Prolog

1.7K 263 8
                                    

Hari itu Kamis siang, sekolah menengah atas satu-satunya di daerah Yuya sedang mengadakan rapat guru. Namun sayang, siswa-siswi di sekolah tersebut tak diizinkan untuk pulang. Jadi, mereka menghabiskan waktu luang untuk tidur, bermain, dan bergosip.

Berbeda dengan sebagian teman di kelas yang berbahagia menyambut jamkos dadakan ini, seseorang dengan piercing, rambut acak-acakan, dan ber-nametag Haruto Watanabe, malah menghembuskan nafas bosan untuk yang kesejuta kalinya.

Biasanya dia akan menikmati waktu-waktu seperti ini, tapi tidak untuk sekarang. Sobatnya di kelas bolos hari itu, dan segala hal yang ingin dia lakukan hanyalah loncat dari jendela dan meninggalkan kelasnya.

Dan tidak sampai sepersekian detik kemudian, itulah yang akhirnya dia lakukan. Tak lupa membawa tas dan semua perlengkapannya, dia loncat keluar jendela. Beberapa anak teriak memanggilnya, apalagi sang ketua kelas. Tapi, ini bukan pertama kalinya Haruto melakukan itu. Jadi, setelah menghembuskan nafas kesal, mereka segera kembali ke kegiatan masing-masing.

Bodoamat dengan si berandalan, mungkin itu pikir mereka. Sementara Haruto sendiri? Dia baik-baik saja setelah loncat dari jendela, wong kelasnya tidak berada di lantai tingkat. Bahkan, perasaannya lebih baik setelah meninggalkan kelas. Dia bisa bersantai di rumah dan bersenang-senang.

Kresek... Kresek...

"Anjir, apaan kaget," ceplos Haruto, saat terdengar suara daun di perjalanannya pulang ke rumah. Dia menengok ke segala arah untuk mengetahui darimana suara itu.

Meong... Meong...

Kucing? Batin Haruto. Tapi dimana?

Kresek... Meong... Kresek...

Tepat setelah Haruto menengok ke atas, dia dapat melihat seekor kucing terjebak di dedaunan pohon. Pohon itu tinggi dan rindang sekali. Lelaki itu melihat bagaimana si kucing berusaha menyelamatkan kakinya sendiri yang tersangkut di dedaunan.

Awalnya, Haruto tidak peduli, dia mengangkat bahu dan meninggalkan tempat itu. Namun, ada perasaan aneh yang menghantam hatinya saat dia melanjutkan melangkah. Dia menghentikan kakinya dan menoleh ke belakang untuk melihat kucing itu lagi. Hewan itu masih disana, terlihat bersusah payah dan pantang menyerah akan kakinya.

Haruto menunduk, gak ada ruginya juga gue bantu tuh kucing.

Dan akhirnya, Haruto berbalik dan berjalan mantap untuk menyelamatkan si kucing yang terjebak di pohon rindang itu.

• • •

he is a cat | hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang