Keadaan Maira udah bisa di bilang semakin membaik, tapi hyunjin..?
Dia sedikit acak acakan dan selalu menangis setiap bertemu sama Maira yang masih koma disini.
Hyunjin sering berdiam lama di kantor nya, entah melakukan hal apa dia betah lebih lama di kantor nya itu.
Saat kembali ke rumah sakit, dia selalu dalam kondisi sedikit mabuk dan badan nya terdapat sedikit bekas cium.
Selingkuh? Mungkin saja.
"Sshhtt, Maira.. Aku, mohon.. Sadar, maafin aku.. Hmpp" Ujar hyunjin asal lalu merasakan mual di perut nya
Dia bukan pria yang tahan dengan alkohol. Dia lebih memilih teh atau kopi di banding minuman memabukkan itu.
Hyunjin lebih memilih tidur di sofa ruang rawat Maira dan kembali ke apart besok pagi.
Istri nya itu lebih membutuhkan teman agar kembali sadar.
✨
Mata lemah hyunjin terbuka sedikit, melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi.
Waktu biasa ketika Maira membangunkan nya.
Dia segera duduk, dan sedikit merenggangkan badan nya. Segera berdiri lalu meminum air mineral hingga habis dari botol 500ml itu.
Mengecup dahi Maira singkat kemudian mengucapkan kata manis.
Meninggalkan istri nya itu lalu kembali ke apart mereka untuk bergegas ke kantor nya.
Benda pipih yang berada di kantong nya bergetar beraturan tiba tiba saja. Mau tak mau ia mengangkat nya dengan kesal.
"Ya?"
"Ngga, aku udah baikan"
"Ngga perlu lagi.. Udah deh"
"Cukup ya! Aku bilang aku udah gak perlu kamu lagi!"
Mata Maira ngebuka sayu menatap langit langit ruang inap nya. Ada rasa perih di beberapa bagian badan nya.
Sakit. Itu yang ia rasakan
Tangan nya secara reflek mengusap perut nya. Rasa nya ringan, bagai tak ada beban lagi.
Ia mempunyai pikiran buruk.
"Datar? Little hwang?" Kaget nya
Air mata nya entah mengapa begitu saja mengalir. Dia tak dapat merasakan detak anak nya lagi.
"Hiks, kamu dimana nak..?!" Pekik Maira sedih
Seorang perawat masuk dengan panik nya lalu menemui maira yang sudah menangis di kasur nya.
"Bu, tenang.. Jangan menangis, kondisi ibu belum begitu baik.." Suruh perawat itu ke maira
"A-anak saya, dimana?" Tanya maira panik
"Emm, turut berduka cita bu.. Anak ibu meninggal saat air ketuban ibu pecah" Jelas nya
"Hhh" Maira sesak, dia kehilangan anak nya
Menurut nya, ini adalah sepenuh nya salah nya.
"Aku gagal jadi ibu, hiks.." Rintih nya lalu memeluk perut nya sendiri
"Little hwang pergi karena bunda ya nak? Bunda bisa minta kamu balik sekarang ngga sih? Bunda kangen.." Oceh nya sendiri dengan air mata yang terus mengalir
"Sus, kenapa bukan anak saya aja yang di selamatin? Saya gak mau dia pergi sus, dia masih suci.." Maira meringis mengingat diri nya yang sudah mengharapkan hadir nya si kecil itu
"Maaf bu, tapi memang janin sudah lemah saat akan melakukan operasi.. Di tambah lagi ibu yang mengalami pendarahan saat hendak kemari"
Andai saja Maira berjalan hati hati saat itu. Dan andai saja hyunjin menuruti permintaan anak nya saat itu一 ?
"Little hwang jangan pergi.. Bunda mau sama kamu.. Lihat bunda udah nangis, kenapa kamu ngga dateng sih..? Little hwang kamu dimana, jangan pergi kayak gini nak.."
Maira menggila saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
husband [✔️]
Fanfiction[16+] harshwords cheesy lowercase non-baku "Iya emang, awal nya gue nyesel nikah sama dia.. Tapi kok lama lama gue malah seneng ya?" ✨ #1 in hwang [19.06.08] #1 in IN [19.06.09] #1 in baby [20.03.11]