Z1

135 3 0
                                    

Terlihat empat orang sahabat tengah berada di dalam gudang. Karna tempat itulah yang mereka sering kunjungi setiap jam pelajaran kosong maupun istirahat

Bahkan mereka membersihkan gudang itu agar nyaman untuk di tempati

"eh...liat tuh, pak Hendra jalan nya masa di seret seret, males amat buat jalan" ucap siswi yang berambut sebahu (nayya)

"Kan tuh guru emang males, masuk kelas cuman ngasih tugas itu doang" kata putra ketus

"Santai, saelah....emosi amat lu" ucap nayya kemudian menutup jendela dengan tirai hitam

"guys....zombie itu ada gak sih" tanya Ajeng sambil terus menerus men-scrool layar ponsel ny

"Ya enggak lah...bisa bisa abis ni bumi"~raffi

Tiba tiba terdengar suara teriakan dari luar. Nayya yang stand by berada di jendela segera menyibakkan tirai nya

Tapi nayya sudah melakukan hal yang salah, 5 makhluk menjijikkan itu melihat nya. Dengan segera nayya menutup kembali tirai itu

Jantung nya berdetak begitu cepat. Begitu juga yang lain

"Panjang umur, baru di bahas padahal" ucap pelan Ajeng

"Udah mati itu" sarkas Raffi

"Syutt....udah diem" tegur putra

Jendela di ketuk secara terus menerus. Terdengar suara retakan dari jendela

Mereka berempat segera mencari tempat sembunyi. Rafjeng di dalam lemari dan nayput di belakang triplek yang mereka bentuk menjadi suatu ruangan kecil

Fokus nayput❤️

Nayya mencoba menenangkan diri nya yang sudah setengah mati ketakutan. Dilihat nya keadaan luar melalui celah yang sengaja mereka buat

"Nayya" panggil putra

Nayya menoleh kan kepala nya

"Gimana di luar, masih ada zombie??"

"Tinggal satu aja, tapi belum keluar"

"Chat si Ajeng" suruh putra

"Nanti tuh zombie denger notif nya"

"Gini deh, tadi gw bawa satu balok, gw keluar duluan buat mukul itu zombie, setelah itu lu keluar" jelas putra. Nayya terdiam sejenak dan mengangguk

Putra segera keluar tanpa membuat suara. Ia mengambil ancang-ancang dan memukul kepala zombie itu

Nayya, Raffi dan Ajeng segera keluar dari persembunyian. "Cepat cari senjata, zombie ini biar gw yang urus" kata putra

Putra memukul terus kepala zombie itu hingga hancur. Dalam sekejap putra menjadi seorang psychopat (pembunuh)

Nayya,Raffi,Ajeng sudah mendapatkan senjata. Nayya pisau yang kemarin mereka lupa bawa pulang. Raffi membawa balok yang runcing, dan Ajeng tongkat baseball

Mereka keluar dari gudang dengan hati hati. Sekarang tujuan mereka adalah kelas mereka yang berada di lantai 2

"Omega tiga, baru 1 cm ngelangkah ini" seru Ajeng ketika melihat sekelompok zombie yang berjalan ke arah mereka

"Omaygat sayang bukan omega tiga" kata Raffi dengan wajah yang di manis maniskan

"Kalian nyender di tembok sini, jangan bergerak ataupun bernapas" suruh nayya

"Hah? Mati dong"~ajeng

"Udah sini, zombie cuman bisa ngerasain kehadiran kita lewat suara dan bau, jadi kalian jangan bernapas kalo perlu kentut ae kan kentut nya sama kayak bau zombie" jelas nayya

Ajeng dan Raffi segera menyender di dinding dan menarik napas. Mereka berempat berdempet

"Woy gw mau kentut neh...." Kata Raffi pelan. Si nayya rasa ny  ingin tertawa tapi niat nya ia urungkan karena zombie-zombie itu sudah hampir dekat

"Plis kentutin sekarang fi...." Mohon Ajeng

Saat zombie-zombie itu sudah mendekat Raffi pun mengeluarkan gas dari dalam tubuh nya

Pada saat itupun nayya dan Ajeng ingin muntah karna bau nya. Sedangkan putra hanya santai karna ia memang sudah terbiasa dengan sikap Raffi itu

Zombie-zombie itu mengendus ngendus bau mereka yang tengah diam sambil menahan napas

Segerombolan zombie itu pergi dari jalan mereka

Mereka berempat menjauh dari tempat tadi mereka masuk ke dalam ruang kepala sekolah yang berada tak jauh dari kelas mereka

Hanya perlu melewati toilet dan menaiki tangga menuju kelas mereka

"Jadi gimana nih cara kita biar bisa sampai di kelas" tanya Ajeng membuka suara

Vote ya🌸
Muah...muah...tengkyu 😂

zombie ; MuserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang