Happy reading ❤Tak terasa sekarang Nayya dan Alwi sudah sampai di depan rumah Nayya. Nayya segera keluar dari mobil. Tapi baru saja di mengeluarkan kaki nya, tiba-tiba Alwi menahan tangannya.
"Tunggu." ucap Alwi
"Kenapa lagi?"
"Ini cincin nya lo aja yang pegang." ucap Alwi sambil memberi kan Nayya cincin yang mereka beli tadi
"Oh yaudah." ucap Nayya cuek lalu segera keluar dari mobil dan masuk ke rumah nya. Setelah Nayya masuk, Alwi kembali menjalankan mobil nya.
"Assalamu'alaikum." ucap Nayya ketika masuk ke rumah nya
"Wa'alaikumussalam. Gimana Nay? Udah beli cincin nya?" tanya Bundanya
"Udah Bun. Nih." jawab Nayya sambil memberi cincin itu pada Bundanya
"Cantik. Pilihan siapa?"
"Pilihan Nayya dong Bun." jawab Nayya PD
"Bunda makin gak sabar ngeliat kamu pakai cincin ini."
"Eh.. I-iya sama Bun. Nayya juga. Emm Nayya ke kamar dulu ya Bun." ucap Nayya gugup
"Iya, habis itu makan ya."
"Iya Bun."
---
Setelah ganti baju, Nayya keluar dari kamar nya dan menuju meja makan. Disana sudah ada Ayah, Bunda, dan keluarga Alwi?
"Sejak kapan mereka di sini?" batin Nayya
"Nah itu dia Nayya. Duduk dulu nak." ujar Rizal
Nayya mengangguk dan duduk di sebelah Bunda nya.
"Bun. Kenapa keluarga Alwi ada di sini?" Bisik Nayya pada Bundanya
"Bunda juga gak tahu." jawab Bundanya
"Jadi sebenarnya apa tujuan kalian ke sini Dra?" tanya Rizal
"Jadi begini Zal, kedatangan kami ke sini ingin memberi tahu bahwa acara pertunangan Nayya dan Alwi di percepat. Bagaimana apakah kalian setuju?" ujar Indra
"Bukankah satu minggu itu sudah cepat?" tanya Ira
"Iya sih. Tapi kami sudah tidak sabar. Kami takut jika Nayya diambil orang lain." jawab Reni
"Oh begitu. Yasudah kami setuju, iyakan Bun?" tanya Rizal yang langsung diangguki Ira.
"Dipercepat? Yang benar saja. Huaa, Bunda Nayya belum siap. Itu lagi si curut satu, bukannya nolak, malah diem bae." Batin Nayya frustasi
"Bagus lah. Jadi kapan kita mau melaksanakan nya?" tanya Indra
"Bagaimana kalau lusa?" Saran Ira
"Lusa hari apa?" tanya Reni
"Minggu." jawab Rizal
"Nah yaudah, kalo gitu kita laksanakan nya lusa aja, bagaimana?" ucap Indra
"Iya. Kami setuju." jawab Rizal dan Ira
"Oke. Nanti acara nya di laksanakan di rumah kami saja, semua urusan nya juga kami yang akan mengurusnya. Kalian hanya perlu bantu do'a saja." ucap Reni sambil terkekeh pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Feeling[HIATUS]
Roman pour Adolescents"Mulut bisa saja berbohong, tapi hati? Tidak bisa di bohongi. Aku tidak pernah memaksa mu untuk mencintai ku kembali. Aku hanya ingin kau belajar menghargai keberadaan ku sedikit saja. Hanya itu, tidak lebih. Bisa kah?" -Nayyana Raini Putri La...