[Silahkan di vote dulu]
❤
Entah lah. Jennie juga tidak mengerti.
Bagaimana bisa mereka tahu namanya?
Apa yang terjadi?
Apa arti lirikan mata siswi-siswi disepanjang koridor sekolah?
Apa dirinya membuat masalah besar?"Jennie! Benar kan itu namamu? " Dapat Jennie lihat keadaan siswi didepannya ini sangat berantakan, rambutnya tergerai tidak rapi sedangkan wajahnya terlapisi oleh keringat. Mungkin dia mengitari sekolah untuk mencari dirinya. Oh ayolah Jennie Kim, kenapa kau terlalu percaya diri?
"Ne, ada apa ya kau mencariku? " bisa dilihat seketika raut wajah gadis itu terlihat sinis padanya. Apa dirinya ada salah bicara?
"Bitch! Bagaimana bisa kau kemarin melukai Prince sekolah kami? Kau cari mati, eoh? Kau tahu siapa aku? aku anak pemilik sekolah ini." Oh! Jennie ingat gadis ini. Irene. Dia gadis populer, cantik, kaya dan hobbi bully di sekolah.
"Oh maaf! Aku tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan. " Irene mendengus. Ditatap sekelilingnya dan seolah memberi kode menggunakan kedipan mata dan
Byuuurrrr
Oh tidak! Itu air cucian yang digunakan untuk mengepel lantai.
Sedikit tidak percaya atas tindakan nekat yang dilakukan oleh gadis didepannya. Jennie menatap kesekeliling semua siswa melihatnya dan telinganya penuh oleh tawa yang menggelegar. Dia sendiri disini. Tak akan ada yang membelanya atau memberi sedikit sorot mata prihatin kepadanya.
"Aku tidak tahu diamana letak kesalahanku. Tapi aku rasa kau salah paham. " Jennie segera berlalu pergi. Seolah menulikan telinganya Jennie tidak bergeming saat hinaan diluncurkan dari setiap mulut yang diucapkan setiap siswa. Mungkin ini karmanya?
Taehyung mengerang kesal ketika dia lihat gadis itu--Jennie Kim masih sabar ketika semua hinaan itu diluncurkan. Dia sok tobat menurut Taehyung. Dimata Taehyung Jennie itu ratunya sendiwara. Dia yakin gadis itu akan membalas dendam seperti yang selalu dilakukannya dimasa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Life
Teen FictionNo, this isn't fantasy! I really live and breathe with you. Ketika hidup ini hanya seputar lahir, hidup dan mati. Aku hanya berharap untuk dapat mengingat setiap rinai peristiwa tentang kehidupanku yang lalu. Dan memutar waktu ke tempat pengalaman...