Part 1

13 2 4
                                    

Author POV

Pagi ini matahari menyapa bumi dan isinya dengan sinar cerahnya. Terkhusus seorang gadis yang tengah menyelami mimpi-mimpi indah di dalam tidurnya.
Kriiingg~kriinggg~kriiingg
Alarm berbunyi, melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pengingat dan pembangun seorang gadis yang tengah terlelap di balik selimut tebalnya.

Audrey Nathaniela Halderman (15 th)
Ya, siapa yang tidak tau dengan Audrey Nathaniela Halderman. Anak dari pemilik Halderman's Corp, Connor Halderman dan Anna Halderman.
Gadis berdarah (Jerman-Indonesia) ini, tidak seperti gadis biasanya yang susah untuk bangun di pagi hari dan merepotkan orang-orang disekitarnya untuk membangunkannya, tetapi Audrey adalah gadis baik, rajin, pintar, manja ya kerena audrey adalah anak perempuan satu-satunya dikeluarga ini, dan juga cantik dengan tubuhnya yang mungil serta hidung mancungnya, kulit putihnya dan mata biru yang seperti lautan itu mampu membut para pria terhipnotis dengan aura kecantikan yang terpancar dari wajah Audrey.
Saat untuk kedua kalinya alarm berbunyi Audrey menggeliat dan perlahan-lahan membuka matanya.

"Engghh" erang Audrey sambil meregangkan otot-otot badannya yang terasa kaku. Audrey melihat alarm yang terletak di atas nakas yang menunjukkan pukul 05:30 pagi. Audrey langsung bangkit dari tempat tidurnya dan langsung berdiri di depan cermin untuk tersenyum dan menyemangati dirinya sendiri agar semangat mengawali harinya pada hari ini yang ia perkirakan akan menjadi hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan dikarenakan hari ini dia akan mengikuti MOS hri pertamanya di SMA Harapan Bangsa yang tekenal keelitannya dan kualitas yang tidak diragukan lagi.
Ya, Audrey adalah seorang calon siswi baru di SMA Harapan Bangsa, dan hari ini adalah hari pertamanya mengikuti MOS di SMA Harapan Bangsa, dan Audrey sangat berharap agar hari pertamanya di sekolah yang baru dapat berkesan dan menyengkan. Yahh semoga saja..

Setelah melakukan aktivitas rutinnya itu Audrey langsung menyambar handuknya dan langsung masuk ke kamar mandi yang berada dalam kamarnya.

Audrey telah selesai mandi dan telah selesai memakai seragam beserta identitas sekolah barunya dengan nama dan logo sekolah yang baru, Audrey turun ke bawah, ke ruang makan dimana sudah terdapat kedua orang tua Audrey dan dua kakak laki-lakinya.. 

Alfonso Halderman (20 th) dan Giorgino Halderman (16 th). Keduanya memiliki paras yang rupawan, dan yang membedakannya Alfonso Halderman atau sering dipanggil 'Al' oleh Audrey lebih bijaksana dan berwibawa dan sekarang sedang menjalankan program sarjana nya, sedangkan Giorgino Halderman atau sering dipanggil 'Gio' bertolak belakang dari kakaknya Al, Gio cenderung lebih berandal, dan pemalas, tapi satu hal yang bisa ditiru dari Gio, yaitu sifat kepenyayangan Gio kepada orang-orang terdekatnya terutam kepada Audrey, yah walaupun dia juga sering menjahili Audrey -_- yang notabenenya adiknya sendiri. Dan Gio sendiri bersekolah di Sekolah yang sama dengan sekolah yang akan menjadi sekolah Audrey yaitu SMA Harapan Bangsa dan duduk di kelas XI IPS 5.

"Haii pa, ma, bang al, bang gioo!" sapa Audrey kepada keluarganya yang sedang makan di ruang makan.

"Hallo anak mama yang cantik, ayo saralan dulu mama udah siapin sarapan kesukaan kamu" ajak Anna mamanya audrey

"Wah mama emang pengertian banget dehh, tau aja aku lagi pengen makan nasi goreng spesial buatan mama" ucap Audrey penuh binar.

"Iya dong dek, mama kan emang sayang dan pengertian banget sama kamu, sampe-sampe requestan abang kemama aja untuk buat omelet kesukaan abang gak diturutin sama mama dan lebih milih masakin nasi goreng buat kamu" ucap Gio memelas

"Yeee makanya jadi anak harus baek bang, biar disayang terus sama mama sama papa" ejek Audrey

"Kok lo nyolot sih dek?" kesal gio kembali

"Siapa juga yang nyolot? Audrey kan cuma nyaranin ajaa, ya nggak bang al?" tanya audrey pada al yang tengah sibuk memakan sarapannya tanpa berminat ikut campur dengan perdebatan kedua adiknya tersebut

"Ha? Ohh iya bener yang dibilang audrey" jawab Al kelimpungan pasalnya adiknya audrey itu bertanya padanya secara tiba-tiba

"Tuuu denger gak bang al bilang iya, itu artinya bang al juga setuju sama aku wleeee" balas audrey dengan menjulurkan lidah kepada gio abangnya

"Kayak lo baek aja dek" "ehh emang gue baek bangg, ya nggak paa?" tanya audrey pada papanya.

"Sudah-sudah kalian ini pagi-pagi bukannya sarapan malah ribut di meja makan" ucap connor menengahi

"Tuu denger dek nasihat papa" saran gio

"hmm iya-iya abang gio" jawab audrey mengalah
"nah gitu dong dek" balas gio penuh kemenangan.

"Abang udah ni drey sarapannya, abang mau ke garasi dulu manasin mobil, ntar kalo udah tunggu aja di halaman yaa" suruh gio

"Iya bang" dan audrey kembali ke aktivitas awalnya yang sempat terhenti karena aksi debatnya dengan abang tengilnya itu.

Haai Readers 👋
I hope you like this my story 😊
Jangan lupa vomment yaa
Tinggalkan jejak 🐾
Go follow my account instagram
#@renovaagata
ILYSM 💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang