Part 70

395 9 0
                                    

Di pagi hari matahari sudah menampakan sinar nya namun se sosok tubuh munyil namun berisi masih dalam mimpi nya, sanskar yg baru kembali dari sarapan bersama keluarga tersenyum tanpa mengganggu sang istri
Sanskar akan berangkat kantor, ia tetap membiarkan sang istri istirahat karna ia tau bahwa sang istri lelah sehabis acara semalam ia membuka lemari mengambil proposal yg ia butuh kan namun tanpa melihat sanskar mengambil nya karna ia sibuk dengan ponsel nya yg ia pegang di tangan yg satu nya
Sanskar pun menutup kembali lemari nya

Sanskar mencium kening sang istri kembut tanpa mengganggu nya, yg membuat swara menggerakan tubuh nya namun bukan nya bangun ia semakin terlelap dalam tidur nya

Sanskar keluar kamar,

"Ragini tolong jaga swara, jangan biarkan dia keluar sendiri dan ya tolong berikan vitamin nya karna ia selalu lupa meminum nya
Ucap sanskar pada ragini
"Baik lah kau ini seakan menitipkan anak kecil pada bibi nya
Ragini tertawa kecil
"Dan jangan ganggu dia, dia masih tidur,
"Ya ya ya baik,, lah
"Kau ini semakin cerewet bahkan kau mengalahkan ibu mu
Ucap ana purna tersenyum
Sanskar hanya menghela napas menyadari nya dan meminta berkat
"Aku berangkat apa laks, dan kk adars sudah pergi
"Ya mereka pergi dari tadi ada miting
"Baik,,,
Sanskar pun pergi

"Ibu, bibi aku akan ke kamar
Ucap ragini
Di kamr ragini ai membereskna kanar
"Ya ampun aku lupa ini sari swara belum aku berikan pada nya, lebih baik aku simpan di kamar nya

Raguni pun pergi menuju kamar swara

"Yaampun dia terlihat lelap sekali, lebih baik aku simpan ini di lemari nya
Ragini membuka lemari pelan milik swara
Ia terhenti kala melihat sebuah kotak tersimpan di lemari
Namun ragini mengabai kan nya karna ia mengira itu hanya sebuah kotak hadiah yg swara simpan di lemari tanpa curiga ragini menutup kembali lemari

Namun saat ragini ingin keluar dari kamar

"Ragini,, sedang apa kau di sini
Ucap swara yg terbangun
"Swara kau sudah bangun ku harap aku tidak mengganggu mu karna kalau sampai kau terbangun gara gara aku maka pengasuh mu yg sedang pergi itu akan memarahi ku 😀😀
Ucap ragini duduk di samping swara
"Kau ini,, jam berapa sekarang,,
Swara melirik ke arah jam sudah menunjukan pukul 10
"Yq ampun aku baru bangun dan,,,
"Swara sudah lah tak masalah sekarang sebaik nya kau mandi dan sesudah itu kau turun lah kau belum makan bukan, aku menunggu mu di bawah
Ragini pergi tak lama kenudian di bawah terlihat swara sudah turun

"Ehhh swara kau sudah bangun,,
Ucap sujata
"Ya ibu kenapa tak ada yg membangun kan ku,
"Untuk apa kami membangun kan mu
"Ibu aku harus mengurus pakaian sanskar, keperluan kantor nya, dan jiya dia harus ke sekolah ibu aku,,,
"Cukup swara, liahat tanoa kau mengurus nya sanskar bisa pergi ke kantor, dan jiya masih ada ibu nya di sini, yg akan mengurus nya jafi kau tenang saja
Ucap sujata tak kalah cerewet dari swara
"Ya kau benar, sekarang aju tidak di butuh kan lagi
Swara dengan raut wajah nya yg terlihat sedih
"Ya ampun ibu apa semua wanita hamil gampang tersinggung
Ucap ragini berbisik pada anapurna
"Ya kadang kafang begitu
Ucap ana purna tersenyum mebalas bisikan ragini dan mereka oun tertawa
"Oya swara sebaik nya kalian pindah kamar sementara, karna kami tidak ingin melihat mu naik turun tangga
Ucap ana
"Baik kah bu tapi aku harus berbicara pada sanskar dulu
"Ya bicarakan lah,,

Swara pun kembali ke kamar nya
Ponsel nya berbunyi swara mengangkat nya

"Selamat siang ratu ku,, apa ku sudah bangun
"Ya aku sudah bangun,
"Bagus lah jangan lupa kau makan vitamin mu, dan ngomong ngomong Apa sanskar junior nakal hari ini
Ucap sanskar
"Tidak bahkan dia sangat mengerti ibu nya, dia menjaga ibu nya agara tak ke repotan
Bals swara
"Aku sangat merindukan mu swara
"Heyyyy,, lihat kah nak justru ayah mu yg menyusahkan ku baru saja dia pergi ke kantor dan dia mengatakan seakan akan dia pergi jauh ke luar kota
Ucap swara tersenyum kecil mengelus perut nya
"Ooowwwhh ayo lah swara apa ku tak merindukan ku??
"Sangat,,, aku sangat merindukan mu
Terlebih pagi ini kau pergi tanpa pamit pada ku,
"Lalu kenaoa kau tak menyuruh suami mu untuk pulang sekarang juga pasti dengan senang hati suami mu ini akan kembali secepat nya
"Tidak, karna aku tau kau punya pekerjaan penting hari ini jadi akan lebih baik kau segera menyelesai kan nya dan dengan begitu kau akan cepat pulang
"Kau benar, pekerjaan ini menyiksa ku, membuat aku jauh dari mu
"Cepat lah kau swlesai kan aku menunggu mu di rumah, dan anak mu juga
Swara menutup nya
Swara tersenyum me mandang ponsel nya
Tanpa sengaja kavita berdiri di depan pintu kamar mendengarkan

