Pagi ini anak-anak EXO minus Lay sudah di Rumah Sakit tempat Dara dirawat. Disana hanya ada Adit karena Ayah Bunda Adit sedang ada urusan pekerjaan. Mereka semua menyapa Dara walaupun mereka tahu Dara tidak akan memberikan respon apapun.
"Dara, cepet sembuh dong, aku kangen ngegosip sama kamu," ucap Baekhyun sambil menahan airmatanya agar tidak jatuh.
"Mbak Dara, bangun dong. Mbak harus liat skripsinya Sehun, isinya amburadul, Mbak bantuin Sehun dong." bujuk Kai sambil meledek Sehun. "Jangan Mbak, coba liat aja punya Kai juga amburadul," sambung Sehun.
Semua ingin tertawa, namun melihat kondisi Dara yang seperti itu mereka hanya tersenyum miris.
Chanyeol yang duduk dekat dengan Dara langsung menggenggam tangan Dara, "Ra, maafin aku. Bukan mau aku mainin kamu. Dari awal aku deketin kamu, macarin kamu, karena memang aku serius sama kamu. Aku berharap mama aku bakal ngerubah keputusannya setelah aku ngenalin kamu ke mama, tapi ternyata mama tetap keukeuh mau nikahin aku sama Rose. bahkan sampai saat inipun aku masih sayang sama kamu, Ra." semua orang yang ada disana terkejut mendengar pengakuan Chanyeol.
Chanyeol menangis sesenggukan, Xiumin mencoba menenangkan dengan mengusap-usap punggungnya. "Kita mau kamu sembuh, Ra. Tapi kembali lagi kita serahin semua ke Allah," ucap Xiumin sambil menahan airmata.
Adit yang menyaksikan pertemuan Dara dengan anak EXO tidak kuasa menahan tangis, dia memilih untuk keluar ruangan.
Adit melamun mengingat kenangannya bersama Dara dulu, mulai saat kecil Dara datang kerumahnya bersama Almarhum kedua orangtua Dara.
Lalu mereka bersekolah di sekolah yang sama, sampai suatu hari saat SMP Adit menyadari bahwa Adit sempat menyukai Dara, hingga saat orangtua Dara meninggal, Adit menyadari bahwa Dara harus dia lindungi layaknya adik.
Adit tersenyum pahit mengingat itu semua.
Kini, Adit harus menghadapi bahwa mulai minggu depan Adit dan Ayah Bundanya akan melepas Dara untuk selamanya.
Ingin rasanya Adit bertukar posisi dengan Dara. Adit tidak tega melihat Dara yang berada di batas kehidupan.Terdengar pintu ruangan Dara terbuka, Chanyeol keluar dan duduk di sebelah Adit. Chanyeol menghela nafas, "Maafin aku yaa, Dit. Aku harusnya cerita dari awal sama Dara, harusnya aku nggak lebih jauh sama Dara." Adit menepuk pundak Chanyeol.
"Nggak ada yang perlu disesali, Chan. Aku cuma nggak bisa bayangin, hari-hariku tanpa Dara, tanpa adik yang selalu aku gangguin." Adit menengadahkan kepala menghindari airmatanya gar tidak menetes.
Sementara itu di dalam kamar Dara,
"Kita foto sama Dara yuk, biar nanti waktu dia sadar dia tau kita jengukin dia," ucap Dio sambil matanya berkaca-kaca."Dara nanti senyum yaaa, kalau nggak ntar aku cium looh," goda Baekhyun berharap Dara akan merespon, namun sayang tidak ada respon sama sekali.
"Aku panggil Adit sama Chanyeol ya," usul Xiumin.
"Aku siapin tripodnya dulu," sahut Chen sambil membuka tasnya.
Tangannya bergetar, Chen tidak sanggup menerima kenyataan bahwa minggu depan dia dan anak-anak EXO harus melepas Dara untuk selamanya.Semua sudah berada di posisi masing-masing untuk berfoto. Mereka mengelilingi tempat tidur Dara.
Setelah selesai berfoto, mereka berpamitan pada Adit dan Dara. Mereka mencium kening Dara sebagai perpisahan.
Walaupun mereka berharap Dara akan sembuh besok, lusa, atau kapanpun, mereka juga telah ikhlas melepas Dara sebagai kemungkinan terburuk.Sehun dan Chanyeol lah yang paling lama mengecup kening Dara. "Mbak, aku suka sama Mbak Dara, sayang sama Mbak Dara, maaf aku beraninya bilang waktu Mbak Dara lagi kayak gini. Seandainya Mbak Dara sembuh dan aku masih ada kesempatan, aku mau Mbak Dara jadi pacarku. Aku bakal jadi pria yang bisa diandalkan, bukan Sehun yang manja kayak sekarang."
Chanyeol dan semuanya terkejut, kecuali Kai. Kai hanya tersenyum. Kai sudah tahu dari awal karena Sehun selalu curhat masalah perasaanya pada Dara ke Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OTHER "YOU"
Hayran KurguDara, seorang gadis yang bekerja sebagai asisten Manager grup EXO menjalin cinta dengan salah satu personilnya. Namun sayang, takdir berkata lain. Dia tidak hanya kehilangan cintanya namun juga nyawanya. Ini adalah kisah yang salah.