Sehun

66 3 0
                                    

Dara pagi-pagi sudah berada di unit EXO karena Lay ada pekerjaan di luar kota,

TIITT!!
Dara segera ke dapur untuk memasakkan sarapan anak-anak EXO.
"Pagi Chan," sapa Dara saat melihat Chanyeol sedang cuci piring.

"Eh, Pagi Na. Tumben?"
"Iya Mas Lay lagi ke Jakarta udah 2 hari, jadi yaa bisa kesini pagi,"
"Ohh, yaudah aku mau tidur lagi, Na baru pulang aku,"
Dara memberikan tanda OK lalu melanjutkan persiapan memasak.

Dara hendak mengambil panci di lemari atas, namun terlalu tinggi sehingga Dara harus meloncat-loncat.
Tiba-tiba sebuah tangan membantunya,
"Kalau nggak nyampe, minta bantuan dong," Dara menoleh, Sehun juga menoleh, mereka saling berpandangan.

Tiba-tiba sebuah tangan membantunya,"Kalau nggak nyampe, minta bantuan dong," Dara menoleh, Sehun juga menoleh, mereka saling berpandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ee iyaa, habisnya kirain tadi nggak ada orang," kata Dara salah tingkah.
"Mau masak apa, aku bantuin, Mbak"
"Masak bubur Manado sama sambel goreng teri,"

Mereka berdua pun mulai memasak sampai satu persatu anak EXO bangun kecuali Chanyeol.

"Wiihh, Sehun masak dooong," goda Kai
"Tumben, Hun?" tanya Xiumin,
Sehun tidak mempedulikan mereka, Dara memperhatikan Sehun lalu tersenyum.

Setelah masakan sudah siap, mereka pun sarapan bersama,
"Hari ini kalian ada kegiatan apa?" tanya Dara.
"Aku mau ngampus, Mbak," jawab Kai
"Aku mau ke toko," sahut Xiumin, "Aku juga," sambung Dio,
"Aku mau pergi bentar ada urusan sama temen," tutur Chen.

"Sehun?" Dara menoleh pada Sehun yang disebelahnya, "Di unit aja, Mbak, lagi males kemana-mana,"

Setelah sarapan bersama, Dara pergi ke ruang kerjanya, dia mulai mengepak barang-barang ke dalam kardus karena mulai lusa akan direnovasi.

Di unit hanya ada Chanyeol dan Sehun, yang lain sedang pergi untuk urusan masing-masing.
Chanyeol sedang tidur, sedangkan Sehun di studio entah sedang apa.

Dara mencoba mengangkat kardus besar, tapi hasilnya kardus tidak terangkat dan pinggangnya keseleo,
"AKKHHH!" pekik Dara,
Sehun yang mendengar teriakan Dara pun segera menghampirinya,

"Mbak, kenapa?" tanya Sehun melihat Dara duduk bersandar di bawahs sofa,
"Hun, pingganggku keseleo," sahut Dara sambil menahan tangis,

"Tunggu sini bentar," Sehun ke kamar Chanyeol mengambil kunci mobil, lalu menggendong Dara.

Mau tak mau Dara mengalungkan tangannya ke leher Sehun,
Sehun segera membawa Dara ke rumah sakit.

Saat perjalanan menuju ke rumah sakit, Dara yang tak kuasa menahan sakit mencoba mengalihkan diri dengan melihat keadaan di jalan,
"Hun," Sehun menoleh namun Dara tidak melihat ke arahnya,
Sehun pun mengikuti arah kemana Dara melihat,
Lay. Dengan seorang wanita berada di dalam kafe saling berpegangan tangan.

"Bentar yaa, bentar lagi kita sampe," tutur Sehun menenangkan sambil menggenggam tangan Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bentar yaa, bentar lagi kita sampe," tutur Sehun menenangkan sambil menggenggam tangan Dara.

Pikiran Dara berkecamuk, siapa wanita itu, bukankah Lay seharusnya di Jakarta?
Tanpa sadar Dara meneteskan airmata.

Setibanya di rumah sakit, Dara segera ditangani dengan melakukan beberapa tindakan.

"Hun, jangan bilang siapa-siapa yaa, terutama Adit," Sehun mengangguk lalu mengernyit,
"Mas Adit? Mas Adit, kakak Mbak Dara?"
"Iya, kakak aku," sahut Dara,
Sehun membulatkan matanya, "Jadi, Mbak Diana ini Mbak Dara?"
Dara mengangguk lalu menceritakan semua kejadian saat dia sadar dari koma dan mengalami amnesia.

