"Gimana ? " tanya pria berhodie hitam yang sedang duduk dikursi taman .
"Ternyata dia orangnya ? "
"Hmm "
"Cukup menarik " smirk tercetak jelas diwajahnya yang cantik .
"Apa lo bisa gue percaya? " ragunya.
"Tentu my brother "
"Buat dia merasakan apa yang gue rasakan " ucapnya kemudian pergi di kegelapan malam .
"Dia kan.... brengsek " ucap seseorang dibalik semak-semak setelah mengetahui siapa orang yang berhodie hitam itu .
--------
Nayla POV
Malam ini gue dirumah sendirian . Mama sama papa gue lagi pergi buat makan malem sama kolega bisnisnya. Sedangkan Kak varis kerja kelompok dirumah temennya . Pelayan juga pada pulang kampung .
Gue laper banget , mau pesen makanan gak ada kuota . Mau pergi keluar takut . Masak ? Up deh . Mecahin telur aja masih remidi . Bukan isi telurnya yang keluar , malah kulitnya yang rontok kecil - kecil ikut masuk kedalem wajan :")
Malem ini gue gini banget sih .
"Apa gue suruh temen-temen kesini ya ? "
"Coba aja deh "Cecan's
Guys .. temenin gue dirumah
Gue sendirian nih
19.15Setelah mengirim pesan gue langsung merebahkan diri dikasur sambil memejamkan mata . Bosen banget gue .
Ting
KylarefA
Sorry Nay gue gak bisa , gue mau makan malem sama ortu .
19.20TianaA
Yahh .. gue lgi di rumah eyang nih
19.21MichelleZ
Besok aja gimana? Mobil gue lagi di bengkel soalnya.
19.22JessifaA
Gue juga udah ada janji nih :(
19.25Yahh... :"( yaudah deh
19.30
"Hufftt , terpaksa gue harus ke mini market " ucap gue , lalu mengambil jaket dan dompet yang berada di atas meja.Saat gue membuka pintu rumah . Angin berhembus kencang menerpa wajah gue .
"Malem ini dingin banget sih " ucap gue sambil mengusap usapkan tangan agar terasa hangat .
Gue memberanikan diri untuk keluar rumah . Sebenernya gue ragu , entah kenapa perasaan gue gak enak . Tapi tetep gue paksain.
Saat gue mau sampai di mini market . Gue ngerasa kayak ada orang yang ngikutin gue . Waktu gue lihat kebelakang , gak ada orang sama sekali . Akhirnya gue memutuskan untuk lari .
Setelah sampai di mini market , gue membeli banyak makanan ringan dan juga minuman kaleng. Saat gue ngantri dikasir ,gue lihat diluar ada cowok naik motor pake baju serba hitam , dan dia itu natap gue terus .
"Gue telfon Alvaro aja kali ya " ucap gue sambil menunggu nada sambung dari alvaro .
"Hallo"
"Al.. gue takut , ada orang yang ngikutin gue " ucap gue gemetaran .
"Lo dimana ? "
"Gue di mini market deket rumah "
"Tunggu didalem , jangan kemana-mana "
Tut tut
Gue tetep nunggu di dalem sesuai perintah Alvaro . Setelah beberapa menit nunggu , akhirnya Alvaro dateng juga .
"Lo ga papa kan? " tanya Alvaro memastikan.
Gue menggelengkan kepala "Gue ga papa kok "
"Gue anter pulang " ucapnya sambil menggandeng tangan gue.
Nayla pov end
-----
Saat Nayla dan Alvaro keluar dari mini market . Tiba-tiba tangan Nayla ditarik seseorang dari belakang.
"Alvaro " teriak Nayla sambil mencoba melepaskan tangan cowok tersebut.
"Lepasin dia " ucap Alvaro sambil menatap tajam cowok itu.
"Gue gak akan lepasin dia , sebelum dia jadi milik bos gue sepenuhnya " teriak cowok itu.
"In your dream " bentak Nayla .
"Gue bilang sekali lagi lepasin dia " ucap Alvaro dingin dan datar .
"Gak akan " bentak cowok tersebut .
Alvaro yang sudah geram pun langsung melayangkan pukulan ke wajah cowok tersebut . Cowok tersebut menangkis tangan Alvaro dan mendorong Nayla ke samping . Nayla yang tidak siap pun terjatuh .
Alvaro yang melihat lutut Nayla berdarah , langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi kearah wajah dan perut cowok itu.
Cowok tersebut tidak dapat menghindar , karena kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan milik Alvaro .
Saat cowok itu lengah , Alvaro menendang perutnya , sehingga cowok tersebut jatuh ke tanah . Alvaro mendekati cowok itu , dan tanpa basi-basi ia menginjak tulang kering cowok itu dengan kedua kakinya.
"AARRRGGHH" teriaknya kesakitan.
"Siapa yang nyuruh lo ?" Tanya Alvaro
"Gue gak bisa kasih tau " ucapnya sambil menahan sakit dikakinya.
Alvaro tersenyum miring "Mati lo " teriak Alvaro sambil membabi buta cowok tersebut .
Nayla yang melihat itu tak tega , karena keadaan cowok tersebut sudah mengenaskan , ia berjalan tertatih menghampiri Alvaro .
"Alvaro udah , dia bisa mati " ucapnya sambil menahan tangan Alvaro."Calm " ucap Nayla sambil melepaskan tangan Alvaro yang terkepal .
Alvaro menutup mata , mencoba untuk meredakan emosinya .
Setelah emosinya kembali normal . Ia langsung memeluk Nayla ."Jangan buat gue takut" ucap Alvaro
Nayla mengeratkan pelukannya .
"Gue takut kehilangan lo" lanjut Alvaro sambil menangkup wajah Nayla dengan kedua tangannya."Janji sama gue , jangan pernah buat gue khawatir " Nayla hanya mengangguk mengiyakan.
Tatapan Alvaro turun kearah lutut Nayla. Ia merasa bersalah , karena tidak bisa menjaga gadisnya .
Pantaskah Alvaro menyebut Nayla sebagai gadisnya ?
Bahkan ia sama sekali belum menyatakan perasaannya kepada Nayla .
Biarlah . Biar waktu yang menjawab.
"Kita pulang ya " ajak Alvaro sambil menggendong Nayla kearah motornya.
------
See you next chapter
Salam dari author
Stephanie NA 😙
Ig : stephn_a
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA
Teen Fiction{HIATUS} Andai aku bisa memilih biarkan cinta antara kita tetap terjaga dan baik baik saja untuk selamanya , tapi kenyataan selalu memberi pilihan pahit antara memilih dirimu atau memilih dirinya.