"Pergi kamu dari sini!!" usir seorang wanita paruh baya.
"Dasar pembunuh" ucap seorang pria paruh baya.
"Ta..tapi bukan aku bunuh dia" ucap balita dengan mata berkaca kaca.
"Kamu gak usah bohong jelas jelas kamu yang udah bunuh siska!!" tuduh wanita paruh baya itu.
"Sekarang kamu bukan keluarga Guardion lagi!!" ucap pria paruh baya itu yang membuat balita itu sangat muak.
"Ok sekarang gue bukan keluarga guardion lagi dan gue akan kembali untuk menghancurkan keluarga kalian camkan itu!!!" ucap balita tersebut dengan sorot mata penuh dendam.
"Bang, abang akan tetap disini atau mau ikut sama claza?!" ucap balita itu lagi.
" Gue akan ikut dek" ucap ken yang sedari tadi diam.
"Dan gue juga bukan keluarga guardion lagi" ucap ken dengan tegas, mendengar hal itu balita itu pun merasa senang.
"Ok kamu jangan menyesal karena ikut dengan gembel ini ken" ucap wanita paruh baya itu.
"Gue gak akan menyesal ingat itu" ucap ken yang tak lain adalah Kenzo Carolly Guardion dan sekarang bukan Guardion Melainkan Elisabeth
"Ok kalau itu mau kamu ken" ucap pria paruh baya itu.
"Hosh hosh hosh" mimpi itu lagi,yang membuat zaza semakin membenci mereka.
Tok tok tok...
"Nak ayo bangun" ucap mommy zaza.
"Iya" ucap zaza dan ke kamar mandi. Setelah selesai, zaza chat sahabatnya karena zaza mau pindah ke sekolah mereka, setelah chat sahabatnya, zaza langsung turun ke bawah untuk sarapan.
"Morning princess" ucap mom ,dad dan kedua abang zaza kepada zaza.
"To" balas gue.
"Ish dek ,lo itu dingin banget kek es ya" ucap leo abang angkat zaza yang sangat menyayangi gue seperti adik kandung.
"Hm" ucap zaza.
"Udah kalian cepat sarapan tar telat" ucap dad zaza.
"Ok" ucap mereka bertiga. Selesai makan zaza pun pamit untuk ke sekolah yang di ikuti oleh abang nya. Sekarang gue kelas 11.
Saat berjalan di koridor ada yang menatap mereka iri, kagum, banyak bisikan dan mereka hanya cuek dan jalan terus tanpa membalas mereka dan zaza ke ruang kepala sekolah tanpa mengetok pintu.
"KAMU GAK PUNYA SO..., Zaza kamu sekolah di sini" ucap kepala sekolah yang merupakan paman dari zaza, leo, dan ken.
"Iya" ucap zaza datar.
"Kelas kamu di IPA-1" ucap kepala sekolah yang di balas dengan deheman.
Saat sampai di kelas
"Anak anak hari ini kedatangan murid baru ,silahkan perkenalkan diri kamu nak" ucap guru yang sedang mengajar.
"Claza Caroline Elisabeth" ucap zaza dingin dan datar.
"Oh,nama ibu, bu mira guru fisika sekaligus wali kelas kamu" ucap bu mira memeperkenalkan diri.
"Anak anak apakah ada pertanyaan" ucap bu mira dan ada cabe yang angkat tangan tangan. Kenapa gue bilang cabe ,karena dia itu pake baju kurang bahan, rok kurang pendek, tu bibir pake lipstik merah banget, trus tu muka pake bedak tebel amat badan sama muka warna nya kok beda.
"Kok dia bisa sekolah di sini sih bu, sok cantik banget paling juga orang tua nya itu jalang" ucap cabe yang buat zaza marah karena kalau ada yang menjelek jelek kan keluarga dan sahabat zaza siap siap koma atau mati!
'Dia udah ngebangunin singa yang lagi tidur' batin sahabat zaza yang dapat zaza dengar karena zaza dapat dengar apa yang ada di batin orang.
"Lo bilang apa, gue gak denger" ucap zaza sambil menatap tajam dan seluruh kelas langsung takut akan tatapan zaza termasuk cabe.
"Orang tua lo jalang" ucap cabe penuh penekanan dan itu udah membuat zaza gak bisa menahan amarah dan zaza langsung memukul dia tanpa ampun.
Gak ada yang bisa menghentikan zaza karena siapapun yang menghentikan zaza akan terkena imbasnya termasuk sahabat sahabatnya. Zaza udah selesai sama si cabe dan berakhir si cabe koma. Sekarang cabe lagi di rumah sakit.
Pelajaran kembali di lanjutkan dengan keadaan yang sangat mencekam karena kejadian tadi. Beberapa menit kemudian bel pun berbunyi yang menandakan istirahat.
"Kantin yok" ucap rini sahabat mereka dan diangguki oleh zaza dan sahabat yang lainnya.
Sahabat zaza:
Rini Garteen Floren (rini)
Claca Albert Hartton (caca)
Ryana Franco Arkey (nana)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mafia and CEO
Fiksi RemajaSeorang gadis yang berubah menjadi sangat kejam karena masa lalunya dan menjadi seorang mafia yang sangat kejam dan tidak pandang bulu. Dia diusir oleh keluarganya karena di tuduh hal yang tidak pernah dia lakukan dan setelah di usir dia diang...