13 Musim Dingin

2.6K 155 39
                                    

Pairing
EreMika (Eren Y x Mikasa A)
LeviHan (Levi A x Hanji Z)

Warning!
OOC, angst maybe.

Disclaimer
Semua karakter adalah milik Hajime Isayama. Saya hanya meminjam namanya saja.

-----

Pakailah ini! Hangat, bukan?”

“Ya … sangat hangat.”

“Mulai sekarang, aku akan selalu membantu dan menjagamu.”

Eksistensi pria bermanik emerald benar-benar tak bisa tergantikan untuk wanita berambut malam.

-----
Tokyo, Japan in Winter

Bulir-bulir putih dingin mengguyur bentala, membuat sang bentala yang semula coklat menjadi putih. Dingin. Sama dengan dinginnya ekspresi wanita berambut sebahu, rambut hitam pekatnya sangat indah--membuat siapa pun iri melihatnya.

Rebas air mata mengalir di pipi mulus miliknya, ia mengusap kasar pipinya. Menghela napas berat. Mencengkram kain kusut berwarna merah tua yang terlilit di sekitar lehernya.

“Dulu aku sangat menyukai musim dingin. Sekarang aku benar-benar membenci musim ini.”

Wanita berambut hitam pekat memandang sayu bunga-bunga salju yang kembali menyapanya. Bunga salju yang dulu ia cintai, kini menjadi yang paling ia benci. Hatinya memanas ketika musim dingin tiba.

Entah, mulai sejak kapan ia menjadi benci musim dingin. Mungkin sejak kejadian itu.

Pintu kamarnya terbuka, terlihat sosok pria pendek berambut hitam pekat, sama sepertinya.

“Mikasa?”

Sang empunya nama menoleh, menatap pupil mata pria pendek di hadapannya.

“Ada apa, Kak?”

Pria berambut hitam menghela napas berat. “Si Mata Empat sudah repot memasak untukmu, makanlah! Jangan kau sia-siakan kebaikan orang lain.”

Wanita yang dipanggil Mikasa hanya mengangguk lemah. Ia kembali menghadap kaca dan terus memandangi setiap bulir-bulir putih yang berjatuhan.

Pria berambut hitam itu menghampirinya. Mencengkram bahu adiknya kuat. Nayanika miliknya menatap tajam nayanika adiknya.

“Kau sangat lemah! Aku benci dirimu yang seperti ini, Mikasa.”

Bahu Mikasa bergetar hebat, ia tidak kuat lagi membendung kesedihannya. Rebas air mata kembali mengalir di pipinya, kali ini lebih banyak. Kakaknya merasa bersalah, dengan reflek ia memeluk adik semata wayangnya. Tak lupa mengucapkan sepatah kata maaf, hanya itu yang bisa terlontar dari mulutnya.

“Dua belas musim dingin aku lalui tanpa dia. Sampai kapan aku harus menunggu dia? Apakah aku lebih baik menyerah saja? Berikan aku pendapat, Kak Levi!”

Pria bernama Levi mengusap lembut rambut indah milik sang adik. “Tanyakan itu pada Hanji, aku malas membahas hal seperti itu.”

Setelah berhasil menenangkan Mikasa, Levi mengajak Mikasa untuk makan bersama dengan istrinya. Ya walaupun terkenal datar, Levi sudah memiliki istri sah.

“Hai adik iparku! Kenapa kau begitu jelek. Ayo tersenyum agar cantikmu muncul lagi!” Wanita berkacamata atau istri Levi mencoba menghibur Mikasa.

Namun, usahanya sia-sia. Mikasa hanya tersenyum pahit. Bukan. Bukannya Mikasa membenci istri kakaknya, tetapi semenjak dia tidak lagi bersama Mikasa … ia seperti mayat hidup.

One-shot SnK (Shingeki no Kyojin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang