Rasa yang Sama

72 9 0
                                    

Aku masih bingung dengan kejadian semalam. Apa maksud Rika dengan memberikan jersey couple, coklat dan ciuman itu? Apa itu pengakuan cinta? Tapi kenapa dia tidak bilang apa - apa. Apa yang harus aku lakukan saat bertemu Rika?

Lamunanku buyar saat kutahu angkot yang kutumpangi telah sampai di depan tempat kerjaku. Sesaat jantungku berdebar cepat, takut kalau sampai bertemu Rika. Aku tenangkan pikiranku mengingat jadwal Rika hari ini adalah closing. Sesampai nya di loker aku melihat Ika, aku ingin menceritakan kejadian semalam tapi aku takut dan ragu. Apa yang akan Ika pikirkan tentangku nanti? Ah, sudahlah aku ceritakan saja, pikirku.

"Ka." Sapaku.
"Apa?" Tanya Ika.
"Ummmm.... Semalem..."
"Kenapa semalem?"
"Semalem Rika main kerumah."
"Trus?"
"Trus ...."
"Iya trus kenapa dia kerumah mu?"
"Trus, dia cium aku." Jawabku sembari menundukan wajahku karena tak berani menatap wajah Ika.
"HAH!!! Serius kamu Lun?"
"Iya ka"
"Koq bisa sich, gimana ceritanya?"
"Gak tau Ka, aku juga masi bingung sampe sekarang."
"Kamu diem ajah pas dia cium kamu?"
"Iya."
"Koq diem ajah sich, trus kamu gak tanya kenapa dia cium kamu?"
"Enggak."
"Kamu gimana sich Lun! Dia itu cewek lho!"
"Iya aku tau. Gak tau ah aku bingung. Udah ya aku kerja dulu."
"Tapi Lun...."
"Ntar ajah aku ceritain lagi." Sahutku.

Aku tidak terkejut dengan reaksi Ika. Pantas jika reaksinya begitu, bagaimana tidak, kedua teman wanitanya berciuman, hal yang sangat tabu untuk dilakukan. Dan benar kata Ika, kenapa aku diam saja saat itu, paling tidak seharusnya aku menanyakan maksud dari tindakannya itu. Hari itu terasa berat, pikiranku penuh dengan pertanyan tapi aku tak tahu harus mendapatkan jawaban dari siapa.

Keesokan harinya

Hari ini aku satu shift dengan Rika, aku sudah mempersiapkan diri untuk bertemu denganya hari ini. Sikap apa yang harus aku tunjukan padanya sampai obrolan seperti apa yang harus aku obrolin sama dia sudah aku siapkan, tapi semuanya hilang seketika ketika aku melihat Rika di loker. Perasaanku campur aduk, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Baru datang Lun?" Sapa Rika padaku.
"Ah, iya Ka." Jawabku.

Sumpah canggung banget tapi koq Rika biasa ajah ya? Apa aku ajah yang lebay?

"Ntr pulang bareng yuk!" Ajaknya.

Aku tak langsung menjawab pertanyaan Rika, otak ku terasa penuh.

"Lun, ntar pulang bareng ya?" Tanya Rika sekali lagi padaku.
"Ah.., iya Ka."
"Oke, kalo gitu aku masuk dulu ya, dah."

Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Aku masi tidak habis fikir, kenapa dia bisa setenang itu setelah apa yang yang terjadi. Apa dia sering melakukan hal semacam itu? Apa memang kehidupan seorang lesbian se vulgar itu? Tapi kan aku bukan lesbian, harusnya dia bisa bedakan dong.

Saat jam kerja usai Rika langsung menemuiku.
"Yuk pulang Lun!" Ajaknya.
"Iya." Jawabku.
Dia semangat banget ngajak aku pulang hari ini beda sama sebelum - sebelumnya.

Dia mengantarku pulang sampai di depan rumahku seperti biasanya. 
"Makasi ya Ka." Kataku.
" Kamu cerita ke Ika ya tentang ciuman kemaren?" Dia tidak membalas perkataan ku malah justru menanyakan hal lain. Memangnya kenapa kalau aku cerita ke Ika, dia kan sahabatku.
"Iya, memangnya kenapa?"
"Ouw, pantesan."
"Pantesan apa?" Tanyaku bingung.
"Pantesan kemaren pas ketemu aku dia langsung narik kerah bajuku dan ngedorong aku ke loker."
"Masa sich Ika gitu."
"Iya, dia bilang kamu ngapain temenku, dia itu cewek gitu. Kayaknya dia khawatirin kamu, takut kamunya aku apa - apain."
"Ouw gitu. Sebenernya apa sich maksudnya kamu ngelakuin itu?"
"Koq tanya gitu? Kamu sayangkan sama aku?"
Aku sedikit bingung dengan pertanyaan Rika padaku, kenapa dia menanyakan hal seperti itu? Walaupun memang aku menyayanginya tapi dia tahu dari mana?
"Iya sich." Jawabku singkat.
"Ya udah, sama."
Sama. Maksutnya? Dia juga sayang sama aku gitu?
"Udah malem, aku pulang dulu ya!" Katanya sembari memegang tanganku dan mengecupnya.
Aku hanya bisa diam, jantungku tak karuan rasanya.
"Ah.. iya. Hati - hati." Kataku singkat.

Malam ini aku pasti tidak bisa tidur. Pikiran dan hatiku sungguh tak tenang. Semakin banyak saja pertanyaan dalam hatiku ini.

Apa maksutnya sama? Sama, dia sayang juga sama aku gitu? Kenapa juga pas mau pulang tadi cium tangan aku?

Aduh Rika.. Rika ...
Kamu buat aku bingung. Kalau memang kamu suka kenapa tidak dinyatakan saja sich. Apa memang begini cara orang - orang lesbian menyatakan perasaannya.

Aku Kamu dan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang