Chapter 46

40 5 0
                                    

Perempuan senang menerima harapan sementara laki-laki senang memberi harapan.

Votmen

Malam ini suasana di rumah kediaman pak James sangatlah berbeda, berbagai macam makanan tersedia di meja makan. Malam ini adalah malam spesial bagi keluarga besar Shela.

Suara langkah kaki terdengar dari tangga membuat Shela dan kedua kakak-nya menoleh. Disana ada papa-nya dengam balutan jas yang membuat-nya semakin ganteng. Namun senyum anak-anak-nya pudar saat melihat seorang perempuan mudah yang mengandeng tangan papa-nya.

Mata Shela melihat ke arah mereka begitupun kedua kakak-nya. Namun reaksi saudara-nya biasa saja berbeda dengan Shela.

"Itu siapa?" Tanya Shela pada kedua kakak-nya.

"Dia oranglah." Jawab Gino.

"Ih abang, gue serius!!" Gerutu Shela dengan memajukan bibir-nya.

"Gue juga serius." Gino melirik ke arah Shela kemudian melangkah ke arah meja makan dan duduk disana.

Dua orang itu menghampiri Shela dan Nina. Nina menyambut-nya dengan senyuman terlebar sementara Shela hanya diam menatap mereka.

"Malam sayang, kenalin ini tante Dela, calon istri papa." Dela mengulurkan tangan perkenalan-nya kepada anak-anak calon suami-nya nanti.

Nina menerima uluran tangan itu karena memang mereka sudah kenal sebelum-nya. Papa-nya sudah mengenalkan-nya seminggu yang lalu dan itu membuat Nina akrab dengan tante Dela. "Hai tante." Sapa Nina dengan tersenyum lebar.

Kini tante Dela beralih mengulurkan tangan-nya kepada anak terakhir James, yaitu Shela. Shela menatap uluran tangan itu kemudian beralih berjalan menuju meja makan tanpa ingin bersalaman dengan tante Dela.

Dela menarik tangan-nya kecewa kemudian pura-pura tersenyum ke arah Nina dan James.

"Shela, salaman sama tante Dela." Perintah James namun Shela tidak menghiraukan itu. Ia menyendok nasi dan menaruh-nya di piring.

"SHELA!!" Teriak pak James. Ini kali pertama-nya James berteriak. Shela menjatuhkan sendok karena terkejut dengan teriakan papa-nya.

Shela menelan salifah-nya dengan susah payah, kemudian menatap ke arah papa-nya.

"Lo salaman aja sama tante Dela, Shel dari pada lo dimarahin papa!!" Saran Gino, Shela tetap diam ingin melihat apa yang akan dilakukan papa-nya lagi.

"Kemari kamu, salaman sama tante Dela." James berusaha ditenangkan oleh Dela. Dengan menahan lengan-nya.

Dengan langkah ragu, Shela menghampiri papa-nya. Nina melirik ke arah Shela, Nina ingin melihat reaksi adik-nya ini.

"Aku gak mau pa!!" Ucap Shela.

"Kenapa kamu gak mau?" Tanga James dengan nada suara yang sudah seperti biasa.

"Karena dia bukan siapa-siapa aku." Jawab Shela.

"Dia akan jadi bagian keluarga kita." Tegas James membuat Shela diam.

"Aku gak mau dia jadi mama aku!!" Tolak Shela.

"Kamu jangan jadi anak yang pembangkang!!"

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang