Firasat yang Hadir

1 2 1
                                    

Pagi yang cerah membuatku terbangun dari mimpi.

Aku melangkahkan kaki ke kamar mandi dan bergegas datang ke sekolah.

Riasan wajah yang kupakai hanya lipteen dan pelembab agar tampak natural.

Baju yang kupakai hanya kaos hitam dan celana jeans.

Rambut yang pendek terurai dengan rapi.

"Mau kemana Tha? "

Suara ibu membuat kaget dan menoleh ke arah pintu masuk kamar.

"Ibu bikin kaget aja"Ucap Martha.

"Aku mau ke sekolah bu, cari informasi kelulusan"Ucap Martha.

"Hati-Hati Tha, "Ucap Ibu.

Ibu menatapku dengan penuh kekhawatiran.

"Iya bu, jangan khawatir,"Ucap Martha.

Aku menatap wajah ibu dan meyakinkan ibu.

"Tha ada surat dari Ryehan, "Ucap ibu.

Ibu memberikan sebuah amplop surat kepadaku.

"Tring! "

Sebuah pesan masuk dari hp ku.

Aku membuka layar hp dan membaca pesan masuk tersebut.

"Hana"

Hana:Lu ada dimana? Gue udah di
sekolah.

Martha:Gue otw ke sekolah.

Aku langsung menutup layar hp dan memasukkan amplop surat dari Ryehan ke dalam tas.

"Bu aku berangkat dulu ya, "Ucap Martha.

Aku melangkahkan kaki menuju sekolah.

••••••

"Di sekolah"

Banyak orang yang sedang duduk di koridor sekolah.

Semua membicarakan tempat kuliah terbaik sekaligus termahal.

"Semua orang tampak tak memiliki masalah sekecil apapun..."

Di benakku hanya tentang kakak , Hana , Arga , Ryehan.

Aku memikirkan jalan pintas agar aku tenang pergi untuk ke korea.

Aku tak memikirkan tempat kuliah terbaik dan termahal yang ada hanya cara untuk menemukan kakak dan pergi ke korea bersama kakak dan ibu.

"Tha! "

Hana berlari menghampiri diriku yang sedang melamun dan terduduk di koridor sekolah.

"Lu ngapain disini?"Tanya Hana.

"Nunggu lu, "jawab Martha.

"Gue udah nunggu lu di kantin"Ucap Hana.

"Gue engga tau kalau lu nunggu"Ucap Martha.

"Kan gue udah ngirim pesan ke lu,"Ucap Hana.

"Tapi engga ada, "Ucap Martha.

"Coba gue cek dulu,"Ucap Martha.

Aku membuka layar hp dan melihat pesan masuk dari Hana.

"Ada Na... "Ucap Martha.

"Lu bikin gue gemes aja, "Ucap Hana.

Hana mencubit pipiku hingga memerah.

"Sakit tau, "Ucap Martha.

Hana menarik lenganku dan membuatku berjalan menuju kantin.

Sepasang Tali Sepatu[ Slow Update & Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang