Akankah kamu sadar?

2 1 0
                                    

"Dara, ada kiriman buat kamu sayang", sambil mama mengetuk pintu kamar Dara

"Dara.... bangun dong sayang, udah jam berapa ini"

"iya ma iyaaa...", Dara pun bangun dari tempat tidurnya dan segera membuka pintu kamarnya 

"ada apa sih ma, masih ngantuk tau", ucap Dara yang masih setengah sadar membuka pintu

"Nih, ada paket buat kamu. Kamu pesen apa lagi? Jangan beli-beli barang mulu deh", sambil mama memberikan sebuah kotak tersebut

"iya ma, udah ya aku masih ngantuk, baii", dengan cepatnya Dara menutup pintu kamarnya 

Kemudian Dara meletakkan kotak tersebut diatas mejanya dan ia segera kembali ke tempat tidurnya

"Aduhh,,, masih pagi gini, ngantuk banget yaampun", sambil Dara menjatuhkan badannya ke atas tempat tidur dan kemudian melanjutkan tidurnya.

Tak lama setelah Dara tidur, tiba-tiba ia teringat sesuatu dan segera membuka matanya dan bangkit dari tempat tidurnya

"Paket??? sejak kapan gw pesen barang?", muka Dara langsung binggung dan ia segera mengambil kotak tersebut untuk memastikan apa isinya 

"Kok gak ada nama pengirim sama alamatnya sih? apa jangan-jangan salah kirim?", Dara membolak-balikkan kotak tersebut untuk mencari tau siapa yang mengirim

Dara pun memutuskan membuka kotak tersebut, setelah ia buka ternyata ada sebuah katu yang bertuliskan nama Dara, di dalam kartu tersebut bertuliskan "Untuk Peri Kecilku, Dara"

Tidak hanya sebuah kartu, tetapi di dalam kotak tersebut juga terdapat sebuah jepitan rambut berwarna pink, anehnya jepitan itu sudah terlihat usang dan seperti milik anak kecil

"Ini apaan? kok ada pita? terus kok dia tau nama gw? berarti bukan salah kirim dong. Terus dia siapa? kenapa gw peri kecilnya?", pertanyaan itu langsung keluar dari mulut Dara dengan herannya

"aduh ini apaansi maksudnya? kalau misalnya ini hadiah buat gw, gak mungkin banget hadih bekas yang dikirim", pertanyaan itu pun muncul di kepala Dara

"ah gak tau deh, cuma jepitan doang ngapain gw pikirin, kalo isinya bom baru gw pikirin siapa yg kirim", ucap Dara dengan sebal memikirkan hal tersebut

Dara pun langsung menutup kotak tersebut dan menyimpannya.

Setelah itu Dara segera mandi dan bersiap-siap untuk bertemu sahabatnya, yaitu Agnes

*Setelah Dara bertemu dengan Agnes*

"oiii...", teriak Agnes di dekat Dara

"Ngelamun aja lo, kenapa? lo mikirin gw?", tanya Agnes sambil tertawa

"ihh... ogah banget, mendingan gw mikirin masa depan gw yang cerah dari pada mikirin lo"

"Tapi ya nes, sebenernya tuh gw mikrin sesuatu"

"jadi tadi tuh gw dapet kiriman paket, gak tau dari siapa, gak ada nama pengirim dan gak ada alamat si pengirimnya"

"lahh terus.. terus.. isinya apa, Ra?", tanya Agnes dengan penasaran 

"isinya tuh cuma Jepitan rambut warna pink, dan itu pun keliatannya udah usang gitu, masa iya kasih hadiah bekas kan gak mungkin, gw awalnya sih mikir itu cuma iseng atau salah kirim aja sih", jelas Dara pada Agnes 

"bisa aja sih salah kirim, lagian gak ada identitas pengirimnya juga", jawab Agnes 

"Tapi anehnya ada kartu dan tulisannya itu "Untuk Peri Kecilku, Dara" kan gak mungkin salah kirim", jelas Dara 

"Yaudah deh, cuma jepitan doang gausah dipikirin juga kali", sahut Agnes 

"Udah ayok kita jalan aja, daripada disini yang ada lu ngealmun ampe malem lagi", ajak Agnes pada Dara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran Tak BernamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang