☁🌞☁

14 3 0
                                    

Malam itu turun hujan yang cukup lebat,
Membuat seorang gadis kecil temenung dalam malamnya,namanya wulandari,seorang gadis berusia 18 tahun yang tinggal sebatangkara, ibu juga ayahnya telah meninggal dunia dua tahun yang lalu dalam kecelakaan berantai saat akan pergi menuju rumah nenek wulandari, saat itu hanya wulan lah yang selamat dari kecelakaan maut itu, ia di selamatkan oleh bayangan hitam yang memeluk tubuhnya erat, memang tidak bisa di pungkiri, semenjak kecelakaan itu wulan lebih banyak menghabisakan waktunya sendirian, ia sempat di tawarkan untuk tinggal bersama neneknya tapi dia bersikukuh ingin hidup sendiri,merawat rumah ayah dan ibunya ini, yang ia fikirkan ialah jika ia tinggal di sini ia masih merasakan adanya ibu juga ayahnya, walau wulan tinggal sendiri di rumah yang cukup besar ini ia tak pernah merasa kesepian ataupun takut,karna ia selalu berfikir kalaupun rumah ini tiba tiba terasa ada gerakan lain selain dirinya itu pasti ayah dan ibunya.

Wulandari membuka lembaran-lembaran buku yang sedari tadi ia pegang, itu adalah buku hariannya, ia menuliskan sesuatu di bukunya.

" 13,05,19
Senin..

Ibu,ayah hari ini hujan turun begitu lebat,
Aku tau,kalian ada di sini,
Ibu...ingatkah saat itu,saat kita membuat mie instant untuk ayah yang masih di jalan untuk pulang ke rumah, saat itu hujan besar seperti sekarang, tadinya aku berniat untuk membuatnya saat ini tapi aku ingat kalian tidak mungkin makan mieku hehe..
Bu..ayah seandainya saat itu kita tidak jadi berangkat ke rumah nenek, kupastikan saat ini kita sedang berkumpul di ruang tv sambil memakan mie buatan ibu,
Ayah.. Ingatkan saat itu ayah pulang dengan baju basah,ku bawakan handuk kesayangku untuk ayah, berharap sang pahlawanku tidak jatuh sakit,tapi ayah malah masuk angin,
Dulu keluarga kita begitu indah,dengan ibu juga ayah yang selalu ada di sampingku, maafkan wulan yah,bu.. Wulan belum bisa menjadi seseorang yang berarti, walau begitu wulan akan terus berusaha agar selalu membuat kalian bangga,
Wulan sayang ayah juga ibu "

Setitik bulir bening jatuh di atas buku harian wulan, beberapa detik setelah itu terdengar isakan yang begitu mendalam, wulan menangis mengingat,masa-masanya bersama kedua orang tuanya, kejadian dua tahun yang lalu rekaman yang selalu terekam di ingatan wulan terus berputar mobil yang mengguncang menbrak mobil di depannya di susul kembali dengan mobil yang menabrak mobil yang di naiki wulan, ibunya berteriak.

"Menunduk wulan hati-hati dengan kacanya"

Ayahnya yang berteriak kesakitan tak lama ayahnya mengatakan

"Wulan putri ayah, doakan ayah jika ayah tak selamat,jangan lupakan ayah,ayah akan selalu ada di sisimu,ayah menyayangimu wulandari"

Hembusan napas terakhir ayahnya begitu berat,hingga membuat ibu wulan semakin histeris ingin menyelamatkan suaminya itu tapi apalah daya kedua kakinya terjepit,wajahnya berlumur darah dengan luka luka yang tak bisa bertahan lama,

"Wulan maafkan ibu sayang,ibu menyayangimu"

Tak ayal tangisan wulan menjadi,saat ibunya menyusul ayahnya.

Ia ingin sekali menyadarkan ibunya namun tubuh mungil nya terhimpit dan tak bisa bergerak,

Tak lama setelah itu,sekelebat bayangan hitam memeluknya dan mengeluarkannya dari mobil yang hampir sempurna kehancurannya.

Tubunya di dekap erat oleh bayangan tersebut,hangat dan menenangkan.
Ntah itu mimpi atau bukan sampai sekarang perasaan nyaman yang di buat oleh bayangan itu masi terasa dalam diri wulan.

__________________________________________________

Nahkan nahkan... Prolog ala ala ku jadi ea ea... Kira kira kalian penasaran ga si sama kelanjutannya

Maaf ya aku ga konsisten sama apa yang aku bikin, iya iya cerita aku ga pernah beres..

Tapi in sha allah cerita yang sekarang bakal di beresin huehue

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang