jangan jadi aku!

924 37 4
                                    

Cinta memang serumit itu
Dan aku pun tak bisa
mendefenisikan apa itu cinta...

**Diya Zayna Syakira **

••••

Pernah mendengar kisah Zulaikha dan nabi Yusuf a.s?. Dimana si Zulaikha yang mengejar dan mengharapkan cinta Yusuf dengan pengharapan yang besar, dan ia jauh dari allah. Maka allah palingkan Yusuf darinya. Kenapa? Karena allah mencemburui hati yang berharap selain kepadanya.
Hingga akhirnya Zulaikha sadar dan memilih untuk mencintai allah, kemudian allah pun menyatukan cinta yang belum sempat terjalin itu dalam ikatan yang halal.

Sebuah ending yang bahagia, bukan?
Aku ingin kisah cintaku seromantis dan seindah kisah mereka. Menikmati kebahagiaan bersama orang yang kita cintai hingga akhir ayat.

Bolehkah aku merasakan kebahagiaan bersamanya?. Masih pantaskah aku meminta kepada-Mu ya rabb. Bolehkah aku dapat menikmati cinta yang telah lama terpendam ini bersamanya? Bersama pria yang membuatku lupa padamu ya rabb.

Seorang pria yang masih menjadi cinta dalam do'aku sampai saat ini. Seorang pria yang terang-terangan aku minta kepada rabb ku, seorang pria yang rasa suka ku bermetamorfosis menjadi cinta sungguhan.

Muhammad Afkanul Habibi...

pria itulah yang membuatku berani berzina hati karena terus menyebut namanya, zina fikiran karena terus mengingatnya setiap saat, zina mata karena sering memandang fotonya yang ku curi diam-diam.

Dan kurasa allah menegurku karena telah menempuh jalan yang salah. Jalan dosa. Jalan yang membuat langkahku semakin dekat ke arah neraka, jalan yang jika aku langkahi membuat setan merdeka sepersekian langkah kakiku.

Namun kalian tau?
Allah malah menjodohkanku dengan-Nya, dengan pria yang membuatku melupakan Afkan. Allah maha penyayang bukan?. Meski hijrahku belum memakan waktu lama. Namun allah memberikan seseorang yang baik agamanya.

Ini murni salahku. Aku yang menjadikan Afkan berdosa karena kecintaanku yang berlebihan padanya. Namun dia juga yang membuatku menyadari bahwa tak ada yang kekal di dunia ini melainkan Allah Swt.

Dia adalah imam yang belum sempat menjadikanku makmum sholatnya, imam yang belum sempat aku cium tangannya sehabis sholat, imam yang belum sempat membacakan do'a di atas kepalaku, dan dia jugalah imam yang mengajariku makna ketegaran yang sesungguhnya.

Aku masih ingat bagaimana cara allah menyatukan kami, dia yang melamarku tanpa melihat bagaimana rupaku terlebih dahulu, tak ingin mengenaliku lebih jauh sebelum ijab, dengan alasan keyakinannya yang begitu kuat akan ketetapan allah melalui istikharah. Kau pasti heran dengannya kan?, aku pun. Baiklah Mau ku ceritakan?

Sebenarnya sulit untuk ku menceritakan tentang nya. Aku masih merasa sedih atas kepergiannya tapi hidup harus tetap berlanjut bukan, dan aku tidak boleh selamanya terpuruk seperti ini.

¤¤¤

Seorang pria dengan celana hitam dan memakai baju kemeja berwarna navy serta lengan baju yang di lipat hingga siku menambah ketampanannya sebagai seorang dokter.

Wajahnya nyaris sempurna dengan alis tebal, bibir kemerahan, kulit putih, hidung mancung dan badan yang tinggi tegap. Meski Aku hanya memandangnya sekali dengan durasi sepersekian detik, namun aku mampu menjabarkan bagaimana penampilannya. Aku yakin siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya.

Sejak dia memperiksakan keadaanku sehabis tragedi perperanganku dengan seorang santri putra, Aku tak bisa berhenti membayangkan wajahnya.

Aku rasa ini bukan rasa cinta, namun hanya rasa kagum semata. Tidak masalah yang penting aku bahagia cukup dengan membayangkannya saja.

Aku masih ingat bagaimana Allah menghadirkan hidayah-Nya melalui Afkan. "jangan berharap lebih kepada ciptaan allah. Sedang kau lupa pada penciptanya." tegas Afkan sebelum mengakhiri ceramahnya

Detik berikutnya, aku merasa terjatuh ke dasar bumi akibat perkataanya. Aku seperti di tebas pedang yang baru saja di asah. Perih, sakit, sesak, semua tergabung dalam satu rasa. Bisakah kau membayangkannya?

Tapi rasa suka itu perlahan berubah menjadi malu. Ya, aku malu kepada allah, aku malu pada diriku sendiri, aku malu pada Afkan, pada semua orang yang terlalu membenci cintaku ini padanya.

Oh, allah. Ampuni dosa-dosaku. Pantaskah aku mendapat surgamu, ya rabb.

Dan juga tentang seorang wanita yang begitu aku cintai, wanita yang menjadi idolaku, dan wanita yang juga aku sakiti dalam diam.

Zahira...

Dia kakakku. Aku melukainya akibat cinta ini. "Cinta butuh perjuangan",istilah yang tepat dengan pemandangan yang menyesakkan ini. Aku melihat sendiri bagaimana Afkan begitu memperjuangkan keselamatan wanita yang di cintainya saat itu. Namun allah berkata lain. Allah mengambil kak Zahira di depan mata Afkan, kekasihnya.

"Surga begitu merindukan sosok kak Zahira, allah begitu menyayanginya, itulah mengapa allah lebih dulu menjemput kak Zahira sebelum operasi kedua kalinya." kata abi menguatkan seraya memeluk aku dan bunda.

Meski saat itu aku merasa cemburu menyaksikan Afkan begitu kehilangan sosok kakak ku. Namun aku lebih terluka lagi melihat Afkan yang terpaksa mencintaiku.

Bangun Afkan!, ayo bangkit demi... Kakak ku, ayo!, jangan seperti ini!. aku tidak ingin siapapun tau kalau aku masih mencintai Afkan. Aku hanya perlu berpura-pura saat ini.

Rasanya terlalu menyakitkan untuk mengulang kisah silamku. Namun juga menyedihkan jika dilupakan begitu saja.

Kadang cinta bisa serumit itu, dan aku pun tak bisa mendefinisikan apa itu cinta.

Jangan jadi aku!. Jangan jadi aku yang begitu mencintai seorang pria hingga tidak menyadari betapa banyak hati yang terluka oleh ku, betapa allah mencemburui hati yang berharap selain pada-Nya. Cukup aku saja.

Bersambung...

Follow my ig; nofriarahmadani_

**tetap jadikan alqur'an sebagai bacaan utama**

Assalamu'alaikum ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang