"Sie? Lo kok diem aja sih?" Tanyanya sambil memutarkan tubuhnya ke belakang. Kita lagi jalan ke mobil, kebetulan, parkirnya lumayan jauh dari restorannya. Jadi kita harus jalan dulu beberapa ratus meter ke tempat parkirnya.
"Kenyang bego." Cuma alasan doang sih itu.
Doyoung hanya tertawa mendengar kata-kata gue barusan, dia kembali berjalan. Tangannya masih menggenggam tangan gue. Berarti bener dia gak sadar.
"Doy." Gue berhenti melangkah. Otomatis Doyoung juga berhenti melangkah dan kembali memutar tubuhnya ke belakang.
"Apa?"
Gue memperlihatkan genggaman tangan gue dengan dia. Sadar karena dia telah menggenggam tangan gue sepanjang perjalanan, dia langsung buru-buru melepaskannya. Bukan jijik, tapi dia sendiri kaget.
"Eh maaf gue udah gandeng tangan lo. Soalnya kalau jalan sama Kane, gue selalu gandeng tangan dia. Takut kabur." Ucapnya sambil menggaruk kepalanya bagian atas. Gue tau kepalanya gak gatel, cuma ya biar gak canggung aja.
"Gak apa-apa, gue kaget aja lo gak nyadar hahaha." Biar gak canggung banget dan biar Doyoung gak merasa bersalah gue bawa santai aja. Gak masalah juga kalau dia ngegandeng gue, gue gak risih juga. Hanya... gue hanya merasa sedikit aneh. Gak pernah ada cowok yang ngegandeng tangan gue soalnya.
"Maaf ya." Ucapnya lagi.
"Santai lah." Gue kembali berjalan, diikuti dengan Doyoung. Kita jalan bersebelahan. Gue ngerasanya kalau Doyoung masih canggung sama apa yang barusan terjadi.
Apa gue salah karena udah bilang ke Doyoung? Nggak kan? Gue takutnya dia makin malu nanti kalau gue baru bilangnya nanti-nanti.
"Lo mau es krim gak?" Tanya Doyoung begitu melihat kedai es krim beberapa meter dari kita sekarang.
"Mau mauuuu."
"Katanya kenyang bego?" Sambil melirik ke gue.
"Kalau makanan penutup ada tempatnya tersendiri di perut gue Doy, jadi mau gue makan makanan berat sebanyak apapun dan sekenyang apapun gue, gue masih bisa makan makanan penutup. Karena tempatnya ya beda." Gue nyengir ke dia. Walaupun sebenernya ucapan gue barusan sama sekali gak masuk akal, tapi bodo amatlah.
"Ada-ada aja ya lo." Sambil menggelengkan kepalanya.
Memasuki kedai es krim kita langsung menuju ke tempat pemesanannya.
"Selamat siang mba, ada yang bisa kami bantu?"
Nggak ada mba, saya kesini cuma mau liat rasa es krimnya ada apa aja. Terus kalau udah liat saya mau langsung pulang hehe ^^
YA SAYA MAU BELI ES MBA :(
"Mau beli es krim mba." Wah, Doyoung mewakili pemikiran gue.
Mbanya hanya ketawa mendengar ucapannya Doyoung.
"Mau yang satu scoop, dua scoop, atau tiga scoop?" Tanyanya kembali dengan ramah.
"Dua."
"Tiga." Kata Doyoung dan gue bersamaan. Yang bilang ingin tiga scoop itu gue ya."Bener aja lo gak kenyang-kenyang."
"Kan gue udah bilang tadi kalau tempat penerimaannya beda di perut gue."
"Yaudah lo pilih aja duluan."
Akhirnya gue mengiyakan ucapannya Doyoung tanpa ba bi bu lagi.
"Saya mau strawberry cheesecake, chocolate mint, sama vanilla ya mba." Pinta gue. Ketiganya merupakan rasa es krim kesukaan gue banget-banget. Mau makan berapa bucket juga gue gak akan bosan memakan ketiga rasa es krim tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adoring Doyoung | Kim Doyoung
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "What if we give meaning to the things that don't have meaning? We are so desperate looking for an answer until we decided to give meaning to this thing by ourselves." Start 14/04/2019 Finish 19/06/2019 #260 in ff 17/12/19 #269 in kimdoy...