Peter Parker x You

911 81 10
                                    

Note: ini lanjutannya Peter Parker x You ya

Warning⚠️: Drama alert

*****************

"Steve, mengapa kau selalu saja melarangku?" Tanyamu emosi saat dipaksa pulang oleh Steve.

Steve hanya memandangmu dingin dan penuh tanya. Mata birunya menggelap pertanda bahwa pemiliknya sedang menahan amarah. Tidak biasanya adiknya seperti ini, apa karena pria itu?

"Karena aku tahu apa yang terbaik untukmu!" balas Steve tidak kalah sengit.

"Tetapi itu malah mengendalikan seluruh hidupku!"

"Mengapa kau berkata begitu?"

"Karena aku yang merasakannya, Steve!"

Di sisi lain, mereka bingung mengapa perdebatan ini terjadi. Karakter masing-masing menjadi sangat berbeda dalam perdebatan ini. Steve yang biasanya sabar dalam menghadapi adiknya menjadi berapi-api.

Steve terdiam menatapmu. Tidak tahu lagi apa yang harus dikatakannya seolah kata-kata yang ada di pikirannya menjadi abu.

"Sekarang, apa yang kau mau, hah?" Tanyamu menatap Steve marah.

"Aku hanya ingin menyadarkanmu betapa kau sangat bodoh, Y/N. Kau itu sangat murahan!"

Perkataan Steve membuatmu terpaku di tempat. Kehabisan kata-kata tentunya sekaligus tidak menyangka Steve akan berkata seperti itu pada adik satu-satunya.

"Apa! Kau mengataiku murahan?! Kau tidak pernah introspeksi. Dulu, kau pernah rela menjatuhkan harga dirimu di depan seorang wanita yang jelas-jelas tidak mencintaimu. Kau memohon kepadanya agar kembali padamu. Tapi apa sekarang?! Tak ada kan?"

Kata-kata itu melintas begitu saja di pikiranmu bagai air yang mengalir. Tak biasanya kau berkata seperti ini. Hanya dengan satu nafas saja kau mengucapkannya.

"Sekarang, aku tidak ingin lagi berdebat denganmu. Aku sudah lelah menghadapimu yang seperti ini. Tenangkan dirimu terlebih dahulu."

Dengan percaya diri, Steve berjalan meninggalkanmu menuju kamarnya. Ungkapan Steve tadi membuatmu tahu kemana kau akan pergi.

***********************

"Aku tidak tahu lagi harus berkata apa. Bukannya ingin mengatur tetapi Steve ada benarnya juga. Dia akan melakukan apapun yang terbaik untukmu, adik satu-satunya."

Saran darinya menurutmu tidak cukup. Bahkan, itu hanya membuatmu semakin bingung, emosi, dan stress.

Dia tidak tahu perlakuannya padaku.

"Aku sudah berusaha baik melindungi Pietro. Tapi, itu gagal. Dia telah pergi mendahuluiku," kata Wanda sambil menahan tangisnya saat mengingat adiknya.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang hal itu," ucapmu mengelus bahu Wanda agar wanita itu dapat meredakan sedihnya.

"Seharusnya kau bersyukur. Masih mempunyai Steve yang sangat sayang padamu. Dia pernah bercerita padaku bahwa dia kerap khawatir ketika kau pulang saat malam hari. Sedangkan aku, hanya seorang gadis yang kehilangan seluruh anggota keluarganya."

Beberapa kalimat itu membuatmu berpikir. Wanda ada benarnya juga. Kau masih punya satu anggota keluarga yang sangat sayang padamu. Sedangkan Wanda, dia kehilangan segalanya.

Mungkin sudah saatnya sekarang untuk bersyukur menikmati apa yang ada.

Sudah saatnya kita berpikir luas.

Masih banyak orang yang lebih menderita daripada kau. Kehilangan seluruh orang tercintanya.

Biasanya, kau dan Steve sering berbincang seolah tak ada jarak diantara kalian.

Marvel One Shoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang