Hari Pertama Sekolah

90 13 1
                                    

Semua murid Miracle Academy yang diterima totalnya tahun ini hanya beberapa ratus orang saja. Ada 2 jenis asrama di sekolah ini, yaitu asrama putri dan asrama putra. Kedua asrama tersebut saling berhadapan dengan taman air mancur sebagai pembatasnya.

Asrama ini memiliki 7 lantai, lantai pertama adalah tempat ruang tunggu, ruang santai dan berbagai tempat lain seperti laundry. Sedangkan dari lantai 2 akan diisi oleh murid baru dan naik setiap tingkatan.

Sekolah ini menampung siswa selama 6 tahun, jika selama 6 tahun itu siswa tidak mencapai standar kelulusan dia akan dikeluarkan. Ada juga beberapa kasus orang berbakat yang menyelesaikan sekolahnya lebih cepat 2 sampai 3 tahun.

Dilantai 2 sampai 7 hanya seperti lorong dengan banyak pintu yang isinya adalah kamar para siswa, setiap kamar akan diisi oleh 4 orang. Dengan tempat tidur tingkat masing - masing disebelah dinding kiri dan kanan.

Para siswa bisa menentukan sendiri siapa yang akan jadi teman sekamarnya, dan tentu saja Ardan dan Adam berada di kamar yang sama. Tapi mereka belum tahu siapa 2 orang lagi yang akan menjadi teman sekamarnya.

Akhirnya setelah beberapa saat ada seseorang yang mengetuk pintu, dan ketika dibuka ternyata seorang Dwarf, tubuhnya lebih pendek dari Ardan. Dia memikul sebilah kapak dibelakang punggungnya.

"se- selamat siang!, perkenalkan namaku Riza, mohon bantuannya!" ucap Riza menundukan kepalanya

Dilihat sekilas orang ini sangat pemalu dan tidak terbiasa bersosialisasi, mungkin kehidupannya terlalu berfokus menempa pikir Ardan.

Saat mereka saling berkenalan muncul lagi satu orang, dilihat dari tubuhnya dia seorang manusia, tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi sedikit lebih tinggi dari Ardan. Penampilannya cukup misterius dengan pakaian serba hitam dan beberapa garis ungu juga mata dan rambutnya yang hitam. Ditambah syal berwarna merah dilehernya.

"Namaku Hiro" ucap Hiro pelan dan menunduk sedikit

Entah kenapa, Ardan merasa tidak enak ketika melihat hiro, selain penampilannya yang misterius dia juga tidak banyak bicara. Matanya juga menatap kosong mereka

Selama perbincangan teman sekamar baru mereka, hanya hiro yang tidak ikut mengobrol. Dia hanya bermeditasi diatas kasurnya,

Ruangan kamarnya cukup besar dengan 4 ranjang tidur disebelah kanan dan kiri, jarak antara kasur satu dengan yang lainnya ada sekitar 5 meter dan 4 buah lemari yang ada didekat jendela.

Hari itu mereka habiskan hanya berbincang untuk saling dekat dengan sesama teman sekamar, hal yang baru bagi Ardan adalah Riza sama seperti Adam mengambil divisi ksatria dan yang membuat terkejut Ardan adalah Hiro yang ternyata berada di divisi ksatria sihir sama sepertinya. Padahal dari ratusan peserta, ksatria sihir hanya ada 15 orang.

Walaupun setelah kemampuan seseorang mencapai tingkat tinggi, tidak ada lagi pembatasan seperti ini karena baik ksatria maupun penyihir bisa menggunakan sihir untuk memperkuat tubuh dan menembakan energi sihir.

Perbedaanya ksatria sihir bisa melakukan hal tersebut lebih awal sehingga menjadi lebih kuat dibandingkan anak lain, dan penyihir yang tidak terbiasa melatih tubuhnya tidak akan sekuat ksatria saat memperkuat tubuhnya.

Miracle Academy sendiri adalah sekolah yang baru terbentuk sekitar 50 tahun yang lalu, ketika kerajaan manusia, elf dan dwarf memilih berdamai dan membangun sekolah ini untuk mengajarkan para muridnya toleransi sehingga terjalin relasi yang baik. Maka tak heran jika banyak ras yang masuk sekolah ini walaupun hanya half human tapi jika berbakat bukan tidak mungkin dia memiliki posisi yang tinggi dimasa depan.

* * * * * * * * * *

Esok paginya semua murid baru melakukan acara apel di gedung aula, semua murid baru sudah mengenakan seragam mereka yang dibedakan warnanya, ungu adalah penyihir, putih adalah ksatria sihir dan merah adalah ksatria

Ardan : Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang