Cahaya perlahan masuk melalui sela-sela ventilasi kamarku.
Dengan segera aku menyingkap selimutku dan segara menutup sela-sela tersebut dengan tirai. Aku mengusap kedua mataku. Setelah itu, aku melipat selimut berwarna kelabu itu.
Tok tok tok..
Perhatianku teralihkan ketika mendengar suara ketukan dari arah pintu kamarku. Senyumku mengembang ketika melihat wajah kakakku berseri menatap kedua bola mataku. "Sudah bangun?" Tanya Soobin hyung lembut.
Aku mengangguk-ngangguk bagaikan kucing penjaga toko atau yang biasa dipanggil Maneki neko. Soobin hyung mendekat kearahku. Ia mengacak rambutku asal.
Aku mendengus. "Ihhh, nanti berantakan."
Soobin hyung mendelik. "Memang sudah berantakan sejak tadi bukan?"Aku menyipitkan mataku. "Aku mandi dulu."
Soobin hyung mengangguk. Aku tersenyum tipis sebelum pergi mandi. Secara tiba-tiba ada keinginan untuk memeluk Soobin hyung sekilas.Saat itu juga, tubuhku memeluk pelan tubuh besar Soobin hyung dari arah belakang. Soobin hyung membeku untuk beberapa saat. Sedetik kemudian ia menurunkan kedua lenganku. Aku cemberut. Lalu aku menaikkan kedua alisku bingung.
Soobin hyung memelukku erat. Aku tersenyum dalam pelukannya yang hangat. "Aku sayang Soobin hyung!"
Soobin hyung mengusap punggungku pelan.
"Aku juga."
✨✨✨
Setelah memakai seragam dan bersiap. Aku segera pergi ke ruang makan untuk sarapan.
Dari apa yang kulihat, kurasa Soobin hyung sudah menyelesaikan sarapannya duluan. Jangan bilang Soobin hyung akan berangkat duluan?
Ah tidak, Soobin hyung tidak akan setega itu bukan padaku?
"Hyung-mu sudah menyelesaikan sarapannya duluan, ayo kau juga cepat selesaikan sarapanmu Hueningkai." Ucap ibuku sambil mencuci piring bekas sarapan Soobin hyung.
Aku mengangguk entah untuk yang kesekian kalinya hari ini. Dengan cepat aku segera memakan sarapanku dengan waktu lima menit, percayalah padaku aku tak salah menghitungnya.
Merasa kenyang, aku membawa piringku ke tempat pencucian piring untuk mencuci bekas makananku. "Sudah sama ibu saja," Kata ibuku. "Aku bukan anak kecil lagi ibu,"
Ibuku tersenyum hangat. "Tidak terasa kamu sudah besar sekarang." Aku tersenyum lebar hingga nyaris mataku menghilang. "Di sekolah barumu, jangan lupa untuk cari teman arrasseo?" ( Mengerti )
Aku mengangguk paham. Kulirik sejenak Jam dinding yang tergantung tak jauh dari tempat pencucian piring. "Ah, aku harus berangkat sekarang!"
Sebelum berangkat, aku tersenyum kearah ibuku. "Aku berangkat dulu!" Ibuku mengangguk.
✨✨✨
Aku keluar dari pintu depan dan menemukan sosok Soobin hyung yang sedang memainkan ponselnya. "Sudah siap?" Tanya Soobin hyung memastikan. "Sepertinya sudah, kurasa," Jawabku seraya menggeledah tas ranselku.
Merasa pasti akan barang bawaanku, aku mengangguk lagi. "Baiklah, ayo kita kehalte sekarang! Balapan ya! Yang sampai terakhir harus mentraktir es krim sepulang sekolah!" Teriak Soobin hyung sambil tersenyum cerah, secerah matahari dipagi ini. "Siapa takut!"
Soobin hyung berlari didepanku yang disusul olehku. Tanpa kusadari, senyumku mengembang seiring melihat sosok itu.
Sosok paling ceria yang pernah kutemui, tidak. Sosok paling ceria dan paling bahagia yang kuketahui. Sesosok orang yang selalu berada disampingku ketika dalam masa-masa sulit, terlalu banyak kebaikan Soobin hyung yang tak bisa dijabarkan dengan kata-kata.
Dan aku mau kita terus seperti itu Hyung.
Selamanya. Apakah itu mungkin?✨✨✨
Udah ga bikin pusing kan tulisan aku? 🥺 masa udh aku revisi gaada bedanya hiks 😭✊🏻
Hope you guys like it though haha enjoy! :)
Xoxo.
Gengen cangtip pacarnya Beomgyu ganteng dan kembarannya Mbak Ryujin 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
[ REVISI ] Why Hyung? || SooKai Story
Fanfiction❝Hi 🥰 cerita ini sedang dalam masa revisi jadi alangkah baiknya jgn dibaca terlebih dahulu hehe, karena ceritanya gaakan nyambung samsek dr chapter yg sudah direvisi dengan yg belum di revisi 🥺 tapi it's up to you guys kalian jg boleh baca work in...