"Serah dah! "barengan lagi.
Dah barengan ae terus, ntar lama lama pergi ke KUA barengan juga ya..
" Eh, kayaknya ada pengumuman. "ujar Xaven, seraya mengecek pergelangan tangannya.
" Wah, benar kau Xaven! "Kai menyahut.
Kai,Xaven,Yeonjun,Subin,Alyza,Khagiza, dan juga Vaxran mengecek pergelangan tangannya.Entah apa yang mereka lihat.
Gue pun bertanya." kalian lagi pada ngapain? "tanya gue, heran.
" Ini ada pemberitahuan lewat Wacthqeiw (semacam alat yang digunakan untuk memberi peringatan, pemberitahuan, penunjuk, juga mengetahui keadaan seseorang yang telah Di sambungankan..hampir mirip dengan Handphone, namun berbentuk seperti Tato dipergelangan tangan) "
Yeonjun singkat." Watchincaw? Wadidaw? Wacingan? Apaan dah, bacanya susah amat! "Sky mengeluh karena tak bisa menyebutkan kata itu.
" Semua siswa Zaroncy memiliki ini, dan memiliki keterikatan masing masing.. Alat ini bisa dihubungkan ke tempat teman yang lain, jadi ibaratnya kalo di Bumi itu adalah nomor handphone! Jadi kita bisa saling menghubungi." Xaven menjelaskan dengan rumit,tapi dia melewatkan satu hal...
" Apa!! Mereka dari bumi??!!? "Subin menyadari, Padahal kita tak boleh membicarakan tentang ini kepada siapapun.
" pelan pelan, Yangda Subinvai.."Tumben sekali Vaxran bicara.. Tapi tetap dengan ciri khasnya, lembut.
" Oh, maaf.. Aku tidak sengaja..bisa tolong kalian jelaskan bagaimana maksudnya? Aku tidak mengerti. "Subin menyuruh kami untuk menjelaskan.
Gue bingung mesti jelasin ato nggak. Gue kan gak tau, kita gak tau Subin itu bisa dipercaya ato nggak..
Orang baru kenal beberapa menit yang lalu, masa langsung percaya aja.
Akhirnya gue memilih diam, tapi di satu sisi..."Tapi kamu harus jaga rahasia ini, kalo nggak.. Kau tau kan bagaimana kedepannya?" Xaven membuat Sumpah dengan Subin.
"Baiklah! Aku berjanji.."
Akhirnya Winter yang bercerita, bermula dari Taman bermain Starsoon.. Hingga kami sampai di kota Zarperos ini.
.
."Begitu ceritanya.." Winter mengakhiri ceritanya.
"Tiba tiba berpindah ketempat ini? Hanya dengan berpegangan tangan satu sama lain, dan gelang ditangan bercahaya?" Subin berpikir keras untuk memecahkan, mengapa hal itu bisa terjadi.
"Boleh aku lihat bagaimana bentuk gelang kalian?" Subin sepertinya mulai mengetahui.
Kami pun menunjukkannya kepada Subin, dengan tatapan yang tidak biasanya Subin menutup mulutnya.
"Kalian? Kalian Electman? Manusia terkuat yang akan menyelamatkan kami?" Subin berteriak dengan nada stabil tanpa bernafas.
"Mm, udah tau kok nanya!" Cloudy ketus, Subin! Emang gitu nada bicaranya.. Di biasain yaaa
"Wah, senang bertemu kalian!! Dari dulu aku tuh pengen banget ketemu Electman, dan ternyata sekarang aku bisa bertemu! Wah senangnya... Bisa kah kita jadi tem-" pembicaraan Subin terpotong.
"Maaf, Sosen menyuruh siswa Zaroncy untuk berkumpul di Aula utama.. Sepertinya ada yang penting.. Cepat kita kesana! Kalau tidak bisa berat hukuman ya!" Xaven lah yang memotong pembicaraan Subin, Dia memang orang yang bertanggung jawab.
Tanpa Basa basi, kami langsung bergegas menuju kesana ber14.
Sudah ramai siswa siswa.
Gue keknya disini daritadi kagak pernah belajar ya, cuma disuruh kesana-kesini." Siswa siswi Zaroncy, apa kalian ingat bahwa 7 hari lagi adalah kompetisi perebutan Obor Guard..
Persiapkan diri kalian! Per Kelas harus menyediakan perwakilan 1 kelompok dengan 7 anggota, dan yang bisa menang sampai ke finish akan mendapat nilai plus dan keuntungan yang lainnya juga. "Sosen menjelaskan agenda yang akan kita hadapi besok.'Perebutan Obor Guard? Sepertinya menarik.'
" Kalian boleh pulang, sekolah kita liburan besok, dan lusa kalian bawa perlengkapan kalian untuk menginap di asrama yang telah ditentukan selama perebutan Obor Guard dimulai.
Selama menginap kalian akan mempelajari strategi apa yang harus kalian lakukan untuk memperebutkan Obor Guard ini. "Sosen, lembut namun sedikit tegas.Di pikiran gue mulai bertanya tanya akan Obor Guard.
Siswa Zaroncy masih berada disitu.
Beberapa wanita ada yang datang menghampiri Winter.
Rupanya mereka adalah segerombolan wanita yang jawab jutek pas gue nanya kamar mandi." Ya, ampun kamu anak mana? Kok aku belum pernah liat?" Tanya salah seorang anak itu.
Ntah kenapa rasanya pengen gue tampol tuh orang.
"Winter, sini lo!" teriak gue tapi agak pelan.
Winter pun menuruti perintah Gue.
Tapi lengan Winter di tarik oleh cewek kegatelan itu."Ih, ya ampun! Heh, kamu ngapain sih? Jangan pegang pegang dia! Kita lagi mau bahas kelompok, jadi tolong lepas dulu ya, maaf.." Jijik banget gue pake acara ngomong lembut lembutan segala.
Gue pun menuju ke arah gerombolan temen temen gue.
"Cemburu lo ya?" ledek Winter.
"Idih, ngapain juga gue cemburu ama lo? Gak level!" Gue.
"Terus tadi kenapa sewot sama mereka?" tanya Winter balik, dan gue bingung harus jawab apa.
"Kan kita mau bahas buat acara Obor Guard kan?" jawab gue, asal.
"Halah, gak usah ngeles dah lu.." Winter,menyolek dagu gue.
"Woy, dagu gue tuh berharga.. Lo berani berapa buat nyolek dagu gue?" Gue nantangin dia.
"Oh, ceritanya nantangin nieh.. Kalo gue bayar pake ini gimana?" Winter, seraya menunjuk pipinya.
"Ih, ogah gue! Kalo begituan ama lu, harus mandi kembang tujuh rupa ntar gue!" cetus gue.
"Halah, bilang aja lo mau kan?" ledek Winter.
Tak terasa kita pun melihat segerombolan, yups itu temen temen kita.
"Eh, udah ada rencana buat kelompok kita besok?" tanya gue yang tiba tiba nongol dan mengagetkan Snow.
"Astagfirullah, subhanallah, allahuakbar,Astagfirullah, Allohumma bariklana, innalillahi!!" Snow! Lu mau baca dzikir?"kamu ngomong apa Snow?" tanya Vaxran lembut, seperti biasanya.
"Nggak ko, nggak apa apa.. Emang gitu orangnya hehe.." Luck mengundang amarah Snow lagi.
"Eh lu tuh ya-" mengepalkan tangannya. sebelum Snow sama Luck berantem lagi gue pun langsung bergegas.
"STOP!! Lu tuh udah jadian! Romantis dikit kek, ato apa gitu.."ujar gue.
" Gue jadian ama si kerupuk krempeng nieh karena ToD doang! Jadi gue lebih enak anggep dia bukan seorang pacar.. Emang dasarnya gak saling suka.."
Snow." Idih, lu pikir gue mau sama si Gentong! Mending sama monyet betina dah gue."Luck.
" Karma lu nistain orang mulu kerjaannya." Snow
"Heh, berantem terus sih kalian?! Katanya mau bahas pertandingan Obor Guard?" Alyza yang sudah mulai geram mendengar mereka.
"Oh iya, tapi lebih baik kita pulang ke rumah dulu, dan kita bertemu di tempat biasa kita nongkrong." Ujar Xaven.
"Mang disini ada tempat nongkrong ya? Kayak Cafe gitu emang?" tanya Sky.
"Adalah, emang cuma di bumi aja ada kayak begituan." Xaven.
"Okeh, Kai mau pamit sama Bunbun nya Kai dulu.." Ujar kai.
...
Stay voment gaiss..Maaf kalo misalkan alur ya membingungkan.. 🙏
❤️
❤️
❤️
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Electman And The Zarperos City
FanficPercayakah kalian jika ada kehidupan selain di bumi, bahkan gue pun awalnya gak percaya. Berawal dari sebuah mimpi, menceritakan kehidupan di sebuah tempat yang dulunya damai dan sekarang menjadi hancur, entah karena apa. " Loh, kalian??" Enjoy th...