Namaku senja
Aku memiliki seorang sahabat yang masuk ke definisi Most Wanted di SMAN 1 HARAPAN BANGSA Bintang namanya, kami bersahabat sejak kecil tapi jika di sekolah dia seakan berubah dia akan pura - pura acuh dan saling tak menyapa , tapi jika berada di rumah dia tidak pernah mau lepas dariku. Aneh memang akupun tak tahu kenapa Bintang seperti ini.
Ini terjadi setelah MPLS 1 tahun lalu, tiba - tiba saat kami sedang duduk bersama di restoran dia mengharuskan aku menggunakan masker , Bahkan saat teman temanya datang pun aku dilarang pergi kerumahnya. Aku sempat berfikir apa arti diriku baginya...??
06.00 AM
Kringg!!!
Ku matikan Alaram ku dan beranjak menuju kamar mandi dan memulai semediku di dalam kamar mandi. setelah sekitar 15 menit aku sudah selesai.
Skipp
Aku menuruni tangga rumahku
dan aku melihat bintang sudah duduk di kursi biasanya, ya bintang memang aering sarapan di rumahku.'kenapa lo harus sarapan setiap pagi di rumah gue dan pura-pura berangkat bareng walau pada akhirnya lo turunin gue di perempatan perumahan Bintang sebenernya lo anggep gue sahabat apa bukan'
Aku selalu ingin bicara seperti itu tapi sayang kata-kata itu selalu saja tertahan di tenggorokanku.
" Pagi sayang ayo sarapan" ucap mamaku.
"pagi ma , pa" ucapku lalu langsung duduk di samping Bintang.
"gue nggak disapa nih , jahat banget" ucapnya sambil cemberut , dan point ketampananya bertambah 1.
'lo aja nggak pernah sapa gue klo di sekolah!!' lagi-lagi aku hanya bisa menahanya di dalam hati.
"Selamat Pagi Bintang , udah kan" ucap ku kesal.
"kok jutek sih ? lagi dapet ya?" tanyanya.
"auk ah , gue mau makan terus cabut, awas lo nambah gue nggak mau berangkat bareng lo hari ini" kalo di fikir nggak guna juga aku bilang gini karna pada dasarnya aku nggak benar - benar berangkat sama Bintang.
"Yahhh...tapi aku masih laper lo beb" ucapnya sambil memperlihatkan cengiran khasnya.
"bodo..tang bodo lo berangkat sendiri sana gue pengen naik sepeda gue aja ,capek gue nebeng sama lo, trus ujung -ujungnya lo tu...." kuhentikan ucapan ku yang hampir keceplosan .
"lo tu...apaan" tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.
"ya.. lo tu ngatain gue mulu sepanjang perjalanan mending berangkat sendiri" ucapku dan langsung pergi meninggalkan Bintang sampe aku lupa belum pamit sama Mama , papa.
Sekolah ku memang nggak terlalu jauh cuma paling 15 menitan doang , Oh ya Sekolah ku itu isinya Holkay , dan bukan mau sombong Papa ku seorang CEO dari perusahaan Fujiki Group , ya Jepang dan cabang Perusahaanya papa Bejibun Salah satunya ada di korea & Jepang yang Di kelola langsung oleh ke dua Abangku tercinta Bang Matahari (Ari ) & Bang Samudra . Tapi ada gosip Hoax yang bilang aku anak orang miskin sejak kelas 1, mungkin karna aku suka naik sepeda dan naik bus juga aku anak Beasiswa padahal Papaku itu Donatur terbesar di SMA ini bahkan Kepala sekolah di sini tu Om ku sendiri Wkwk , tapi aku B aja kalo di kataiin miskin sesuka mulut kalian dech . oh dan satu lagi aku bukan cewe cupu tapi aku suka pake kacamata , selalu jadi bahan bulian, suka diejek lemah padahal aku punya pelatih taekwondo pribadi dan aku udah sabuk Hitam sejak SD kelas 6 , aku juga lagi menggeluti olahraga Kendo hehe (Cewe tangguh yang bersembunyi dalam topeng kecupuan hahaha(ketawa jahat))
Back to Story
Sekarang aku sudah sampe di sekolah dan lihat tatapan jijik mereka 'Sabodo Teing' batin ku dan tiba Tiba ada yang merangkulku dari belakang.
"pagi Senja" ucapnya Ceria.
"Pagi jing" sapa ku balik.
"nama gue jingga , panggil ga kek kebiasaan banget jangan Jing lo kira gue tu anjing apa" ucapnya kesal.
Nah kalo ini namanya Jingga si brandalan udah ku anggap Sahabat (stttt dia cowo lho bukan Cewe) dia satu perguruan Kendo sama aku, waktu aku masuk Kendo dia kaget bukan main karna Aku sering kena bully tapi kok jago kendo.
"iya dah ga, sorry" dia salah satu orang yang tau Aku anak dari pemilik Fujiki Group.
"eh lo udah ngerjain PR nya bu linda belom" nah-nah ini pasti mau nyontek ini mah.
"udah " jawabku singkat yang masih bertahan di rangkulanya.
"Bagi dong"ucapnya sambil memasang muka imutnya, ya memang imut sih tapi kan jijik lama-lama.
" Ih jijik gue ga sama ekspresimu" sambil memasang wajah jijik.
"ayolah" masih dengan wajah imutnya, Lemah aku mas.
"Starbuck abis pulang latihan" ucap gue.
"Oke, Nanti gue traktir sepuas lo deh" ucapnya sombong , dan ku rangkul balik dan dia jadi bungkuk karna dia lebih tinggi aku aja cuma sebahunya dia.
"lo yang terbaik Jingga jadi sayang deh". bukan apa - apa sebenernya aku mampu aja beli sendiri tapi aku pengen ada temenya, mengharap sama Bintang mah Imposible yang ada nanti aku di suruh pake masker dah ogah.
Duk
Ada yang nyenggol bahunya Jingga dan itu adalah Bintang.
" Eh selo aja Napa jalan luas kali" ucap Senja Kesel.
Bintang pun nengok dengan tatapan menusuk ke arah ku dan berganti menatap Jingga Sinis..
"Ck, makanya kalo pacaran jangan di tengah jalan " ucapnya sinis sambil menatap nanar gandengan tanganku dan Jingga aku sengaja kalo nggak Bisa gelut nih , Soalnya jingga tu gampang kesulut emosinya.
"Bacot lo, kalo iri mah bilang aja" nah kan emosinya dah naik ke ubun-Ubun.
"udah ga , nggak usah diladenin nanti keburu masuk lo dihukum gara-gara nggak ngerjain PRnya Bu Linda lagi mampus lo" ucap ku sambil menyeret Jingga menuju kelas menjauh dari Bintang, aku sama Bintang emang beda kelas kalo bintang IPA 2 sedangkan Aku sama Jingga IPA 1, jingga nggak tau kalo aku sama bintang sahabatan dari kecil.
Skip Di Kelas
Jingga pasti Masih marah dari tadi diem mulu ,dia marah gara - gara aku nyegah dia berantem sama Bintang.
"Sen lo musuhan sama Jingga?" tanya salma, nah kalo salma ini tau kalo aku Sahabatan sama Bintang soalnya kita temen SMP ku dan dia juga kaget , waktu di lorong nggak tau maksud si Kentang itu nubruk Bahunya Jingga waktu gue rangkulan sama Ga" (kentang tu julukanya Bintang Soalnya dia tu penggemar kentang )
"gue rasa Si Bintang tu cemburu lo rangkul2an sama Si Ga" itulah pendapat Salma yang menurutku bodoh.
" Oon lu , kalo cemburu ya nggak mungkin soalnya dia yang minta gue ngejauh waktu di sekolah" ucap ku kesal.
" iya juga sih" gumanya.
Ku colek punggung Jingga dengan Pulpen , itu kelemahanya katanya geli kalo di gituin.
"ih geli tau, ngapain sih" ucapnya dengan nada kesal.
"Masih marah ni, udah napa Bintang tu nggak usah di tanggepin" ucapku.
"Siapa yang marah sih gue tu lagi mabar tau , sialan kalah kan elo sih" keluhnya.
"ohhh kirain marah gara gara tadi" gumanku
tak la kemudian bu Lidia pun masuk dan pelajaran pun di mulaiuhuyyyy!!!! gue update guys , miracle aja belum lanjut dah ada cerita baru
hehe sorry , Got7 ku anggurin dulu mentok nanti kalo readers nya nambah baru ku lanjutin😂😂.vote nya jangan lupa😄😄😆😆😆😍😍😍😍😍😍😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang-Senja (Friendzone)
Teen FictionSenja tiba untuk mengatakan tak ada keindahan yang abadi , semuanya hanyalah sementara dan akan digantikan oleh gelapnya malam yang berhias Bintang