Pada zaman dahulu, berdirilah sebuah kerajaan besar. Kerajaan itu mempunyai tanah yang subur. Berbagai macam tanaman dapat tumbuh di tanah kerajaan itu. Air mengalir sebening embun. Sungai-sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun dan selalu di penuhi ikan-ikan gemuk. Rakyat hidup berbahagia dengan sawah dan ladang yang selalu memberikan hasil panen melimpah, serta hewan-hewan ternak yang sehat dan gemuk.
Kerajaan ini dipimpin seorng raja yang bernama Raja Tribakaya. Sang raja memimpin dengan adil dan bijaksana. Sang raja memiliki kegemaran makan daging kelinci. Tentu saja bukan daging kelinci mentah, melainkan daging kelinci yang sudah dimasak,
Setiap hari, dayang-dayang kerajaan memasak daging kelinci. Berbagai macam olahan daging kelinci telah mereka masak. Seperti gulai, rendang, tongseng dan lain sebagainya. Semua itu membuat mereka bosan . Tapi entah mengapa sang raja tidak pernah merasa bosan dengan daging kelinci.
Mengetahui kegemaran sang raja, rakyat pun berbondong-bondong untuk beternak kelinci. Mereka berusaha untuk menyediakan daging kelinci terbaik untuk sang raja tercinta. Sungguh suatu kehormatan bai mereka jika dagingnya dipilih oleh sang raja.
Kegemaran sang raja terhadap daging kelinci masih terus berlanjut hingga bertahun-tahun kemudian. Sampai pada suatu malam, di tengah tidur nyenyaknya, sang raja bermimpi. Di dalam mimpinya, sang raja telah berubah menjadi seekor kelinci. Dirinya dimasukkan ke kandang kelinci. Lalu, salah seekor kelinci itu mendekati dirinya dan bertanya.
"Kamu kelinci baru, ya?"
"Iya, aku baru saja diimpor dari Kerajaan Kelinci."
"Oh, gitu. Hati-hati kalau hidup disini. Hidup disini itu tidak tenang. Setiap hari selalu dihantui oleh rasa takut."
"Kenapa?" sang raja bertanya keheranan.
"Setiap hari, dari pagi sampai malam, teman-teman kami terus diambil oleh pemelihara kandang ini. Dan mereka tidak pernah kembali. Dengar-dengar, mereka disembelih untuk dijadikan santapan bagi sang raja. Ah, kami sedih mendengarnya. Sudah banyak teman kami yang menjadi korban." Kelinci itu menjelaskan kepada sang raja. Sang raja tersentak kaget. Benarkah apa yang dikatakan kelinci itu?
Sang raja terbangun dari tidurnya. Ia mengamati tubuhnya. Oh, untunglah ia tidak benar-benar berubah menjadi kelinci. Sang raja merenungi mimpinya. Apa maksud dari mimpinya tadi? Kemudian, sang raja memanggil penasehat kerajaan. Penasehat segera menghadap sang raja.
"Hamba, Paduka." Penasehat menghaturkan penghormatan kepada sang raja.
"Penasehat, tadi malam aku bermimpi." Sang raja menceritakan perihal mimpinya kepada penasehat.
"Apakah aku teah berlaku tidak adil kepada para kelinci itu?" sang raja bertanya.
"Hamba rasa tidak, Paduka. Karena manusia memang diperbolehkan untuk menyembelih binatang untuk dikonsumsi."
"Tapi mimpi itu membuat aku berpikir, Penasehat."
"Janganlah Paduka risaukan perihal mimpi itu. Bukankah mimpi itu bunganya orang tidur, Paduka?"
"Ah, Penasehat, kau benar. Tapi aku memutuskan untuk berhenti memakan daging kelinci. Kasihan mereka. Dan aku melarang semua rakyatku makan daging kelinci selama aku masih hidup. Penasehat, segera umumkan tentang hal ini dan jangan kau ceritakan tentang mimpiku." Kata sang raja kepada penasehat.
"Baik, Paduka."
Penasehat menjalankan perintah rajanya dan menjaga rahasia tentang mimpi sang raja.
Sejak saat itu, sang raja berhenti mekan daging kelinci. Para kelinci hidup berbahagia di negeri ini. Sang raja tahu, pasti rakyatheran dengan keputusan sang raja. Tapi pertanyaan atas keheranan mereka tak pernah mendapat jawaban. Setiap ada yang bertanya, sang raja hanya menjawabnya dengan senyuman. Dan semua rakyat mematuhi perintahnya tanpa bertanya-tanya lagi. Hingga sang raja wafat, rakya tetap teguh memegang perintah sang raja dan mimpi sang raja tetap terjaga kerahasiaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Anak
Short StoryKali ini, saya bakal posting beberapa cerita anak. Beberapa cerita juga sudah saya post di blog pribadi saya. Pantau terus updatenya ya... Semoga suka dan bermanfaat! 😊