Happy Reading Guys :))
.
.
.
.Melka segera membereskan berkas berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Jam sudah menunjukan pukul 08.00 dan Melka baru saja menyelesaikan satu pekerjaan.
Tiba tiba saja terdengar ketukan pintu, ia menoleh ke arah pintu."Masuk aja!"
Ternyata itu adalah salah satu asisten pribadinya, ia bernama Han Bangchan. Orang yang selalu bisa diandalkan dan Melka percaya selama ini."Permisi kak, itu dibawah ada yang mau ketemu, kakak ada waktu luang gak sekarang? Atau udah mau pulang?"
Semua karyawan diperusahaan Melka sudah tidak aneh jika ada yang memanggilnya dengan sebutan kakak, karna Melka sendiri yang menyuruh. Dengan alasan agar dekat dengan karyawannya. Namun biasanya hanya karyawan yang memang sudah dekat sekali dengan Melka yang akan memanggilnya kakak.
Bahkan jika dengan Bangchan, Melka sudah menganggap sebagai adiknya sendiri karna ia lebih muda darinya dan sangat dekat dengannya. Ada juga beberapa yang ia anggap sebagai adiknya selain Bangchan.
Tapi jika sedang meeting atau ada tamu dari luar perusahaan mereka dengan profesional memanggil Melka sebagaimana yang seharusnya mereka ucapkan.
"Malem malem gini siapa yang mau ketemu?" Tanya Melka merasa heran, perasaan ia juga tidak memiliki janji dengan siapapun hari ini.
"Mukanya agak familiar sih kak, cuman gue gak inget dia siapa hehe. Suruh kesini aja atau gimana? Tapi takutnya kak Melka mau istirahat mending gue suruh balik lagi besok aja ya?"
Melka berfikir sejenak."Yaudahlah gapapa. Suruh masuk aja, siapa tau ada yang penting sampe udah malem aja kesini."
"Oke," ujar Bangchan. Ia kembali keruangannya yang berada dipinggir ruangan Melka. Lalu menelfon resepsionis."Kak Melka ngizinin buat ketemu sama dia. Tolong antarkan kemari, saya tunggu didepan lift."
Sang resepsiosin menjawab."Oke, baik Mr."
Telfon dimatikan lalu Bangchan bergegas menunggu didepan lift, tak lama kemudian mereka sampai dan keluar dari lift.
"Selanjutnya anda akan diantarkan oleh Mr. Bangchan, asisten CEO kami menuju ruangan Mrs. Melka," ujar sang resepsionis memberitau lalu kembali kedalam lift.
Bangchan tersenyum ramah."Mari ikuti saya."
Hanya perlu beberapa lorong dan belokan untuk sampai diruangan Melka. Saat sampai di depan ruangan, Bangchan langsung mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok.. Tok.. Tok..
"Iyaa masuk!" Sahut Melka dari dalam ruangan. Bangchan segera masuk ke dalam ruangan.
"Ini orang yang mau bertemu dengan anda Mrs. Melka, kalo begitu saya pamit dulu ya," izin Bangchan lalu keluar dari ruangan setelah Melka mengangguk.
Sekarang hanya tersisa mereka berdua saja. Saat Melka hendak menyapa, laki laki itu malah berbicara terlebih dahulu."Maaf sebelumnya, sepertinya kita saling mengenal."
Melka mengerutkan keningnya. Lalu melihat kalung name tag yang dipakai laki laki tersebut."Anda... Mr. Mingyu? CEO dari perusahaan BrainIndependent group?" tanya Melka memastikan.
"Ya ampun, sumpah tega banget ya lo sampe gak kenal sama gue," Mingyu menghela nafasnya karna Melka masih tidak menyadarinya.
"Gue temen lo dari SMP, masa lo lupa sih, gue yang sering bikin lo marah, yang kata lo nyebelin, gue juga yang sering ngehibur lo kalo lagi sedih, Kim Mingyu, yang ganteng itu loh," ujar Mingyu mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING - All Will Be Evealed
Teen Fiction"Harapan gue cuman satu. Gue cuman mau hidup tenang. Sangat sederhana, namun susah untuk dilakukan, bahkan gue pernah kepikiran buat nyerah," ujar gadis itu dengan wajah yang sulit diartikan. "Tapi gue gak boleh nyerah, gue gak boleh ngilangin senyu...