Dan akhirnya, lo bakalan dibenci sama orang-orang sekitar lo.
💟💟
Sekarang sudah pukul tujuh malam. Tapi, Marchiega belum juga pulang. Setelah menolak tawaran Keneng dan Ghalu untuk mengantarnya pulang, maka disinilah ia sekarang.
Didalam mobil Tiara, yang masih terparkir cantik diseberang cafe tempat mereka makan-makan tadi.
"Ngel, seriusan, deh. Mending kita pulang, aja. Biar gue yang nganterin lo,"
"Gue nggak bisa, Ya. Masih ada urusan," kekeh Marchiega.
"Tapi, lo nggak kasian apa sama Ghalu?" Tiara melihat keluar jendela. Disana, ada Ghalu yang setia duduk dimotornya, sembali menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya.
"Kasian, Ngel. Dia dari tadi nungguin lo. Masa lo tega, sih, biarin dia kedinginan diluar?" lirihan Tiara itu membuat Marchiega ikut menatap lelaki yang duduk disebuah ninja merah yang terparkir tak jauh dari mobil Tiara.
"Itu anak emang kepala batu, ya! Udah dibilangin pulang aja duluan, tapi tetep kekeh mau nungguin gue," Marchiega akhirnya membuka pintu pengemudi, lalu keluar.
"Mau kemana lo?" Tiara ikut keluar dari mobil.
Marchiega menunjuk Ghalu menggunakan dagu, "Nyamperin batu karang," katanya, kemudian berlalu menghampiri Ghalu.
"Marchiega-Marchiega, lo tuh polos apa gimana, sih?! Udah jelas-jelas Ghalu suka sama lo, tapi lo kalem-kalem, aja, nanggepinnga," gumam Tiara sembari menatap Marchiega yang sudah berdiri disebelah motor Ghalu.
💟💟
"Ghal, seriusan, deh, lo mending pulang, aja. Udah malem, nih. Entar lo sakit lagi, mana naik motor, bisa masuk angin, loh."
Ghalu menatap cewek yang berdiri disebelahnya ini, lalu kembali melemparkan pandangannya ke jalan yang ramai oleh kendaraan, "Gue bakalan pulang, kalo lo juga udah mau pulang,"
"Tapi, gue masih ada urusan, Ghal."
"Ya udah kalo gitu. Gue bakalan nungguin, sampai urusan lo itu selesai, abis itu kita pulang bareng,"
Marchiega menghela nafas lelah menghadapi kekeras kepalaan cowok disebelahnya ini. Apa yang harus ia lakukan agar cowok ini mau pulang?
"Ghal, urusan gue kayaknya masih lama kelarnya, kasian lo sama Yaya kalo mau nungguin,"
Ghalu memandang mobil Tiara yang ada dibelakang motornya, "Suruh Tiara pulang, gih. Kasian banget gue ngeliat itu anak, dia kayaknya butuh kasur," ya, Ghalu bisa melihat kalo Tiara sudah tidur dikursi bagian depan, sambil memeluk bantal hati berukuran sedang.
"Nah, makanya! Mending lo pulang, sekalian tolong anterin Yaya, kasian dia, malem-malem gini, masa pulang sendirian? Dia 'kan cewek, ntar ada yang gangguin dijalan, gimana?"
Ghalu berbalik, lalu menatap Marchiega dengan sorot mata tajamnya, "Lo kok malah mentingin keselamatan orang lain, sih?!! Kalo gue pulang, dan nganterin si Tiara-Tiara itu, lo sendiri gimana?! Emang ada yang berani jamin kalo lo nggak akan digangguin?!!" yang dijawab gelengan oleh Marchiega.
"Ya udah kalo gitu, lo nggak boleh paksa gue buat ninggalin lo sendirian disini! Gue mau jagain lo. Udah titik."
Marchiega menunduk. Ia sebenarnya agak takut berhadapan dengan Ghalu. Cowok ini dingin dan terlihat jarang sekali berbicara. Tapi percayalah, emosinya mudah sekali meledak-ledak. Ketenangan yang ia ciptakan, bukan karena ia benar-benar sosok yang tenang, tapi, karena ia berusaha menjadi sosok yang tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT ala Kevin
FanficAngel Laurencia Marchiega Katanya sih, dia itu mak comblang. Setiap orang yang minta bantuan buat dicomblangin, pasti dimintain imbalan. Tapi, imbalannya belakangan, kalo dia berhasil nyomblangin, baru deh dapet. Ibarat kata, ada uang ada barang. Ta...