🍁2🍁

316 41 10
                                    

Jisoo baru saja memasuki sebuah cafe yang bernuansa klasik, matanya langsung menatap ke setiap sudut cafe tersebut, lalu dia melihat sosok pria yang ingin dia temui dan segera menghampirinya.

"apa kau sudah lama menunggu?"

Suho menatap sosok wanita yang sudah di tunggunya sejak tadi

"Tidak juga, duduklah" jawab Suho santai

Hening beberapa saat.
Jisoo sedang mencoba untuk menenangkan dirinya sekarang, karna sejak dia memasuki cafe itu untuk bertemu dengan Suho detak jantungnya menjadi dua kali lebih cepat, dirinya sangat penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh pria itu.

"Mungkinkah Suho akan menyatakan perasaannya pada ku" batin Jisoo
Membayangkan hal itu membuat Jisoo menggeleng-gelengkan kepalanya kecil mencoba membuang pikiran konyolnya itu.

"Kau bilang ada yang ingin kau bicarakan pada ku, apa yang ingin kau bicarakan hm?"

Ucap Jisoo yang membuka suara terlebih dahulu dia sudah tidak sabar mengetahui apa yang ingin dibicarakan oleh pria di hadapannya ini. Sementara Suho hanya tersenyum sambil menatap gadis di depannya lalu membuka suara nya.

"Jisoo hadiah apa yang paling di sukai perempuan?"

Mendengar hal itu sukses membuat Jisoo nenyeritkan keningnya tidak mengerti, dia bingung kenapa tiba tiba saja pria itu menanyakan hal itu padanya, melihat raut wajah Jisoo yang kebingungan membuat Suho akhirnya kembali membuka suara.

"Aku sedang menyukai seorang gadis, ahh tidak, kurasa aku mulai mencintainya, sebentar lagi dia akan berulang tahun dan aku ingin memberikan hadiah padanya" jelas Suho yang berhasil membuat mata Jisoo membulat sempurna.

sakit, ya itulah yang di rasakan Jisoo saat ini, hatinya benar-benar sakit sekarang. Perkataan pria itu bagaikan senjata yang telah berhasil menghancurkan hati Jisoo berkeping-keping, jantungnya terasa begitu sakit, dadanya begitu sesak. Apa yang ditakutkan oleh Jisoo selama ini benar-benar terjadi, dia selalu takut jika Suho jatuh hati pada gadis lain dan sekarang hal itu benar-benar telah terjadi. Air mata Jisoo ingin sekali keluar dari matanya tapi dia menahannya, Jisoo menarik nafasnya dalam-dalam mencoba untuk bersikap biasa saja dan menstabilkan hatinya yang saat ini sedang sakit. Jisoo kemudian tersenyum menatap Suho, dia berusaha tersenyum sebaik mungkin untuk menutupi rasa sakitnya.

"Benarkah, wahh aku tidak menyangka bahwa sahabatku ini sedang jatuh cinta pada seorang gadis, tapi kenapa tiba-tiba sekali dan sejak kapan? Kenapa kau tidak menceritakan apa-apa pada ku??" kata Jisoo yang masih tetap mempertahankan senyum palsunya, Sedangkan Suho hanya bisa tersenyum malu sambil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal.

"Jadi gadis mana yang telah berhasil menahklukan hati mu Kim Junmyeon?" Lanjut Jisoo yang masih berusaha agar air matanya tidak jatuh dari kelopak matanya.

Dan lagi-lagi Suho tersenyum lebar sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan Jisoo. "Bae Irene, dari jurusan kimia"

Jisoo membeku, ya, dia memang sudah mengenal Irene meskipun dia tidak pernah berkenalan atau pun bertegur sapa dengan Irene secara langsung, hanya saja dia pernah melihatnya dan dia juga sering mendengar orang-orang membicarakannya, wanita itu terkenal dengan kecantikannya dan juga kebaikan hatinya jadi tidak heran jika Suho bisa jatuh hati padanya.

"Sungguh?, bukankah dia sangat cantik aku sering mendengar orang-orang berbicara tentangnya" kata Jisoo yang hanya di balas dengan anggukan dan senyuman dari Suho.

"Soal kapan aku mulai menyukainya, itu sudah sejak awal kita masuk kuliah, sejak awal aku mengenalnya aku mulai menyukainya. Dan kenapa aku tidak bercerita apa-apa padamu sebenarnya aku hanya ingin memberikan sedikit kejutan padamu."

My Love, Your Love, And Her LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang