Loyalty [ BTS - oneshoot Story ] ✔

loyalty

Ide story by jesiccaPark

Written by Aii

Main of cast :  

-min yoongi
-park jimin
-kang hyerim

Hai hai alohaaa... Aii back dengan oneshoot dari pemenang pertama give away. Maaf kalau sangat amat lama baru di publish. Moga syuka 😆

***

Satu tahun....

Sudah satu tahun aku menjalin hubungan dengan pria baik bernama min yoongi. Pria berusia 30 tahun ini berbeda dari pria manapun dari masa laluku, dia ramah, tegas namun menghangatkan, Dia romantis namun terkadang dingin. Dia sangat mencintaiku tapi juga mencintai negaraku.

Benar...

Min yoongi adalah pasukan khusus pemerintah yang keluar masuk zona musuh hanya untuk melindungi perdamaian korea selatan. Tubuh penuh bekas lukanya sudah tidak dirasakannya lagi, bekas sayatan pisau, bekas peluru sudah bagaikan seni yang memenuhi tubuh putihnya. Kebanyakan wanita mungkin memilih untuk mencari pria lain hanya karena pria seperti ini lebih memilih tugas negara yang tidak mungkin ditinggal kan daripada berdiam diri selalu berada disisi kita.

Tapi tidak denganku...

Aku bangga mempunyai yoongi didalam kehidupanku. Aku bahagia dia masuk dan berada di antara ruang hatiku. Walau dia jarang berada disisiku, walau dalam 1 bulan dia tidak pasti kembali, tapi aku selalu setia menunggu kedatangannya. Perpisahan sementara yang kami lewati, semakin membuatku merindukannya, semakin membuatku mencintainya.

Jangan bertanya bagaimana awal aku bertemu dengannya.

Satu tahun yang lalu dimana pertama mata ini saling bertemu tatap secara tidak sengaja, saat tasku di rampas oleh seseorang, yoongi datang dengan gagahnya menghentikan orang itu dan memberi sedikit pelajaran.

"keren sekali"

itulah kalimat yang pertama kali aku katakan didalam hatiku saat dia datang berlari ke arahku dan mengembalikan tas milikku. Tanpa malu, aku merentangkan sebelah tanganku hanya ingin berkenalan dengannya. Dia meraih tanganku dengan sedikit semburat senyuman tipis yang seketika membuat jantungku berdebar-debar.

"min yoongi"

Dia menyebutkan namanya dengan suara terendahnya. Pertama kalinya, untuk pertama kalinya, desiran mengalir aneh dalam darahku, detakan jantungku yang tidak karuan, membawaku kedalam pengalaman cinta pada pandangan pertama yang sebenarnya tidak mungkin terjadi mengingat usiaku yang tidak muda lagi yaitu 28 tahun.

Tidak terasa, Perkenalan singkat itu membuat hubungan kami menjadi dekat. Kami sering berjanji untuk bertemu diwaktu yang tidak menentu. Dia selalu menelfonku disaat yang tidak tepat, terkadang saat aku bekerja atau disaat aku pulang ke busan. Tidak perduli pukul berapa, pagi bahkan tengah malam, aku akan menyempatkan datang untuk menemuinya. Karena dipenuhi rasa penasaran mengapa dia selalu mengajakku bertemu diwaktu  yang tidak biasa, dia menjawab kalau pekerjaannyalah yang membuatnya melakukan hal itu. Tapi diSaat aku bertanya mengenai pekerjaannya, senyumnya lah yang menjadi jawabannya.

Hari berganti minggu, yoongi tidak menemuiku hampir satu bulan. Ponselnya juga tidak aktif. Tidak biasanya dia seperti ini, jangka waktu pertemuan kami, paling lama 2 minggu, namun ini sudah hampir satu bulan. Aku panik, aku bingung, sampai suatu malam, dia datang kerumahku tepat pukul 12 malam dengan luka yang ditutup perban didahinya, sudut bibir yang sobek dan lebam membiru di pipinya. Padahal aku bukan siapa-siapanya saat itu, tapi aku menangis keras sambil terduduk didepan pintu.