balek yok dek

98 1 0
                                    

  "Tanpa tau namamu saja aku sudah mencintaimu"
-Inara Arindya-

"kamu jangan deket-deket aku kan mau liat perjuanganmu dulu malu dong kalok luluhnya kecepetan "
-Inara Arindya-

Happy Reading!!

Selamat pagi selamat berjumpa dengan nara yang paling cantik sedunia!!
Jangan mual ya please apalagi yang lagi puasa nantik puasanya batal loh hayo hhe

Pede itu penting kan?

   Nara sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah seperti biasa tidak ada yang beda hari ini dengan hari biasanya yang membedakannya cuma senyum manis nara yang tak pernah hilang akhir-akhir ini.

   Semenjak tau kalau dia dan si manis senyum lokalnya bersebelahan ,
nara menjadi semakin semangat saja untuk bersekolah. Seenggaknya kan bisa curi-curi pandang dikit hhe
        Sepertinya mulai sekarang ngintipin si manis senyum adalah suatu kewajiban bagi nara, itung-itung vitamin pagi biar nara tambah semangat belajarnya.

    Setelah meminta nomornya beberapa kali dan ga dikasih!
si manis senyum nampaknya sudah mulai lelah atau bagaimana nara juga tidak tau, sepertinya dia sedikit kendor nih perjuangannya.
Atau mungkin si manis senyum udah ketemu cara lain ?
Dan anehnya sampai sekarang nara belum juga tau siapa namanya
jatuh cinta memang aneh ya
"tanpa tau namamu saja aku sudah mencintaimu"batin nara

Bukan nara diam saja ,nara juga sedang mencari tau hanya saja belum dapat mungkin informannya kurang elit.
Setiap hari nara selalu rajin merecoki mbaknya menghasut mbaknya untuk jadi miss kepo, karena dari kabar lele yang nara dengar, si manis senyum itu satu kampung dengan mbaknya.
Jadilah nara harus mendengar omelan mbaknya setiap hari yang telinganya mau pecah dibuatnya saking sering nya nara bertanya hha.

"mana mbak tau nara ko kira mbak petugas sensus, udah-udah minggir kalok bacot terus mbak kasih cabe biar diem baru tau rasa"itulah jawaban mbaknya setiap nara bertanya.

Dan untuk kesekian kalinya nara harus menghela nafas lagi dan menelan kekecewaan karena jawaban mbaknya masih juga sama.

    Hari ini jam pelajaran kosong karena sedang diadakan goro disekolah nara.
Nara sendiri sudah berkeringat sangat banyak sebesar biji jagung sangking lelahnya.
     Bagaimana tidak lelah nara baru saja selesai menajak padang rumput! Bayangkan saja bagaimana padang rumput itu.
Sebenernya bukan nara yang banyak kerja sih, nara cuma capek nonton sana sini ,sambil menajak dua buah rumput kembar yang  sangat mengganggu pemandangannya dari tadi dan asal kalian tau yang satunya mati total meskipun kembarannya masih  sekarat. ketika beberapa senti lagi tajak nara akan melayang,
Namun keburu dikagetkan dengan teriakan mbaknya yang menggelegar sampai tujuh benua ,tujuh samudra, tujuh lapis langit dan bumi sampai-sampai telinga nara langsung ingin melambaikan tangan pada kamera.

"Naraaaaaaaaaa darimana aja si koe tu udah mbak cariin dari tadi taunya malah santai-santai disini"nara hanya nyengir saja mendengarnya
"udah ayok kantin"lanjut mbaknya sambil menyeret tangan nara untuk segera kekantin

"mau ngapain?"

"ngorok ,elah nara mikir dong! Ya makanlah kalok gak minum "sekali lagi nara harus menghela nafas banyak-banyak supaya tidak langsung darah tinggi dan serangan jantung bisa mati muda nara dibuat mbaknya.

"Oia ra, mbak punya berita bagus banget mbak udah tau siapa nama setan yang sering gentanyangan di ndasmu itu"
Ucap mbaknya sambil menggandeng nara menuju ke kantin.

"setan-setan masa depan aku itu loh"ucap nara sambil mengerucutkan bibirnya

"ngimpi aja sono. Oia,  mau tau ga namanya? Kalok Gamau yaudah mbak sih garugi "

"mau banget jangan ngambek dong kasih tau ya ya ya"ucap nara sambil memasang wajah puppy eyes nya.

"kepo akut ya? Namanya ......
"cepetan deh lama banget"sewot nara
"Helza Andrian Soebroto"ucap mbaknya sambil tertawa cekikikan melihat ekspresi nara.

"yak ampun keren banget"nara masih mengerjap-ngerjapkan matanya setengah sadar.
"calon suamiku itu ,masa depanku calon imam"lanjut nara

"sadar woy ngimpi mulu jadi orang , masih pagi jugak"
"lagian imam imam segalak tuh pakdemu dirumah " kata mbaknya sambil tertawa.

     Nara hanya memutar bola matanya malas menanggapi mbaknya, sambil memilih-milih makanan apa yang akan ia beli, nara bingung karena semuanya enak-enak dan tiba-tiba saja tanpa adanya angin tanpa adanya hujan nara dikagetkan dengan suara orang yang selalu menari-nari di dalam fikiran nara.

"dek pulang yok"

Siapa sih kurang kerjaan banget, batin nara.

   Dengan gerakan slow motion nara menoleh dan betapa terkejutnya nara dengan apa yang dilihatnya.
Benarkah ini? Ya Allah nikmat tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan
Pangerannya, si manis senyumnya, mamas Helzanya sedang berdiri dihadapannya dengan senyum yang sangat nara rindukan .
Senyum yang membuat nara langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

   Nara terus mengerjap-ngerjapkan matanya untuk sepersekian detik nara masih bergelut dengan lamunannya
Sampai tepukan di bahu dan cie-cie dari mbak penjaga kantin menyadarkannya.
Rasanya wajah nara langsung panas pasti sekarang sudah memerah seperti kepiting rebus,nara ingin pergi kelaut saja saking malunya.
Setelah menetralkan ekspresinya kembali datar seperti tembok nara lalu menjawab.

"Pulang aja sendiri, rumah aja beda malah ngajak-ngajak "ucap nara pura-pura sinis.

    Dan akibatnya si Helza langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tertawa .

"Eh za kok udah pulang"tanya mbak penjaga kantin

"Udah siap goronya mbak, capek juga pulang dulu ya mbak"ucap helza sambil berlalu menuju pintu keluar kantin.

"iya hati-hati"

"Dih sok jual mahal, tadi aja berbunga-bunga pas tau namanya , digebet orang kesurupan koe nantik" mbaknya sudah kelewat sebal dengan gengsi nara yang selangit itu.
    padahal dia sudah pusing setiap hari dengan ocehan nara yang selalu menanyakan hal yang tidak jelas tiba disamperin nolak.
Emang dasar susah ya jadi cewek beruntung dia jadi-jadian hhha.

"Bawel banget si, bisa diem gak"jawab nara tak kalas sewot.

    Disisi lain nara masih bergelut dengan hatinya
"nara bodoh banget si koe sok jual mahal lagi kalok dia udah gamau deketin lagi gimana dong"batin nara
     
    Hati nara semakin panas saat mendengar suara cekikikan dari mbaknya dan penjaga kantin yang sedang menggosipkannya.
"udah ra jangan jual mahal gitu kasian pangeranmu nantik diambil orang lo"
Goda mbak kantin.

"lagian Helza tu baik lo anteng orangnya sopan juga"tambahnya

"iya ra awas kalok nantik nangis-nangis bombay mbak buang we ke paret sekolah"sahut mbaknya lagi

Sudahlah nara menyerah saja menjadi bahan bulyyan mbak-mbak rempong disini. Nara mau makan saja daripada tambah pusing.
    Dengan segera nara membayar apa yang dibelinya dan kembali kekelasnya tanpa menghiraukan teriakan mbaknya yang sudah seperti orang habis di jambret.






Hayyy
Beybeh gimana greget ga?
Udah ketawa belom hari ini
Ada yang udah pernah ngerasain kayak gini gak antara cinta dan gengsi banget kan
Aduh karna aku udah pengalaman jadi aku nyaranin jauh2 deh dari penyakit gengsi ga enak banget lo beb

Jangan lupa vote dan komen nya yah
Biar aku bisa kasih bonus visualisasi nara helza dan mbak indah

Salam cinta
Inara

mengapa harus kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang