Hana lekas menepis tangan pria berwajah dingin itu cukup keras..
"....." tak ada satu katapun yang terlontar dari sosok Hana...
Andre pun tak berniat untuk bicara saat ini..
Mereka merasa mungkin diam jauh lebih baik daripada berbicara satu sama lain...
Hana sedari tadi hanya menunduk tak berani sama sekali ia menatap sosok Andre... Bagaimana setelahnya..
Apakah ia dapat bersikap seperti biasanya pada sosok Andre...Andre yang mendapati sikap Hana nampak bingung seperti itu.. Sontak saja membuat ia menghembuskan nafas panjangnya...
"Jangan kau anggap serius.. Soal tadi lupakan saja.." ucap Andre memecah kesunyian keduanya.. Sontak Hana mendongak dan menatap lekat sosok Andre...
"Aku tidak berniat pacaran denganmu... Tapi aku ingin kau menjauhi sosok Rafael!! Kau mengerti!" ucap Andre tegas..
Ada perasaan sakit di hati Hana.. Ditambah Hana baru pertama kali mendapati sorot mata yang begitu menunjukan penekanan yang teramat besar...
"I-iya.." jawab Hana lirih..
Andre lekas berjalan melewati dirinya begitu saja...
Dan turun dari rooftop...
Saat Andre sudah benar benar pergi...Entah kenapa air mata tumpah seketika dari pelupuk mata Hana..
Ia benar benar tak habis pikir...
Bagaimana ia bisa mendapatkan perlakuan seperti itu..
Ingin sekali ia menampar pria itu.... Tapi kenapa... Tangan ini tak pernah mampu melakukannya...Hana berjalan menuruni anak tangga dari rooftop...
Rasanya hari ini Hana lebih memilih untuk pulang cepat..
...
Hana sudah bertukar menjadi sosok Amel, gadis culun yang bekerja sebagai pelayan di Charming Garden..
Dan hal yang ia takutkan benar benar terjadi.. Saat ia berpapasan dengan pangeran Andre.. Sontak saja ia menundukan wajahnya... Sembari berjalan cepat melewati Andre begitu saja...
"Hari ini Amel kenapa?" tak seperti biasanya?" tanya Ronald
"Tau tu?" timpal Derix...
Malam hari pun tiba..
Akhirnya Amel bisa melepaskan kepenatannya sejenak..
Ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.. Lalu mencoba mengecek ponselnya mengingat seharian ini ia sama sekali tak membuka ponselnya..
Dan benar saja...39 panggilan tak terjawab
123 pesan masuk...
Siapa lagi kalau bukan Amanda.. Mamanya...
Hana kemudian menelpon kembali Amanda..
Ia menunggu aebuah jawaban dari seberang sana.."Halo.."
"Halo mama..."
"Hana sayang.. Kenapa kamu nggak angkat telepon mama nak? Kau membuat mama khawatir!"
"Maaf ma... Tadi di sekolah sibuk sekali.. Mama sudah makan? Apa perlu aku kirimkan orang untuk mengantarnya?"
"Tidak usah nak.. Bibi Jaenab sudah membuatkan makanan tadi"
"Syukurlah..."
"Eum... Nak... Begini.. Minggu depan... Kamu bisa tidak pulang kerumah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hours Prince Crown
Teen FictionMenjadi anggota kerajaan dalam sekejap.. Akankah hubungan ini berhasil!!