Alkisah, di ruang keluarga di rumah keluarga ber-marga 'Midorima' , sepasang katak- eh kakak beradik sedang nonton film di depan TV, dengan ayam goreng sebagai cemilannya...
" Kak.. "
" Apaan, Tsunderima? "
" Jangan panggil aku seperti itu, nanodayo. "
" Memangnya kenapa, nanodayo. "
" Dan jangan meniruku seperti itu, nanodayo. "
" Terserah dung, hidupku hidupku, hidupmu hidupmu. " [name] sang kakak mencomot sepotong ayam goreng.
" Tapi- hmph?!!! "
" Husssh! " mulut cowo rambut hijau berkacamata itu tiba-tiba disumpal paha ayam goreng oleh kakaknya.
" Cepetan tanya dan nggak usah banyak omong, tau! Ini lagi seru-serunya, jangan berisik! " [name] mengambil ayam goreng terakhir dan memakannya dengan kecepatan 20 mach. Midorima cuma bisa melongo liat kakak cewe satu-satunya itu tiba-tiba udah ngabisin cemilan ayam gorengnya.
Setelah sudah bisa dipastikan ayam dimulut indah punyanya Midorima udah habis ketelen semua, " Habis SMA ini, kakak mau nerusin di universitas ma- UHUQ! UHUQ! UHUQ! " eh, batuk-batuk dia. Poor Midorima...
" Oi oi oi! Makanya, kalo makan tuh dikunyah dulu, jangan buru-buru kayak gitu. Tau rasa, kan? Nih minum aer! " dengan ajaibnya, segelas air muncul di tangannya [name]. Ternyata oh ternyata, di kehidupan sebelumnya, [name] adalah seorang pesulap profesional yang bisa sihir.
" Ini salahmu nyumpal mulutku pake paha ayam segede tadi, nanodayo! " ho~, Midorima pun nggak terima disalahkan.
" Lah, yang berisik duluan sapa tadi, hm? " [name] melotot tajam setajam syilet.
" Tentu saja bukan ak- "
" SIAPA, HM? " hiy, kayaknya matanya [name] bakal copot, tuh, saking lebarnya melotot.
" Ck. Iya iya.. " ternyata sebagai saudara, malah si adek yang ngalah sama kakaknya.
[name] senyum penuh kemenangan, sementara Midorima membetulkan letak kacamatanya yang sebenernya nggak geser sedikitpun...
Mereka kembali nikmatin nonton film lagi, yang bercerita tentang kehidupan empat bis besar warna-warni di garasi sepeda motor di kota. Yang openingnya udah melegenda sejagad raya ini, sampe ada yang bikin versi dangdutnya.
Hey Yato, hey Yato. Dia bis besar jahat...
Ini kakak beradik kurang kerjaan banget nontonnya yang kayak begini.
" Eh, mau tanya apaan tadi? "
" Habis SMA, kakak mau nerusin di universitas mana, nanodayo? "
" Hm..., kayaknya Universitas Kamii, deh.. " [name] masih liat ke arah TV.
" K- Kamii?! Kenapa harus yang jauh-jauh, nanodayo? Bu-bukan berarti aku khawatir ato kangen, nanodayo.. " cowo berambut ijo itu betulin kacamatanya*padahal sama sekali nggak geser, sumpah.. sambil pipinya memerah-merah gituw, wkwk...
" Yeeee, biarin jauh, yang penting bisa ketemu sama pujaan hati, Kaneki Ken... Ahaq ahaq. "
Di kafe Anteiku, tiba-tiba Kaneki ngerasa bulu kuduk merinding disko sambil bersin berkali-kali.
" Oi, Kaneki. Kalo masuk angin pulang aja sono. Daripada bikin susah disini.. " Nishiki nasehatin Kaneki sambil ngupil dengan riangnya.
" Nggak apa-apa, kok. Cuma rasanya bakal ketemu orang yang lebih nyeremin dari Touka-chan... "
Eh, Kaneki di-sleding sama Touka...
Oke, kembali ke rumah Midorima...
" Hm~ Takut kangen kalo jauh-jauh sama aku, yaa... " [name] cengar-cengir sambil naik turunin alisnya.
" Ng-nggak mungkin, lah! Kangen sama kakak kayak gini, nanodayo? Hiiiiy! " muka jijiq Midorima mode on.
" Hiliih, nggak usah tsundere gitu, Tsunderima~ "
" A-aku nggak tsundere, na- "
" Tsunderima Tsunderima Tsunderima~ "
" Hoi! Sudah kubilang janga- "
" Tsunderima Tsunderima Tsunderimaaaaaa!!! " astaga, [name] seneng banget ya sampe teriak gituw ngejekin Tsunderi- eh eh, Midorima maksudnya.
" Kak! Ini udah kelewatan, nanoda- "
" TSUNDERIMAAAAAAAAAAAAAA~ " sekarang pake gaya seriosa segala. Mantaff..
" BERHENTI SEKARANG JUGA, NANODAYO!! " waw, berani juga Midorima bentak kakaknya. Padahal tadi aja di pelototin langsung ciut juga.
" Hm? Ngomong apa tadi? Nanodayo? Nanodayo nanodayo nanodayo. "
" CUKUP, NANO- "
" Nanodayo nanodayo nanodayooooo~ "
Dan sebelum bisa di sela [name] lagi, Midorima ngomong secepat kilat.
" KALO LO NGGAK BERHENTI SEKARANG, GUE LAPORIN KE IBU AMA BAPAK SOAL EJEKANMU TADI, NANODAYO! "
" He~ Nggak takut tuh.... " [name] jawab sambil senyum senyum ngeremehin adeknya.
Mukanya Midorima udah kayak planet merah Mars saking jengkelnya.
Yeah, debat yang bahkan lebih sengit dan lebih pedes daripada debat capres cawapres, bikin kakak beradik ini harus beli AC, kipas angin, es krim, sama air mineral biar nggak kepanasen sama kepedesen.
Akhir kisah, kakak beradik ini pun dimarahi abis-abisan sama ibu bapak mereka karena bikin dompet sekeluarga bangkrut semua dan tagihan listrik yang nggak usah ditanya lagi berapa jumlahnya....
-End-
YOU ARE READING
'What If He Is Your Brother?'
HumorGimana kisahmu jadi kakak/adek dari cowok-cowok ini? Suka, duka, pahit, manis, asem, asin... apa aja yang kalian alami bareng mereka? #warning: typo, alur amburadul, bahasa amburadul, dan aib aib lainnya #hanya pinjam tokoh punya Fujimaki Tadatoshi...