"Kau akan tau akibat nya swara kau sudah berani bermain apa dengan ku maka tanggung lah akibatvnya nanti aku akan membuat mu tak bisa tersenyum lagi
Ucap kavita meninggalkan tempat

Di kamar kavita mondar mandir mencari cara,
"Sekarang jiya tak bisa menjadi alsan untuk menjauh kan mereka, aku harus cari cara,, tapi bagai nan acara nya,, kavita berpikir lah,,,
Ucap nya pada diri nya sendiri
"Ibu, mana boneka ku,,
"Entah kah kau cari lah mungkin di tempat tidur mu
"Ibu tolong carikan boneka ku
Jiya terus merengek pada kavita
"Jiya kau ini sudah besar kau cari sendiri
Dengan nada ringgi kavita membentak jiya yg membuat jiya terdiam takut
Tanpa tak di sengaja swara melewati depan kamar kavita ia mendengar nya

"Jiya kau selalu menyusah kan ku, bisa kah kau tak mengganggu ku,  bentak nya lagi
"Ibu aka hanya ingin boneka
Hiks hiks hiks
"Jiya berhenti lah jadi anak cengeng
Kavita memegang keras tangan jiya
Membuat jiya semakin menangis takut
"Sekarang berhentilah menangis atau ibu akan,,
Bentak nya lagi
"Cukup,,,, berani nya kau membentak jiya,
Swara masuk dan menarik tangan juya dari cengkraman kavita
"Ibu swara,,, hiks hiks hiks
Jiya memeluk nya
"Swara aku minta jangan ikut campur
dia anak ku
"Tapi dia juga anak suami ku,,, jadi jaga sikap mu
Swara tak mau kalah
"Tapi ibu nya lebih berhak atas jiya
"Benar kah ibu macam apa ku ini, berani menyiksa anak nya sendiri,
"Swara aku sudah jatakn jangan erani ikut campur
"Aku berhak ikut campur, karna jiya juga anak ku kau mengerti
"Cukup aku muak dengan sikap kalian terserah aku tak peduli lagi dengan anak itu, bahkan jika sanskar tak mengakui nya pun karna itu kenyataan nya dia bukan anak nya dia,,,, kavita terhenti menyadari perkataan nya
Swara memandang penuh tanya
"Apa maksud mu kavita,,,,
Kavita hanya terdiam.
"Ya dewa apa yg harus aku lakukan tanpa sengaja aku,,, 
"Apa maksud mu kavita, tolong jelas kan
Swara memegang kedua pundak kavita menggoyah kan
"Cukuo, kau sudah membuatku marah, maka dari utu aku bicara tak jelas lebih baik,, a,, aku pergi
Kavita pergi meninggalkan kamar
"Kavita,, kau mau keman kavita tunggu aku,,,,
"Ibu,, aku takut
Ucap jiya kembali memeluk
"Tenang lah nak ada aku, apa kau baik baik saja aoa ada yg sakit
Swara memeriksa sekujur tubuh jiya
"Ya ampun tangan mu
Swara memeluk jiya melihat tangan nya memerah akibat cengkraman kuat kavita
"Ayo,,, ibu akan mengobati mu,,
Swara membawa jiya ke kamar nya dan mendudukan jiya di kasur, mengoleskan nya salep
"Ibu,,, aku mohon jangan katakan ini pada ayah,,
Pinta jiya
"Jiya sayang,,, tapi,,
"Ada apa ini,,, apa yg kalian sembunyikan dari ku
Tiba tiba sankar baru pulang dari kantor
"Sanskar,,,
Ucap swara menghampiri sanskar
Jiya menyembunyikan tangan nya
"Ada apa swara, apa jiya baik baik saja??
"Y,, aa semua nya baik baik saja jya dia,,,
Ucapan swara terhenti
Sanskar mendekat pada jiya
Duduk di hadapan nya
Tanpa kata sanskar terus menadang jiya,,
Jiya tertunduk
"Ya ayah parcaya kau baik baik saja
Swara yg melihat nya menghela napas lega,
"Sanskar sebaik nya kau bersihkan diri mu, aku dan jiya akan menunggu mu di sini

Sanskar pun pergi masuk kamar mandi

"Jiya seharus nya kau mengataknbnya pada ayah nu, ini salah nak
"Tidak ibu, aku takut ayah akan marah lagi pada ibu kavita, mereka selalu bertengkar, aku tidak mau melihat mereka bertengkar lagi
"Sayang kemari lah
Swara kembali memeluk jiya

Tak lama kemudian sanskar keluar dari kamar mandi dengan kaos dan celana putih nya
Namun di lihat nya jiya terlelap tidur di temani swara di sisi nya

"Apa dia tidur??
"Ya mungkin dia lelah pulang sekolah
Ya biarkan dia tidur
"Sanskar aku ingin bicara sesuatu pada mu,,
"Ya bicaralah,,
"Ini mengenai jiya
"Jiya,, ada apa
"Kau duduk lah
Swara dan sanskar duduk berhadapan swara memegang tangan sanskar
"Tapi kau harus berjanji jangan Bereaksi  berlebihan
Namun belum pun swara mengatakan nya
Laks datang memanggil sanskar

"Sanskar ada sedikit masalah yg harus kita selesai kan ikutvaku ke ruang kerja ayah, paman dan kak adars sudah menunggu
"Baik lah, swara kita akan teruskan nanti
Swara oun menggelwngkan kepala meng iya kan nya,

"Maaf kan ibu jiya taoi ini tidak bisa di biarkan

Kasih sayang tak mengenal siapa dan apa penyebanb nya namun sedikit orang yg mampu menyayangi tanpa memandang bulu

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang