One Direction - You and I.
Sudah seminggu berlalu sejak grand opening Rosie Coffee Area (RCA). Dan kabar baiknya, pelanggan semakin banyak berdatangan.
Mereka datang dari berbagai macam kalangan. Dari anak muda, anak sekolah sampai om om yang kelelahan setelah bekerja.
Rose tentu saja sangat senang dengan ini. Perubahan usahanya sukses walau baru seminggu, penghasilan kedai juga tidak kalah dari night clubnya dulu.
* * *
Jam digital berwarna merah di tangan kananku sudah menunjukkan pukul 23:30. Hampir tengah malam dan aku masih duduk di sudut area utama kedai. Jam segini biasanya Jungkook sudah selesai membereskan peralatan memasaknya. Dan Junhoe juga sedang membersihkan alat-alat perkopian di meja racikan. Junhoe sendiri yang menamai meja itu. Alasannya? Ya karena di meja itulah segelas kopi nikmat diracik olehnya atau Lisa. Dan terkadang juga mereka collab melakukan eksperimen disana.
Dan Lisa sendiri masih melamun. Entah apa yang dia pikirkan.
Jungkook menghampiriku, aku mendengar suara gesekan kaki kursi dengan lantai. Ia duduk didepanku dan berusaha menelisik wajahku yang tertunduk serius menghitung angka-angka ini.
"Boss.."
"Hmm.."
"Bossss.."
"Hmm..."
"Bosssquee.."
Aku mendongak, melihat wajah konyolnya. Tampan. Tapi konyol. Itulah yang kusuka dari Jungkook, ia tidak sombong dengan ke-handsome an nya yang haqiqi tersebut.
"Apa Jey?"
Jey? Panggilan kami untuknya.
"Aku dan bang June pulang duluan ya? Boss masih mau disini?" Tanya nya.
Aku mengangguk.
"Berhati-hatilah, biar aku yang menutup kedai bersama Lisa nanti." Jawabku tersenyum.
"Baiklah boss, kami pulang duluuuu!" Ia bangkit dan berjalan menuju pintu utama di kedai ini.
"Lice balik dulu ya.." Pamit lelaki itu pada Lisa yang duduk memangku kepalanya dengan kedua tangan. "Yoi Jey, hati-hati."
Junhoe pun mengikuti Jungkook setelah mencuci tangannya di wastafel.
"Mawarku abang pulang yaaaa.. anak ayam jagain tuh kembang aku." Ucap Junhoe sambil tertawa keluar dari kedai sebelum aku sempat membalas ucapannya.
"Jijik aku bang bang." Ledek Lisa.
* * *
23:52
Biasanya dia datang 7 menit yang lalu. Selalu dengan keadaan yang sama. Senyuman cerah di tengah malam. Entah kenapa aku selalu memikirkannya akhir-akhir ini.
"Semoga pelanggan setia RCA datang bersama bidadariku.." Suara Lisa dengan nada berharap pada Tuhan itu terdengar lucu di telingaku.
"Pelanggan setia RCA?" Tanyaku dari seberang ruangan dengan alis terangkat.
"Iya pelanggan setia, dia kan selalu datang setiap hari, maksudku setiap tengah malam semenjak grand opening kita. Ya kan?" Jelas Lisa.
"Benar juga, dan bidadariku huh?" Tanyaku lagi. Kali ini dengan smirk diwajahku.
"Iya bidadariku."
Dan lihatlah, baru saja aku dan Lisa membicarakannya lonceng pintu berbunyi.
Dia masuk kedai namun kali ini berbeda. Dia seperti kelelahan. Wajahnya terlihat semakin pucat. Apa dia sakit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sisters
ActionKim Jisoo dan Jennie Kim. Dua saudara yang memiliki alter ego dan merupakan seorang psychopath, harus memilih pilihan yang penting di hidup mereka untuk pertama kali. Antara keluarga, atau cinta? Keluarga, atau Rose dan Lisa? Jika bisa, mereka akan...