Sehun segera memeluk Dara, "Mbak, aku seneng mbak balik, makasih yaa"
Dara membalas pelukan sehun walaupun dia tidak ingat siapa Sehun di kehidupannya dulu.
Hanya saja Dara merasa nyaman berada di pelukannya.

Dara masih teringat dengan kejadian tadi, dimana dia melihat Lay bersama wanita lain sedangkan akad nikah mereka sebulan lagi. Dara menjadi semakin ragu.

"Mbak nggak usah mikirin aneh-aneh yaa, aku disini terus jagain Mbak," ucap Sehun sambil membelai rambut Dara.

Malam harinya,
Unit EXO gempar karena Sehun tidak kembali hingga tengah malam,
"Udah ada kabar?" tanya Dio,
Kai menggeleng, "hapenya gak dibawa," sambil menunjukkan hp Sehun di tangannya.

Chanyeol berlari turun ke ruang tengah, "Sehun bawa mobilku,"
"Telepon Diana, deh. Siapa tau dia tau Sehun kemana," usul Xiumin

"Jangan, ntar Diana khawatir, kita tunggu aja dulu," usul Dio.

Sehun dan Dara telah pulang dari rumah sakit, Dara yang masih kesusahan jalan pun harus digendong oleh Sehun.
Dara memperhatikan wajah Sehun dengan seksama, lalu tersenyum. Entah apa yang membuat Dara begitu nyaman berada di dekat Sehun.

"Ini ke unitku apa ke unit Mbak?" tanya Sehun saat di dalam lift,
"Ke unitku aja,"
Sehun segera membawa Dara ke kamarnya,
"Mbak makan dulu yaa habis itu minum obat,"
Dara mengangguk, Sehun turun ke dapur untuk memindahkan bubur ke mangkok.

"Kita makan bareng aja, Hun," Sehun menoleh,
"Loh, kok udah jalan-jalan sih?" Dara hanya tersenyum.

Mereka pun makan malam bersama di tempat Dara,
"Kamu malam ini tidur sini aja di kamar Adit, Hun," pinta Dara. Sehun mengangguk.
Sehun melihat tatapan sedih dari Dara, ia tahu bahwa semua itu berasal dari tadi siang saat melihat Lay bersama wanita lain.

"Nggak mau nyoba telepon, Mas Lay?" tanya Sehun,
"Nggak usah, di chat dia bilang mau tidur,"

Malam harinya Dara tidak bisa tidur karena masih memikirkan Lay,
Dara memutuskan menonton tivi dibawah, namun yang ada tivi lah yang menonton Dara karena Dara hanya tiduran dan menangis.

Sehun yang sedang tidur di kamar Adit merasa gerah dan beranjak ke dapur untuk mengambil minum. Dia lalu melihat Dara menangis di depan tivi.

Sehun tidak berkata apa-apa hanya duduk disamping Dara dan membelai rambutnya, tangisan Dara pun makin menjadi.

Sehun mengambil selimut di kamar Dara,
lalu menyelimuti tubuh Dara.
Dara masih terisak, Sehun memberanikan diri untuk memeluk Dara dari belakang sambil mengusap-usap lengannya agar tenang.

Dara tahu ini salah, tapi kenapa Dara merasa tenang dan nyaman berada di pelukan Sehun. Seolah-olah Dara lupa dengan apa yang dilihatnya tadi siang.

Pagi harinya Dara terbangun, dia melihat Sehun yang masih tertidur.

Sehun menggeliat,"Pagi," ucap Sehun dengan suaranya yang masih parau,"Sarapan dulu ya?" usul Dara,"Nggak usah, aku balik aja, yang lain pasti pada nyariin," Sehun mencoba duduk dan mengembalikan kesadarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun menggeliat,
"Pagi," ucap Sehun dengan suaranya yang masih parau,
"Sarapan dulu ya?" usul Dara,
"Nggak usah, aku balik aja, yang lain pasti pada nyariin," Sehun mencoba duduk dan mengembalikan kesadarannya.

Sehun lalu berpamitan pada Dara,
"Aku ke unit dulu yaa, see you," cup!
Sehun mengecup singkat bibir Dara.
Dara termangu, lalu salah tingkah. "I.. Iya ati ati,"
"Ati ati? Kan ke seberang aja," goda Sehun.

"Darimana kamu, Hun?" tanya Chanyeol,
"Ada urusan urgent, maaf Mas bawa mobil nggak bilang-bilang," tutur Sehun

"Bikin kawatir aja, dasar! Henpon dibawa lain kali," sahut Xiumin.
"Kamu kok bau parfum cewek sih, Hun?" tanya Baekhyun, Sehun terdiam.
"Parfumku baru, mas," jawab Sehun seadanya.

THE OTHER "YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang