Ariana Grande - One Last Time.
"Lice abang pulang dulu ya." Junhoe menggantung apron di gantungan baju. Lisa yang masih asyik dengan Jennie pun menoleh, "Iya bang hati-hati ya. Jey tidak ikut?"
"Halah pasti mau naena di kedai kan kamu?" Sungut Jungkook pada Lisa. Ia baru saja selesai mengecek bahan makanan di dapur.
Jungkook melepas ikatan tali belakang apronnya dan menggantungnya juga.
"Halah kebanyakan bacod kau Jey. Makanya punya pacar." Bela Lisa pada dirinya sendiri.
"Jangan bahas pacar deh Lice, aku kalau mau bisa punya pacar sedunia. Army sudah mengantri kalau aku buka pendaftaran jadi pacarku." Junhoe mengangkat alisnya, "Army?"
Jungkook mengangguk, "Iya bang Army, sahabat-sahabatku dari seluruh alam semesta. Bahkan dari galaksi lain pun ada. Haha." Ucap Jungkook dengan diakhiri kekehannya.
Junhoe hanya mengangguk, "I do believe your galaxy, Jey." Ucapnya datar.
"Pulang dulu ya Lice, jangan naena disini. Pinjem kasurnya Rose diatas." Lagi-lagi Jungkook mengejeknya. Lisa seperti ingin melempar mesin espresso ke kepala Jungkook, tapi takut di bunuh Army tadi.
Jennie hanya cekikikan melihat Lisa emosi pada sahabatnya itu.
"Emosimu menyeramkan sayang haha."
Lisa kembali fokus kepada Jennie. "Ha aku?"
Jennie mengangguk, "Sampai mau lempar mesin espresso. Nanti pasti Rose marah sama kamu."
"Aku mending sayang, cuma lempar mesin espresso. Lha kamu, emosi bunuh orang."
* * *
Ddrrttt Drttt
Handphoneku berbunyi, ada panggilan masuk. Aku melihat layarnya, tidak ada nama. Nomor tidak dikenal.
"Siapa sayang?" Tanya Jisoo padaku.
Aku menggeleng, "Entah baby, nomor tidak dikenali."
"Angkat saja, siapa tahu penting. Client maybe, atau pendonor saham haha."
Aku pun menggeser tombol hijau dan mengangkatnya.
"Halo?"
"Chaeng?"
Aku membulatkan mataku. Suara ini..
"Jimin?!!"
"Ah.. hai baby, kupikir kau tidak akan mengenaliku."
'Baby? Siapa orang ini?' - Batin Jisoo bersungut.
"Yak! Bagaimana aku bisa melupakanmu, paboo?! Kemana saja kau? Aku merindukanmu!"
'Siapa sih? Kok akrab banget. Pakai rindu segala lagi. Dan apa itu? Tidak bisa melupakannya? Hah!'
"I'm sorry baby, aku sibuk di Aussy."
'Tuh kan, manggil baby lagi.'
"Halah, bilang saja kau melupakanku. Iya kan? Kau jahat sekali.."
"Tidak. Aku tidak melupakanmu baby. Jangan berfikir seperti itu."
"Lalu kenapa kau tidak memberiku kabar huh?"
"Kan tadi aku sudah bilang aku sibuk sayang.. aku tidak ada wak-"
Braaakk!
Aku terkejut saat melihat ponsel ku membentur dinding dan hancur menjadi 3 bagian.
"Sayang! Apa yan- mmpphhhh!"
Author POV
Rose mengerang tertahan saat bibirnya dilumat kasar oleh Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sisters
ActionKim Jisoo dan Jennie Kim. Dua saudara yang memiliki alter ego dan merupakan seorang psychopath, harus memilih pilihan yang penting di hidup mereka untuk pertama kali. Antara keluarga, atau cinta? Keluarga, atau Rose dan Lisa? Jika bisa, mereka akan...