D U A P U L U H T I G A

4.3K 207 46
                                    

Vomment penting!

Happy reading! ♡

~♥~

Setelah jam pelajaran usai dan Pak Juanji keluar dari dalam kelas, suasana berubah menjadi riuh seketika.

Bagaimana tidak, Pak Juanji mengumumkan bahwa sebentar lagi tepatnya lusa, untuk kelas dua belas akan diadakan tur ke 6 kota yang ada di Jawa Timur.

Hal itu selalu rutin dilakukan SMA Kyrose sebelum para siswa menghadapi berbagai kegiatan yang akan mengasah otak. Guna memberikan semangat tersendiri bagi siswa.

Sebuah lengan tiba-tiba mengunci tubuh Aksa, hingga cowok itu tak dapat bergerak sama sekali. "Lepasin."

Anji dan Gasga menatap Aksa tajam, sedangkan Arjun duduk di atas meja seolah-olah hendak menginterogasi Aksa.

"Jangan bilang, kalau lo gak bakalan ikut tur kali ini." Arjun mengangkat dagu Aksa. Mengingatkan Aksa waktu menginjak kelas sepuluh dan sebelas, dimana sekolah mengadakan kegitan tur seperti ini dan Aksa selalu menolak untuk ikut dengan alasan tak berminat.

"Gak ada alesan, lo kudu ikut!" Sentak Arjun mengagetkan seluruh murid yang ada di dalam kelas.

Aksa berdecak singkat, "Iya, gue ikut."

"Pinter, anak papa Satya."

Aksa mencibir, melepas paksa cekalan di tangannya. Cowok itu menjauh dari ketiga temannya, lalu mengangkat telepon dari seseorang.

"Kamu ikut tur sekolah kamu?" Aksa mengangkat alisnya, darimana gadis itu tahu mengenai tur yang diadakan sekolahnya.

"Kamu tau dari---"

"Itu nggak penting. Kamu ikut?" Tanya Queen seperti mendesak Aksa agar segera menjawab.

"Iya."

"Kalau kamu ikut, yang nemenin aku di sini siapa?" Lirih Queen, suaranya benar-benar menghanyutkan hati Aksa.

"Aku nggak ikut." Terdengar suara pekikan senang di seberang sana. Membuat Aksa tersenyum simpul.

"Aksa."

"Apa?"

"Aku hamil."

"Iya."

"Dan aku minta kamu jauhin Alova, karena sekarang di perut aku ada anak kamu."

"Iya."

Dan mulai detik itu, Aksa berniat menjauh dari Alova.

~♥~

Meja yang berada di ujung kantin tengah menjadi sorotan semua murid. Pasalnya, Alova menangis tersedu-sedu di pelukan Avsa.

Gadis yang duduk di kursi roda itu terus saja mengeluarkan air matanya, tenggorokannya terasa sangat sakit.

"Dia jahat, Sa." Alova menggigit bibir bawahnya, menahan untuk tidak berteriak sekarang juga.

"Iya, dia emang jahat. Udah ya nangisnya." Ucap Avsa seraya mengelus-elus kepala Alova.

"Alova ngomong baik-baik, dia malah bentak Alova." Alova menunjuk Aksa yang terdiam menatap ponsel, seperti tak peduli dengan Alova.

Gasga menyenggol lengan Aksa, menyuruh agar sahabatnya segera meminta maaf kepada Alova. Sedangkan Aksa hanya menatap dingin Alova.

"Sa, punya otak gak?" Tanya Avsa sinis, Aksa mengangkat sebelah alisnya, "Otak? Lo butuh?"

Avsa mendelik, Gasga juga hampir saja menonjok wajah Aksa karena mengejek Avsa. Sejak kapan Aksa berubah menjadi seperti ini. Ini sama sekali bukan Aksa kembarannya, "Minta maaf, sekarang."

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang