25. Boulevard of broken dreams

2.2K 438 51
                                    

Aku waktu itu udah tulis work ini tiba tiba hp nya nge hang masa :")
Kehapus deh worknya..
Maaf yaaa baru up sekarangg
Enjoiii
.
.
.

"UDAH GUE BILANG GUE GATAU!"


BUGH



Satu pukulan kembali Jinyoung layangkan pada wajah penuh lebam Guanlin. Pemuda itu meremat tangan Jinyoung yang kini mencekik lehernya.


"uhuk..uhuk.. DEMI TUHAN GUE KAGA TAU!"



Teriaknya putus asa. Cengkraman pemuda itu semakin menyempit di lehernya.

"Gue tanya sekali lagi. Dimana. Jeongin"

Tanya Hyunjin penuh penakanan.

Guanlin menggelengkan kepalanya keras.

"GUE KAGA TAU SUMPAH. MAU LU PUKULIN GUE SAMPE MAMPUS DISINI JUGA GUE KAGA AKAN NGAKUIN SESUATU YANG GA GUE LAKUIN!"

Guanlin berteriak dengan pasrah.

Ngilu pada wajahnya terasa menyiksa. Ditambah luka pada pelipisnya yang kini dialiri darah.

Hyunjin menepuk pundak Jinyoung yang masih menatap nyalang pemuda dalam genggamannya.

"Jin, gue rasa dia jujur"


Bruk


Guanlin jatuh terkapar diatas aspal ketika Jinyoung melepaskan cekikannya. Meraup oksigen sebanyak mungkin disela batuknya

"uhuk..uhuk.. Gue udah lama ga ngusik Jeongin. Sumpah.. Uhuk"

Pemuda itu kini terlentang diatas aspal diterpa udara dingin yang menyapu wajahnya.

Hyunjin dan Jinyoung memandang Guanlin dingin.

"Kita cari ke tempat lain aja. Jangan buang buang waktu" Ucap Jinyoung lalu berlalu meninggalkan mereka berdua

Hyunjin mendekat kearah Jinyoung lalu menginjak perutnya keras



Bugh



"ah..uhukk"



"ini peringatan buat lu. Kalo sampe kebukti lu yang culik Jeongin. Gue gaakan segan segan potong lidahlu. Kalo perlu congkel juga mata lu. Ngerti?"



Guanlin bergidik mendengar ancaman tajam Hyunjin yang kini menjulang dihadapannya. Dengan takut takut ia mengangguk cepat


Melihat respon Guanlin, Hyunjin mulai menjauh menyusul Jinyoung kedalam mobil

.
.
.

Hyunjin mengepalkan tangannya cemas. Matanya terlihat memerah menahan amarah. Panik hatinya mengingat pemuda manis yang kini hilang dalam keadaan yang jauh dari kata baik. Berjalan saja dia tidak bisa apalagi berlari atau melawan apabila seseorang berniat jahat kepadanya.

Hyunjin mengusap wajahnya kasar. Menyambar botol air mineral di dashboard mobil lalu meminumnya rakus.

Hyunjin melirik kearah kursi kemudi yang kini diduduki Jinyoung. Pemuda itu meremat kemudi mobil dengan rahang yang terlihat mengeras. Sesekali ia mengganti gigi dengan kasar.

Hyunjin paham, pemuda itu menahan amarah. Jinyoung pasti tidak jauh khawatir seperti yang kini dirasakan Hyunjin.

Jinyoung melirik kearah Hyunjin

[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang