Typo, sebagian dari konflik.
.
Liburan musim dingin tinggal satu bulan lagi. Aku berniat ingin mengejutkan Taehyung dengan datang berkunjung ke Daegu secara diam-diam.
Bila perasaan hatiku goyah, aku akan menghapusnya. Dan beginilah caranya, aku menekatkan diri untuk pergi kepadanya. Pokoknya pada liburan musim dingin ini aku harus bisa bertemu dengan Taehyung, apapun yang terjadi. Seperti sebuah keharusnya yang memang harus aku lakukan. Jadi, aku berjuang dengan membayangkan hal yang menyenangkan itu.
Aku mulai bekerja paruh waktu seusai sekolah direstoran fast food didaerah Gangnam. Dengan cepat aku terbiasa berkata ''selamat datang'' meskipun dengan senyuman yang belum terbiasa. Tapi ini demi menabung untuk pergi ke Daegu.
Seira selalu mengangguku, dia selalu mengatakan hal-hal yang membuatku hampir putus asa. Aku tau dia tak memiliki maksud seperti itu. Dia hanya ingin aku tak terlalu terlena akan janji yang dibuat Taehyung. Kadang perkataan dan perbuatannya selalu berbeda, seperti yang saat ini dia lakukan, dia tetapi membantuku meskipun tidak keseluruhan.
Begitu pelajaran sekolah selesai, aku mempersiapkan keperluan untuk perjalanan pergi ke Daegu. Aku merahasiakan hal ini dari ayah dan ibu. Sendirian aku pergi ke Bandara. Aku jadi agak gugup. Aku belum pernah naik persawat terbang sekalipun. Ini adalah kali pertama aku naik pesawat, jadi agak gelisah.
Tapi,... saat di counter check-in tanpa sadar aku berteriak keras. ''tidak ada! Tidak ada!''
''ada apa?''tanya penjaga counter, dia kelihatan cemas. Dibandara aku sangat histeris. Semua orang yang ada disana serempak melihat kearahku. Dan aku menyadarinya.
''dimana aku meletakkan tiket pesawatku?'' aku mulai bingung sendiri ''mungkinkah aku menjatuhkannya?'' aku berhenti sesaat mengingat apa yang terjadi, kemudian aku mulai mencari lagi didalam tasnya. Seingatku, aku meletakkannya didalam tas ini namun yang dicari tetap saja tidak ada. Apa tertukar dengan tas lain?. Tanpa berpikir panjang aku langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Seira.
''mungkin ketinggalan dirumah? Tolong cari!''aku berteriak-teriak tak sabaran, jam penerbangan satu setengah jam lagi. Tapi aku malah kehilangan tiket pesawatku. Sungguh bodoh.
Akan tetapi jawaban dari Seira adalah ''aku sudah mencarinya keseluruh rumah, tapi tidak ada''
Aku frustasi dibuatnya. Mau marah pun tidak bisa. Seira tidak tau apa-apa tentang tiket itu. Bodoh!. Min Yoongi bodoh!. Kenapa bisa teledor seperti ini sih?
Aku benci diriku sendiri. Aku lemas dan melupakan keberadaanku dibandara, masa bodoh dengan orang –orang yang melihatku dengan perasaan bingung. Hatiku sedang gundah saat ini.
Angin dingin menerpa pipiku. Benar-benar dingin. Padahal aku sudah bekerja dengan giat dan aku sudah menunggu saat-saat seperti ini. Semua yang ku lakukan hanyalah menjadi buih-buih air dan menghilang. Aku mengusap pipiku yang basah karena menangis. Aku menjadi korban karena perbuatanku sendiri. Sungguh sial.
Taehyung,.. taukah kau, aku ingin sekali bertemu denganmu. Sambil terus menangis aku pun memutuskan untuk pulang dengan kereta monerel. Hari ini adalah hari yang paling buruk untukku.
Aku tidak ingat lagi kereta sudah sampai dimana. Ketika aku tersadar, kereta yang kunaiki entah kapan sudah sampai di daerah tempat tinggal lamaku. Ya, aku pulang ke rumah lamaku, tidak ke Gangnam.
Aku berjalan kearah rumah lamaku, namun yang aku dapat kali ini semakin menyakitiku. Rumah itu sudah berubah menjadi puing-puing dan rata dengan tanah. Secepat itukah progress penggusuran rumah disekitar sini? Ada rasa kecewa yang tiba-tiba merejam.
YOU ARE READING
Wishes Come True (complete)
FanficPacar dan sahabatku, mereka berdua telah menghianatiku! saat terbakar cemburu, tiba-tiba saja aku bertemu seseorang yang sedang minggat dari rumahnya. setelah mengenal taehyung, apakah aku bisa melupakan jungkook? Boy x Boy Star : 30 Januari 2019 Fi...