《9. Misterius》

58 9 0
                                    

"Gimana ? " tanya pria berhodie hitam yang sedang duduk dikursi taman .

"Ternyata dia orangnya ? "

"Hmm "

"Cukup menarik " smirk tercetak jelas diwajahnya yang cantik .

"Apa lo bisa gue percaya? " ragunya.

"Tentu my brother "

"Buat dia merasakan apa yang gue rasakan " ucapnya kemudian pergi di kegelapan malam .

"Dia kan.... brengsek " ucap seseorang dibalik semak-semak setelah mengetahui siapa orang yang berhodie hitam itu .

--------

Nayla POV

Malam ini gue dirumah sendirian . Mama sama papa gue lagi pergi buat makan malem sama kolega bisnisnya. Sedangkan Kak varis kerja kelompok dirumah temennya . Pelayan juga pada pulang kampung .

Gue laper banget , mau pesen makanan gak ada kuota . Mau pergi keluar takut . Masak ? Up deh . Mecahin telur aja masih remidi . Bukan isi telurnya yang keluar , malah kulitnya yang rontok kecil - kecil ikut masuk kedalem wajan :")

Malem ini gue gini banget sih .
"Apa gue suruh temen-temen kesini ya ? "
"Coba aja deh "

Cecan's

Guys .. temenin gue dirumah
Gue sendirian nih
19.15

Setelah mengirim pesan gue langsung merebahkan diri dikasur sambil memejamkan mata . Bosen banget gue .

Ting

KylarefA
Sorry Nay gue gak bisa , gue mau makan malem sama ortu .
19.20

TianaA
Yahh .. gue lgi di rumah eyang nih
19.21

MichelleZ
Besok aja gimana? Mobil gue lagi di bengkel soalnya.
19.22

JessifaA
Gue juga udah ada janji nih :(
19.25

Yahh... :"( yaudah deh
19.30


"Hufftt , terpaksa gue harus ke mini market " ucap gue , lalu mengambil jaket dan dompet yang berada di atas meja.

Saat gue membuka pintu rumah . Angin berhembus kencang menerpa wajah gue .

"Malem ini dingin banget sih " ucap gue sambil mengusap usapkan tangan agar terasa hangat .

Gue memberanikan diri untuk keluar rumah . Sebenernya gue ragu , entah kenapa perasaan gue gak enak . Tapi tetep gue paksain.

Saat gue mau sampai di mini market . Gue ngerasa kayak ada orang yang ngikutin gue . Waktu gue lihat kebelakang , gak ada orang sama sekali . Akhirnya gue memutuskan untuk lari .

Setelah sampai di mini market , gue membeli banyak makanan ringan dan juga minuman kaleng. Saat gue ngantri dikasir ,gue lihat diluar ada cowok naik motor pake baju serba hitam , dan dia itu natap gue terus .

"Gue telfon Alvaro aja kali ya " ucap gue sambil menunggu nada sambung dari alvaro .

"Hallo"

"Al.. gue takut , ada orang yang ngikutin gue " ucap gue gemetaran .

"Lo dimana ? "

"Gue di mini market deket rumah "

"Tunggu didalem , jangan kemana-mana "

Tut tut

Gue tetep nunggu di dalem sesuai perintah Alvaro . Setelah beberapa menit nunggu , akhirnya Alvaro dateng juga .

"Lo ga papa kan? " tanya Alvaro memastikan.

Gue menggelengkan kepala "Gue ga papa kok "

"Gue anter pulang " ucapnya sambil menggandeng tangan gue.

Nayla pov end

-----

Saat Nayla dan Alvaro keluar dari mini market . Tiba-tiba tangan Nayla ditarik seseorang dari belakang.

"Alvaro " teriak Nayla sambil mencoba melepaskan tangan cowok tersebut.

"Lepasin dia " ucap Alvaro sambil menatap tajam cowok itu.

"Gue gak akan lepasin dia , sebelum dia jadi milik bos gue sepenuhnya " teriak cowok itu.

"In your dream " bentak Nayla .

"Gue bilang sekali lagi lepasin dia " ucap Alvaro dingin dan datar .

"Gak akan " bentak cowok tersebut .

Alvaro yang sudah geram pun langsung melayangkan pukulan ke wajah cowok tersebut . Cowok tersebut menangkis tangan Alvaro dan mendorong Nayla ke samping . Nayla yang tidak siap pun terjatuh .

Alvaro yang melihat lutut Nayla berdarah , langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi kearah wajah dan perut cowok itu.

Cowok tersebut tidak dapat menghindar , karena kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan milik Alvaro .

Saat cowok itu lengah , Alvaro menendang perutnya , sehingga cowok tersebut jatuh ke tanah . Alvaro mendekati cowok itu , dan tanpa basi-basi ia menginjak tulang kering cowok itu dengan kedua kakinya.

"AARRRGGHH" teriaknya kesakitan.

"Siapa yang nyuruh lo ?" Tanya Alvaro

"Gue gak bisa kasih tau " ucapnya sambil menahan sakit dikakinya.

Alvaro tersenyum miring "Mati lo " teriak Alvaro sambil membabi buta cowok tersebut .

Nayla yang melihat itu tak tega , karena keadaan cowok tersebut sudah mengenaskan , ia berjalan tertatih menghampiri Alvaro .
"Alvaro udah , dia bisa mati " ucapnya sambil menahan tangan Alvaro.

"Calm " ucap Nayla sambil melepaskan tangan Alvaro yang terkepal .

Alvaro menutup mata , mencoba untuk meredakan emosinya .
Setelah emosinya kembali normal . Ia langsung memeluk Nayla .

"Jangan buat gue takut" ucap Alvaro

Nayla mengeratkan pelukannya .
"Gue takut kehilangan lo" lanjut Alvaro sambil menangkup wajah Nayla dengan kedua tangannya.

"Janji sama gue , jangan pernah buat gue khawatir " Nayla hanya mengangguk mengiyakan.

Tatapan Alvaro turun kearah lutut Nayla. Ia merasa bersalah , karena tidak bisa menjaga gadisnya .

Pantaskah Alvaro menyebut Nayla sebagai gadisnya ?

Bahkan ia sama sekali belum menyatakan perasaannya kepada Nayla .

Biarlah . Biar waktu yang menjawab.

"Kita pulang ya " ajak Alvaro sambil menggendong Nayla kearah motornya.

------

See you next chapter

Salam dari author

Stephanie NA 😙

Ig : stephn_a

NAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang