19. Peringatan

3.2K 132 2
                                    

Ini adalah bel yang paling ditunggu - tunggu oleh banyak siswa/i, yaitu bel istirahat. Caca, kedua sahabatnya, dan tidak lupa ada Oca mereka berempat sudah menempati salah satu meja kantin, dan mereka sedang menunggu kedatangan seseorang yaitu Selvia.

"Hai,, maaf ya nunggu lama tadi gue ke toilet dulu!, biasa cewek" ucap Selvia yang baru saja duduk.

"Gak papa kita ngerti kok, kita juga kan cewek" ucap Ranti.

"Ehhh,, kalian pesan apa?" Jedanya, "biar gue yang pesenin" tawar Indy.

"Gue mie goreng sama telor ceplok pedes nya satu sendok sama es jeruk" sahut Ranti.

"Kalau lo Sel?" Tawar Indy menatap Selvia.

"Minum nya sama, makanannya batagor."

"Kalau lo Ca" ia beralih menatap Oca, namun yang menjawab Caca.

"Gue air putih deh, minum gue gak dibawa lupa."

"Gue nanya Oca!" Sahut Indy.

"Yaa,, gimana nama belakangnya aja sama," jedanya "ehh atau gini deh Oca kita panggil Oci aja. Nama belakangnya kan Ca jadi Ci aja, kalau Ca ujungnya sama kayak nama gue entar salah paham lagi! Gimana Ci?."

Oca pun mengangguk, "setuju! Itung - itung nama panggilan dari kalian buat gue."

"Ok deh Ci lo mau apa?" Tanya Indy lagi.

"Gue ikut deh bantuin lo bawa makanan."

"Nahhh,, gitu dong pekak" semuanya terkekeh saat Indy sudah berdiri.

"Eh,, Ca tapi lo gak lupa bawa obat kan?."

"Gak kok!, gue simpen di saku seragam biar gak lupa" jawabnya.

"Ok deh kalau gitu gue pesenin dulu ya, Caca lo makan duluan aja biar gak telat makan obatnya."

"Gak ah,, barengan aja."

"Yaudah bye."

Indy dan Oca telah tiba di stand makanan mereka memesan terlebih dahulu pesanan yang agak lama untuk disajikan, setelah itu mereka melangkah menuju stand minuman yang dekat dengan area meja kantin anggota Valensi yang mana dimeja itu sudah ramai diduduki oleh inti dan ketua geng nya.

"Ada batu dibalik udang, eh ada pujaan hati abang" pantunnya.

"Pantun lo kurang menurut gue" ucap Fulky menepuk belakang kepala Krisna.

"Aku sih yes" Nedi menyeruput teh hangat nya sambil mengangguk - anggukkan kepala.

"Indy!," ucapnya "i = indah dipandang, n = nyaman di genggam, d = dikau sangat memukau, y = yuk pacaran sama abang" gombalnya lagi sambil menaik turunkan alisnya.

"Heh setan burik! Mana mau Indy yang cakep jelita itu mau sama cowok edan kayak lo, dia pasti ilfel sama lo" sahut Taufik.

"Sirik aja lo!, makannya cari pacar!" Bentaknya.

"Emang lo punya pacar?" Tanya nya.

"Punya lah! OTW iya kan bebeb Indy."

Semuanya terkekeh melihat aksi Krisna dan Taufik yang beradu mulut.

"Jangan di gombalin terus Bang!, seriusin langsung kek! Entar takutnya di ambil orang" ucap Sandy adik kelasnya itu.

"Kalem ah Jang! Lalaki mah panjang lengkah!" Ucapnya kalem.

"Tau - tau udah di gandeng orang entar lo galau" sahut Fulky.

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang