«LIMA PULUH DUA»

4.5K 231 4
                                    

Aqila tak bisa berhenti senyum-senyum sendiri ketika melihat wajah Arga yang terpampang di layar handphonenya. Saat ini Aqila masil melakukan video call bersama Arga.

"Nyanyiin aku lagu dong Ar, biar cepet tidur. Susah tidur nih," ujar Aqila sembari mengedipkan kedua matanya merayu.

"Pengen lagu apa hm?"

"Lagu apa aja boleh, mau lagu Afgan, Ed Sheeran, Justin Bieber, Zayn Malik, Armada, atau mau lagu korea juga bolehhh, yang gampang aja kaya Love Scenario, kalo nggak Ko Ko Bop, DNA, terus apalagi ya?"

Arga hanya mendengarkannya sambil tertawa kecil, melihat Aqila dari layar handphonenya saja sudah lucu dan membuat dirinya gemas.

"Ya pokonya lagu apa aja terserah kamu."

"Aku nyanyiin lagu Ed Sheeran aja ya, tapi pake gitar gak nih?"

"Gak usah, gitu aja, aku pengen denger kamu nyanyi tanpa pake gitar."

Langsung saja Aqila memposisikan duduknya yang nyaman agar menikmati suara merdunya Arga.

"Ekhem.. Ekhem.." dilihatnya Arga yang berdehem sebelum akhirnya dia menyanyikan lagu pengantar tidur untuk Aqila dengan menyanyikan lagu Ed Sheeran Perfect.

"I found a love for me
Darling, just dive right in and follow my lead
Well, I found a girl, beautiful and sweet
Oh, I never knew you were the someone waiting for me."

Baru kali ini Aqila mendengar Arga menyanyikan lagu bahasa inggris, dan dia benar-benar meresapi nyanyian Arga itu dan berujung baper. Hati Aqila selalu menghangat setiap kali Arga bernyanyi dan berada di dekatnya.

'"Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow
Your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine🎶🎼"

Setelah itu Arga pun berhenti bernyanyi, meski hanya menyanyikan setengah, Aqila menikmatinya.

"Nyanyi kamu bagus, tapi kamu tau gak arti dari lagu itu apa?"

Mendengar Aqila yang mengatakan itu, Arga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mana aku tau, kamu tau sendiri kan nilai bahasa inggris aku berapa."

Jadi Arga menyanyikan lagu itu tanpa tahu maknanya apa? Jadi maksud Arga menyanyikan lagu itu untuknya itu apa kalau arti dan maknanya saja tidak tahu. Dasar Arga ini, banyak nyebelinnya emang.

Aqila mendelik sebal, tapi tak apalah, yang penting kan permintaannya untuk dinyanyikan sebuah lagu oleh Arga sudah terkabulkan.

"Makasihh Arga, sekarang udah ngantuk."

"Iya sama-sama. Cepetan tidur ya sayang, jangan kemaleman."

Tak lama kemudian.

Ceklek..

Pintu kamar Aqila pun ada yang membukanya, lantas Aqila langsung menoleh ke arah pintu kamarnya. Dan ternyata itu tak lain adalah Fara.

"Lagi telfonan ya? Sorry ganggu," kata Fara seraya memegang kenop pintu untuk menutupnya kembali dan keluar dari kamar Aqila.

"Mau kemana lagi? Udah sini aja." Aqila menyuruh Fara untuk tidak pergi.

"Ya udah good night Arga. Mimpi indah ya, eh jangan mimpi indah. Mending mimpi Aqila aja haha."

Dibalik layar handphone, Arga tertawa pelan melihat Aqila yang juga tertawa karena ucapannya barusan. Receh sekali ternyata Aqila ini.

"Good night too my princess. Have a nice dream dear. I hope you won't leave me and forget me. Have a happy day dear."

Aqila terharu mendengar ucapan Arga dengan bahasa inggris amburadulnya, dia tahu apa artinya itu.

"Kamu tau nggak sih artinya apa?"

"Gak tau, aku bilang juga apa. Aku mah cuma soksoan aja pake bahasa inggris biar romantis gitu, artinya mah mana aku tau," tutur Arga sembari mengedikkan bahunya pura-pura tak tahu, padahal ia tahu artinya apa.

"Ish kebiasaan deh, kalo apa-apa tuh harus tau dulu apa artinya!"

"Iya sayang."

Fara yang duduk tak jauh dari Aqila pun berceletuk. "Gue jadi nyamuk nih."

Aqila hanya tersenyum seraya memperlihatkan sederet giginya yang rapih pada Fara.

"Aku tutup ya, dahh!" kata Aqila sebelum menutup video call nya dengan Arga sambil melambaikan tangannya.

Kemudian, Aqila menyimpan handphonenya di atas meja belajar dan perhatiannya beralih pada Fara. Dia penasaran untuk apa malam-malam begini Fara menghampirinya.

"Ngomong-ngomong lo mau ngomong apa Far?"

Fara menghela napasnya pelan dan berkata. "Gue bentar lagi gak bakalan tinggal sama lo qil. Gue mau ikut orang tua gue ke Singapura. Seminggu lagi gue berangkat."

Sontak kedua mata Aqila membulat mendengar penuturan Fara. "Far, beneran? Lo bohong kan?"

Fara menggeleng pelan. "Gue gak bohong qil."

Padahal ia senang mempunyai teman di rumahnya, jika nanti Fara pergi, Aqila pasti akan kesepian tidak ada yang menemaninya marathon film horror sama marathon drama korea. Ditambah lagi kalau tidak ada Fara, ia jadi tidak akan ada yang menemaninya tidur kalau lagi kesepian.

"Lo tinggal sama gue aja ya, jangan pergi."

"Gue kangen mama sama papa qil, gue seneng bisa tinggal sama lo, seneng banget. Tapi rasanya beda gitu kalo jauh dari orang tua." Fara sebenarnya ingin lebih lama dengan Aqila, namun hatinya berkata untuk lebih baik tinggal bersama orang tuanya saja.

"Tapi kalo gue tinggal disini, malah nanti gue yang gak punya temen. Lo kan mau kuliah di luar negeri juga, ngomong-ngomong mau kuliah dimana?"

"Gue masih bingung Far, antara mau di luar negeri atau disini aja. Gue belum tau keputusan gue apa."

Ah Aqila sungguh bingung. Pikirannya berkata untuk berkuliah disini saja karena tak mau jauh dari Arga, tetapi hatinya berkata lain. Hatinya berkata, berkuliah di luar negeri saja. Kan dia dapat beasiswa, jadi jangan di sia-siain. Ego dan hati memang selalu bertolak belakang, Aqila tak tahu harus memilih yang mana.

Fara memegang tangan Aqila. "Saran aja nih ya, kalau kata gue sih mending lo pilih apa yang kata hati lo katakan. Karena hati menentukan segalanya, jangan ikutin ego lo."

"Hati gue lebih milih kuliah di luar negeri Far. Tapi gue gak mau jauh dari Arga, dan kayanya dia bakal putusin gue kalo gak mau ldr," tutur Aqila lesu. 

Fara tersenyum menanggapi perkataan Aqila. "Ikutin kata hati lo Aqila. Jangan sampe itu ngehalangin masa depan lo, gue juga sama, gue pasti ldr sama Erza, dan gue belum berani bilang sama dia."

"Tapi gue lebih pilih kata hati, dan keputusan gue udah bulat buat tinggal sama orang tua gue. Inget ya, jodoh enggak bakal kemana. Kalaupun kalian berjodoh, pasti suatu saat bisa ketemu lagi, dengan status yang berbeda, bukan lagi pacaran. Tapi dengan status menikah."

Aqila berusaha berpikir, sepertinya apa yang diucapkan Fara ada benarnya juga. Ia harus mengikuti apa yang hatinya katakan.

"Tapi gue ikut sama lo ya Far, gue pengen kuliah bareng lo. Kan sekarang lo tinggal di rumah gue, nah nanti gantian deh, gue yang tinggal di rumah lo. Ya ya?"

Fara tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Aqila. "Oke siap."

Sontak Aqila pun memeluk sepupunya itu saking senangnya.

Semenjak saat itu, Aqila sudah memutuskan untuk memilih berkuliah di Singapura bersama Fara. Toh itu juga demi masa depannya juga. Tetapi Aqila belum memiliki keberanian untuk memberitahukan hal itu pada Arga.

......

To be continue...

Nah kan jadi ldr😭
Gimana keputusan akhirnya ya?
Apakah mau bertahan ldr? Atau putus?

Cianjur, 20 Mei 2019

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang