akan mencurigakan jika kita tak segera kembali. Ayo kembali bekerja.

Vi dan kelompoknya pun kembali bekerja, setelah mengetahui informasi tersebut sepertinya Vi memikirkan suatu rencana.
Pada malam harinya Vi melakukan rencana yang telah dia pikirkan tanpa memberitahukan kepada yang lainnya. Malam itu Vi berencana untuk membunuh Tuan Aylward Devian sendirian agar jika dia gagal yang lain tak akan kena imbasnya.

Vi menyusup ke kamar Tuan Aylward Devian melewati jendela, kamarnya begitu gelap sampai hampir tak bisa melihat didalam kamar tersebut dan anehnya jendela kamar Tuan Aylward Devian tidak terkunci dan di sekitar kamarnya tidak ada keamanan atau penjaga satu pun.
Dengan peralatan seadanya dan bersenjatakan sebuah pisau Vi melanjutkan aksinya, setelah memasuki kamar Vi perlahan lahan berjalan ke arah tempat tidur Tuan Aylward dan menyerangnya.

Vi: *melompat ke tempat tidur dengan gaya menusukkan pisau* *pisau tertusuk, kaget* Kosong?!! *kebingungan, mencari cari di tempat tidur dan melihat sekitar* tidak ada, tidak ada, dimana dia?!
*terdengar suara* *Tuan Aylward duduk di sofa*
Aylward Devian: Ah, sayang sekali tapi tempat tidur itu sudah lama tidak aku gunakan *membuat cahaya dengan sihir* apa yang ingin kau lakukan?
*Vi terkejut ketakutan*
Vi: *berdiri, bersiaga menyerang* Apakah kau bodoh?! Tentu saja aku coba membunuhmu *tersenyum ketakutan*
Aylward Devian: Ah tentu saja, bodohnya aku. Jadi, kenapa kau coba membunuhku? Apakah aku berbuat hal yang tidak kau senangi?
Vi: *berteriak ketakutan* jangan berpura pura tidak tahu, aku tahu bahwa jumlah para budak telah berkurang. Kau mengambilnya bukan?! dijadikan tumbal untuk keabadianmu!! *marah*
Aylward Devian: Sungguh hebat, jadi kau menyadari tentang jumlah yang berkurang itu ya. Lagipula kau coba membunuhku hanya dengan pisau? Bukankah itu tidakan yang sia sia dan hanya membuang nyawamu?
Vi: *berbicara ketakutan* tentu saja aku mengetahui perbedaan yang besar di antara kita. Tapi... Tapi!! Bukankah begitu bodoh jika aku hanya membiarkan musuh yang telah berada sangat dekat denganku?!!
Aylward Devian: *tersenyum* sungguh keadilan yang luar biasa.
Vi: *Berteriak* Bersiaplah!! *menerjang ke arah Tuan Aylward Devian* AKU, AKAN MEMBUNUHMU!!!

Episode ketiga sudah dirilis
Mohon berikan komentar dan kritikan

Untuk episode selanjutnya mungkin akan dirilis sedikit lebih lama, mohon bersabar dan terus membaca kelanjutan cerita saya.
Terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chain of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang