Prolog

16 3 0
                                    

"Kakak masih ga ngerti dengan permainan semesta ." Ujar lelaki itu sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal . Aku tersenyum . "Sayangku , tugas kita berdua adalah mengikuti permainan semesta , bukan menghakimi . Kita ikuti skenario nya , kita adalah pemainnya , dan Dia adalah sutradara nya ." Ujarku sambil membelai rambut hitam lurusnya . Dia ikut tersenyum dan mencium ubun - ubun ku . Ah semesta , dari dulu permainan mu adalah permainan ter rapih yang pernah aku temui .

Infinity LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang