#1. MASA ASING

13 2 0
                                    

***

Kongkorongoooookkkk.................

Suara ayam berkokok dengan lantangnya, membangunkan orang orang yang sudah sering bangun pagi, tetapi berbeda dengan anak yang satu ini. Namanya supri. Badannya kurus kerontang dengan warna kulit sedikit hitam, tapi tak seperti hitam arang. Rambutnya lurus sedikit berantakan, alisnya sangat tebal seperti ulat bulu, dengan kelakuannya absurd dan abstrak, dibalik kelakuannya tersebut, anak  ini sangat asyik, lucu, perhatian dan sangat baik hati, namun Dikala ayam berkokok ia masih asik tertidur lelap.

krrriiiiiiiinnnnnngggggggg..........

Disaat suara alarm handphone terdengar dengan lantang pun supri masih asyik tertidur pulas, entah sedang bermimpi apa dia, kedua telinganya seakan tak bergeming, tak mendengar suara yang lantang itu. Namun suatu saat, suara auman singa betina pun terdengar.

"supriii!!!!! bangun nak udah pagi tuh udah jam setengah 5, bangunnnnn alarm berisik banget juga tuh dari jam 4 lewat kagak bangun bangun ya!!!"

yap suara itu ialah suara sang ibunda, yang meskipun cerewet tapi hatinya seperti malaikat. Lembut, penuh kasih sayang, perhatian dan masih banyak lagi yang rasanya sulit untuk mengungkapkan sebuah kesempurnaan yang dimiliki seoarang malaikat.

"apaan sih mak, emang udah siang apa?" terang supri, dengan badan yang masih berbalutkan selimut, udara dingin yang sedikit menusuk, yang membuatnya sangat sulit untuk sedikit bangkit, badannya masih terkapar seperti tempe mendoan yang sudah setengah hari tak ada yang membeli, lemas tak berdaya.

"udahlah udah azan shubuh noh, sholat dulu kek orangmah, alarm doing berisik tapi bangunnya susah, bangunn jangan jadi orang males, udah gede lu teh" jawab sang ibunda

"mana?? matahari aja belum muncul tuh, bentar lagi deh ya nih ngantuk banget mak"

"mangkanya kalo tidur tuh jangan larut, dengerin apa kata mamah, emang mau kamu dikutuk jadi semut gara gara ga nurut sama mamah"

"iya iya"

Dan tak banyak berbasa basi lagi supri terbangun lalu terduduk dikasur.

"nahhh gitu dong anak mamah bangun,mandi dulu sana beres beres buat nanti sekolah, bentar ya mamah mau kedapur dulu"

Namun setelah beberapa menit didapur, sang ibunda terheran heran, lalu bergumam"kok gaada suara yang mandi ya? Perasaan tadi udah disuruh mandi dah tuh bocah" seketika itu pula sang ibunda beranjak ke kamar supri untuk sekedar memastikan.

"ya ampun supriiiiii!!! ga dengerin apa kata mamah apa ya, bangun napa bangunn loh astagfirullah udah siang ini!!"

dan benar saja, supri masih tertidur dalam keadaan posisi terduduk dikasur, dengan punggung yang letoy seperti tempe mendoan sedang bersandar ke tembok kamarnya, memang aneh anak yang satu ini, banyak sekali kelakuan absurdnya.

"eh iya mak aduhh lupa euyy, iya iya ini langsung mandi" cetus supri dengan mata yang masih menyipit. Tak ambil lama ia kemudian bergegas mengambil handuk dan pergi kekamar mandi

Setelah selesai mandi dan sholat serta sudah berpakaian kaos polos dan celana kolor, supri pun ke dapur untuk bersegera sarapan, menu sarapan yang sudah biasa supri makan ialah telur dadar dengan nasi goreng buatan sang ibunda yang masih hangat-hangatnya, ya memang inilah menu sarapan disetiap paginya, jika bukan nasi goreng. Paling hanya nasi putih, telor ceplok dengan lumeran kecap diatas telurnya, sederhana memang, tapi supri amat menyukainya. dan tak ambil lama supri langsung mengambil piring untuk menyiuk nasi goreng tersebut, tak cukup disitu setelah satu piring penuh habis, supri kembali kedapur untuk menyiuknya kembali, walaupun porsi makannya banyak, anak yang satu ini tetap memiliki badan yang terbilang kurus, entah memang ia terkena cacingan atau bagaimana, tapi ambil positifnya saja, meski makan banyak tapi tak pernah gemuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KITA DIANTARA KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang