4. Love Wins

116 16 19
                                    

Pagi buta Erlyn terbangun. Tidak biasanya ia bangun sepagi ini.

Kakinya terasa sakit dan bengkak sekali.

Erlyn mencoba memijat kakinya sendiri. Namun ia merasa semakin kesakitan.

Erlyn tidak kuat lagi. Sehingga ia memutuskan untuk memanggil Ezra meskipun mereka sedang bertengkar.

"Pah.. Papa..." teriak Erlyn.

Tak lama terdengar suara pintu terbuka.

Ezra menyalakan lampu.

"Ya Tuhan, kamu kenapa?" tanya Ezra panik melihat Erlyn mengerang kesakitan sambil memegangi kakinya yang bengkak.

"Sakit" keluh Erlyn.

Ezra mengambil baby oil di meja rias Erlyn. Kemudian dia mengoleskannya di betis Erlyn dan perlahan memijatnya.

"Besok kita ke dokter ya. Pulang kerja aku jemput" ucap Ezra.

Erlyn mengangguk. Ia menatap wajah suaminya yang sedang fokus memijat kakinya.

Matanya terlihat sayu dan kurang tidur. Terbukti dari kantong matanya yang menghitam.

Erlyn merasa bersalah tapi egonya lebih besar.

Ia mulai mengantuk saat merasakan pijatan Ezra.

Tanpa sadar ia tertidur. Saat ia bangun Ezra sudah berpindah ke kaki sebelahnya.

Erlyn melihat jam dan menyadari sudah sejam Ezra memijat kakinya.

"Udah aja. Udah enakan kok" ucap Erlyn.

"Beneran?" tanya Ezra.

Erlyn mengangguk.

"Kamu tidur lagi aja" ujar Erlyn.

"Aku langsung siap-siap kerja aja. Soalnya udah jam segini" timpal Ezra.

"Oh, oke" sahut Erlyn.

"Kamu mau sarapan apa? Nasi goreng mau?" tanya Ezra.

"Aku masak sendiri aja ntar" jawab Erlyn.

"Ga apa-apa. Kan gantian. Kamu masak makan malem, aku siapin sarapan" ujar Ezra.

"Yaudah terserah kamu aja" ucap Erlyn.

Ezra pun meninggalkan kamar mereka.

Erlyn terdiam. Dia merasa bersalah telah menuduh Ezra kemarin.

Namun egonya terlalu besar untuk mengajak Ezra berbaikan.

************

Ezra dan Erlyn sudah tiba di rumah sakit. Mereka duduk dengan canggung. Tak ada yang mengeluarkan suara.

Walau begitu, tetap saja tangan Ezra menggenggam sambil memijit tangan istrinya yang bengkak.

"Loh, kalian kontrol juga?" terdengar suara Bobby.

"Loh Bob? Ngga ini gue periksa doang karena sering bengkak. Mana Kara?" tanya Erlyn.

Bobby menunduk.

"Kara ga mau dijemput. Dia minta ketemu di sini aja" ucapnya.

"Ohhhh" Erlyn membulatkan mulutnya.

"Tapi masih syukur gue diizinin buat nemenin dia USG Itul" Bobby berkata dengan ceria.

Ezra dan Erlyn menatap iba.

Namun, senyum ceria Bobby luntur saat Kara terlihat datang dengan Joker.

"Siapa itu?" tanya Ezra.

"Sepupu Kara" jawab Bobby datar.

Kara pun berpelukan dengan Erlyn dan menyapa Ezra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Play and RepeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang