3.Bolos

547 24 0
                                    

Haiii haiii! Assalamu'alaikum, yorobun! Plz  love, rate, share, comment and always give me ur support, yaw!💙
Hatur tengkyu! Enjoy!

__________

Sinar dari ufuk timur kembali menyapa. Sang Illahi kembali menunjukkan kuasa-Nya. Tapi banyak tak ubah-ubahnya manusia masih pulas menikmati tidurnya, baik dengan selimut beludru mereka, kasur dengan dipan-dipan yang mewah, hingga yang hanya beralas tikar sebagai pembaringan ataupun kardus usang bekas yang sudah tak terpakai.

Ah sudahlah, lagi-lagi Dini hampir telat masuk sekolah. Kemana lagi ia letakkan kunci motor tercinta. Dengan langkah lebar ia sedikit berlari ke tempat pertempuran sang mama tiap paginya, apalagi kalau bukan dapur.

"Ma, liat kunci motor? Seinget Dini kayanya cuma ditaruh di meja ruang tamu, ma, tapi udah Dini cari-cari gak ketemu"

Tanyanya yang mengintip dari balik sekat pembatas dapur dan ruang keluarga. Mamanya yang tengah asyik mencuci sayur sontak sedikit terperanjat akan kedatangan Dini yang tiba-tiba.

"Ya Allah! Kaget mama, Din!"

"maaf ma, Dini hampir telat soalnya, Mama liat gak kunci motor Dini?"

Dini berjalan mendekat ke sang mama. Setelah menjawab salam, seketika mama Mai mencuci tangannya dan beranjak menuju ruang tamu. Lagi-lagi dengan langkah gontai dan penasaran Dini mengikuti mamanya dari belakang. Itu salah satu ciri khas mamanya, membuat sang anak terus merasakan penasaran dengan kelakuannya yang tak bisa ditebak.

Mata mama bagaikan elang yang gencar mencari mangsanya, kalau ini sih bukan mencari mangsa, tapi mencari kunci yang sepertinya terselip di meja ruang tamu itu. Benar saja ternyata si kunci bersembunyi di balik alas meja berwarna coklat kemerahan tersebut.

Seketika Dini menganga melihat aksi ajaib mamanya itu. Benarlah selama ini, bahwa seorang ibu hampir selalu bisa menemukan apapun benda yang tak dapat ditemukan anaknya (tentu saja jodoh dikecualikan di sini) persis seperti yang dituliskan berbagai meme yang tersebar di sosial medianya selama ini. Mama benar-benar hebat!

"Ini apa, nak?"

Ucap sang mama memperlihatkan kunci motor yang ditemukannya sambil mengangkat sebelah alis. Seketika Dini tersenyum lebar dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu menyambar kunci tersebut.

"Loh ... Wahh mama keren deh, hehe! Kaya superhero! makasih ya, ma. Kalo gitu Dini berangkat dulu, assalamu'alaikum, ma!"

Ucap Dini sambil mencium pipi dan tangan mama. Mama menjawab salam anaknya lagi sambil menggeleng-gelengkan kepala, bagaimana bisa anaknya yang sudah tak anak-anak itu masih memiliki sifat ceroboh seperti ini.

Sambil berjalan menuju garasi Dini memainkan ponsel genggamnya. Selintas kemudian dering ponsel tersambung ke ujung tempat sana. Layar ponselnya bertuliskan nama seseorang yang sudah bertahun-tahun ia kenal itu, 'WULAN HOSHI'.

"Assalamu'alaikum, Lan. Aku mau jalan sekarang, udah siap-siap? Helm jangan lupa dibawa. Awas aja , ya, kalo engga bawa helm, ntar kalo kena tilang, aku tinggalin aja kamu sama pakpol"

"Wa'alaikumussalam, isssh ... Iya ibu tiri cerewet nan kejam"

Telak! Dini tak bisa berkata-kata. Segera ia tutup sambungan telepon.

"Yaudah, aku matiin, ya"

Bip—

Hati Dini tiba-tiba merasakan sesuatu yang dipastikan tak nyaman untuk dirasakan ketika mendengar suara Wulan hari ini. Sudahlah, Dini segera tancap gas dan melaju membelah jalanan yang cukup ramai seperti biasanya.

siap pak! 『ONGOING』 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang