*****
Jimin duduk di brankarnya menghadap jendela sembari sesekali menghembuskan nafasnya pelan, suara gesekan pintu membuatnya menoleh kearah suara.
"Mau memeriksa ku?" tanya Jimin, Lim uisa tersenyum sembari duduk di samping Jimin.
"Mau segera keluar dari sini?" tanya Lim uisa, Jimin menggelengkan kepalanya. Lim uisa menatapnya bingung.
"Wae?" tanya Lim uisa.
"Sepertinya aku menyukai rumah sakit ini, sepertinya aku tidak ingin pulang." Ucap Jimin.
"Tidak mau kembali ke sekolah? bermain bersama teman teman mu?" tanya Lim uisa, Jimin langsung menolehkan kepalanya kearah Lim uisa sembari tersenyum tipis.
"Sepertinya aku sudah tidak menyukai itu semua, aku hanya ingin berdiam diri disini saja." Ucap Jimin, setelahnya ia kembali menoleh kearah jendela.
"Bukannya kau membenci rumah sakit?" tanya Lim, Jimin tersenyum lebar namun tersirat arti sesuatu di balik itu, Lim uisa mengikuti arah pandang Jimin yang menatap hamparan awan bebas disana.
"Bukankah kita bisa melakukan sebaliknya? Terkadang yang di benci akan sangat kita sayangi dan yang kita sayang akan sangat kita benci. Hidup semudah itu hyung, semudah itu hanya untuk membuat kehancuran dalam hidup mu." Ucap Jimin, Lim uisa langsung menatap Jimin sendu. Kali ini ia tahu jika Jimin dan Taehyung memang tidak sedang dalam keadaan baik.
"Nanti malam Taehyung akan datang menemui mu, tunggu dia." Ucap Lim uisa sembari berdiri dari duduknya, Jimin tertawa kecil.
"Kau lucu hyung, aku akan tidur panjang malam ini dan sedang tidak ingin di kunjungi siapapun." Ucap Jimin sembari memposisikan dirinya untuk tertidur.
Lim uisa tidak menghiraukannya, ia hanya tersenyum lalu berjalan pergi namun baru beberapa langkah, langkahnya terhenti karena suara Jimin.
"Taehyung tidak akan pernah datang lagi, aku tahu semuanya hyung." Ucap Jimin, Lim uisa langsung menatap anak malang itu. Matanya tertutup rapat, tak ada senyum di bibir pucatnya, dan Lim uisa tahu maksud dari semua itu.
Ia langsung menghembuskan nafasnya pelan kemudia berjalan pergi meninggalkan kamar rawat Jimin.
*****
Namjoon dan Hoseok keluar dari sekolah dan langsung menuju ke rumah sakit sesampainya di rumah sakit keduanya sempat terdiam sebentar.
"Kita akan ke Jimin dulu." Ucap Hoseok.
"Tidak masalah, kajja.." ucap Namjoon sembari melangkah pergi menuju kamar rawat Jimin bersama Hoseok.
Keduanya langsung menatap Jimin aneh setelah masuk kedalam kamar rawat Jimin.
"Dia tertidur atau memang belum sadar?" tanya Hoseok.
"Tidur." Ucap Namjoon sembari duduk di samping brankar Jimin.
"Bagaimana kau tahu?" tanya Hoseok.
"Kau lupa tadi pagi kita mendapat kabar dia sadar." Ucap Namjoon, Hoseok hanya tersenyum bodoh.
"Sepertinya Yoongi hyung belum datang kesini." Ucap Hoseok, Namjoon hanya berdehem.
"Mau berapa lama lagi kau akan tidur, Jimin-ah?" pertanyaan Namjoon membuat Jimin membuka matanya perlahan.
"Bagaimana kau bangun secepat itu Jim." Kesal Hoseok.
"Dia tidak tidur sejak tadi Hoseok-ah." Ucap Namjoon, Hoseok langsung menatap Namjoon kesal.
"Ku kira kalian akan ke Taehyung." Ucap Jimin sembari merubah posisinya menjadi duduk.
"Ada apa?" tanya Hoseok, Jimin tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend
FanfictionCover : @AiKook_JinNa 😊😍 Park Jimin, terimakasih telah menjadi sahabat terbaik ku dan maaf karena sudah menjadi sahabat terburuk mu. Maaf Park sudah mengecewakan mu, aku janji itu yang terakhir. Bahagia lah dan tunggu aku Park. ~Kim Taehyung~ Kita...