balcony

304 35 10
                                    

Hi reader, senang bertemu dengan kalian :3

Lagi mood bikin kookga, karena entah mengapa akhir-akhir ini jungkook mengguncangkan hati saya, posisi bias saya terancam punah *eh, kalo gitu mari kita mulai awalnya dulu gaes.








Aku orang yang biasa, dengan sifat yang biasa dan penampilan yang biasa, tidak ada yang spesifik dariku, everythings totally normal.

Tetapi aku bukanlah tipe seorang yang sociable ataupun friendly, aku mungkin agak introvert, mungkin karena itu aku terlihat dingin dan jutek kata orang-orang yang melihatku satu mata saja

Sesungguhnya, aku itu rapuh dan juga lemah, namun aku menyembunyikan semua itu dengan sifat keangkuhanku, itu semua agar aku tak terlihat lemah dimata orang lain

Ya, aku juga tak mudah jatuh cinta, karena menurutku itu hanya membuang-buang waktu dan yang pastinya suatu saat rasa itu akan menusuk hatimu

Semua baik-baik saja, ya, aku menjalani hidupku dengan baik, tidak kurang tidak lebih. Namun entah mengapa hari-hariku akhir-akhir ini sangat membuat hatiku tidak enak, mungkin itu dimulai semenjak aku menyadari aku menyukai tetanggaku semenjak smp dan tak lain adalah adik kelasku sendiri

Tok tok tok


Yoongi berhenti menulis dan melihat kearah pintu balkonnya, seperti ada yang melemparnya dengan bola dan memanggilnya

"yoongi hyungg, hei heiii, yoongi hyung!"

Yoongipun menyimpan diarynya dan menuju ke arah balkon dan membuka pintu, dilihat ada seorang pemuda bersurai coklat di depan, memang balkon kamarnya bersebrangan dengan pemuda itu, dan well, dia cukup mengganggu, tapi cukup menghibur, dan dia sudah kuanggap seperti adik kandungku

"jungkook?, sedang apa kau? Ini tengah malam, biarkan aku tidur, kau cukup menggangguku beristirahat btw"

"oh ayolah hyung, aku tak bisa tidur, temani aku sebentar"

"baiklah, lima menit"

"yes!", dan Jungkookpun seperti memegang kotak dan mengeluarkan isinya dan itu telepon buatan dengan gelas kertas dan tali. Lalu dia melempar satu gelas kertas kearahku yang sudah tersambung dengan gelas kertas lainnya

"tangkap hyung!"

Yoongi yang tak tahu kalau dia ingin melempar dan akhirnya gelas kertas itu mendarat di tepat atas kepalanya

"aduh!"

"waduh, sorry hyung,tak disengaja",ucapnya dengan cengengesan

"mati saja sana",balas Yoongi dengan death glare kearahnya

"ampun hyung", ucap jungkook dengan menyatukan kedua tangannya

Dan Jungkook mengisyaratkan Yoongi dengan menyuruhnya untuk menempelkan gelas itu ke telinganya

Dan Yoongipun melakukannya

Di satu sisi, Jungkookpun mulai berbicara melalui lubang gelas itu

"jadi hyung, aku ada berita penting"

Lalu sekarang bertukar pose, sekarang Yoongi yang berbicara dan Jungkook yang mendengar

"penting? Apakah itu penting juga untukku sampai-sampai kau harus menggangguku tidur?"

"tentu saja, karena kau adalah sahabatku hyung"

Mendengar kata 'sahabat'yang keluar dari kata pemuda itu, entah mengapa sangat aneh dan menyesakkan di dadanya

"ya sudah, cepat beritahu aku, waktu lima menitmu akan habis"

"kau perhitungan sekali hyung, ya sudah to the point, jadi begini, kau tau hyung, teman sekelasku yang namanya Lisa itu?

Yoongi mempunyai firasat buruk, jika mendengar kelanjutannya

"aku mengajaknya kencan dan ia meng-iyakannya, ini awal pendekatan yang baikkan hyung!"

Hah, baiklah, sudah kuduga, ia akan menanggung rasa sakit ini sendirian lagi

"for fucks sake jungkook? The hell? Kau membangunkanku tengah malam hanya untuk memberitahu sesuatu yang tak ada pentingnya sama sekali", ucap Yoongi tak percaya

"come on hyung, kau pasti tau hubungan asmaraku itu penting untuk diketahui orang-orang penting sepertimu"

'sepertiku? Seperti apa?' ucap yoongi dalam hati

"sudah aku lelah", Yoongipun langsung melemparkan gelas itu kembali ke Jungkook dan segera masuk ke kamarnya tanpa melihat ke arah pemuda yang lebih muda itu, dia benar-benar sudah tidak mood berbicara sekarang

"apa-apaan Yoongi hyung, sahabat macam apa dia itu, baru kali ini ia kesal jika aku berbicara tentang hubungan asmaraku",ucap jungkook ketus dan segera masuk ke kamarnya kembali

Yoongi tidak bisa tidur, karena terus memikirkan sesuatu yang tak ingin terjadi, bagaimana kalau kencan itu sukses dan...,
Aaaah! Sudah, lebih baik aku pergi tidur, dan mengharapkan hari yang lebih baik lagi



























Ini masih permulaan, jadi pendek dulu hehe

Jadi gimana? Yay or Nay?
Kalau kalian mau, gua lanjutin, tapi kalo nggak mungkin gua unpub

Sincerely, Han.






Ordinary loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang